Part 2

17 3 0
                                    

Pagi itu Alex keluar dari kost kost annya. Rama sudah menelpon nya pagi pagi supaya segera meluncur ke kantor Sandi. Alex memakai kacamata hitamnya dan mulai menjalankan mobil Daihatsu Xenia, inventaris dari kantor Rama.

Beginilah kalau jadi bawahan, selalu menjalankan perintah atasan. Mau enak atau ga harus di jalankan. Semenjak Rama dan Sandi berubah jadi sahabat, mereka berdua berencana memulai suatu usaha bersama. Dan Alex yang jadi sibuk urus sana sini, sementara kedua sahabatnya sibuk urus bayinya.

Bayi ? Alex tersenyum, kapan ia bisa merasakan kebahagiaan seperti sahabatnya, bertemu dengan wanita belahan jiwanya , menikah dan memiliki baby. Mengingat bagaimana Sandi dan Rama bertemu istrinya masing masing, Alex jadi berpikir , akan seperti apakah kisah cintanya saat bertemu calon istrinya kelak ? penuh tragedi seperti Sandi dengan Meli, atau penuh rahasia seperti Rama dan Riana.

Lamunannya terhenti saat di sebuah perempatan lampu merah, mobil yg ia tumpangi di tabrak dari belakang.

Alex membuka pintu mobilnya dan langsung melangkah kebelakang. Di lihatnya kaca mobil belakang hancur. Alex membuka kaca mata hitamnya dan melotot pada pengendara motor yang ternyata seorang wanita dengan helm pink gambar doraemon

Cheril membuka helm nya, dan melotot marah

"Eh elu kira kira donk kalau berenti, bisa bawa kendaraan ga sih ?" tunjuk Cheril

"Lho kok jadi elu yang marah, kan elu yang nabrak, elu yang ga bisa bawa tuh motor !" bentak Alex

"Siapa suruh elu berhenti sembarangan. Jangan salahin gue donk." Cheril membela diri

"Yang berenti sembarangan siapa ? lu liat donk itu lampu merah, LAMPU MERAH !!!! elu buta warna ya !" Alex menunjuk ke arah lampu di perempatan

Cheril tertegun. Lampu merah ? OMG ? Kemana tadi matanya ya ? hadeh ...ini gara gara fokus mikirin Sandi kali ya ?Apa iya dia yang salah ya, tapi ah bodo amat, dia sudah terlanjur emosi, masa harus minta maaf sama orang ini, ganteng sih....tapi... mannernya anjlok !!!.

"Gue ga mau tau, elu kudu ganti lampu mobil gue." Alex menunjuk lampu mobilnya yg berantakan d jalanan

Cheril bergidik. Kerja saja belum, suruh ganti rugi ? Duit darimana ? Mending dia kabur. Cheril segera menstarter motornya

"lho lho elu mau kemana ?" Alex melihat Cheril seperti mau kabur dan benar saja , begitu lampu hijau Cheril langsung melanjukan motornya dengan kencang

"Weyyyy......lampu mobil gue ????" teriak Alex

Dan Cheril hanya melambaikan tangan kirinya.

Alex melotot tak percaya. Tangan nya mengepal emosi. klakson dari arah belakang memekakkan telinga. Mau ga mau dia harus menjalankan mobilnya.

Cheril menghentikan motornya di parkiran kantor Sandi

Ia harus ke toilet dulu sebelum ketemu Sandi. Ia harus tampil syantik hahaha

Rambutnya berantakan dan lepek karna pake helm ,ga matching banget. Untung dia bisa cepet menghindar dari pengendara mobil itu, kalau tidak, wah bisa di bayangkan berapa rupiah yg harus keluar dari dompetnya. Rupiah ? bahkan dompetnya saja cuma berisi uang lima puluh ribuan selembar, yah hanya selembar pemirsa. Miris banget kan. Lain kali Cheril harus mikir sebelum mogok bicara sama abangnya. Kalau kaya gini dia juga yang susah. Nasib nasib.

Cheril tersenyum pada pak satpam yang jaga di pintu masuk gedung bertingkat 20 itu. Gedung dari PT MARGA BUANA, perusahaan terkenal di bidang perbankan dan industri textile itu.

"Selamat pagi mba, mau ketemuan siapa ya ?" tanya pak Satpam yg bernama Sofyan. Cheril melihat tag namanya

"Pagi Pak, saya Cheril mau ketemu Mas Sandi , saya adik dari Pak Anggara ." Cheril memasang tampang manis semanis manisnya. Dan gotcha, pak satpam melihat Cheril dengan takjub. Cheril memelintir ujung rambutnya yg di keriting tadi. Supaya menimbulkan sensual dikit hehehe

"Ooooo adiknya pak Anggara, silahkan mba, naik saja langsung ke atas."

Benarkan , dia langsung di suruh masuk tanpa embel embel macam macam. Bahaya pikirnya, kalau dia jadi asisten Sandi , dia harus memberi peringatan pada para satpam supaya tidak gampang tergiur wanita cantik. Harusnya dia kan tetap memakai prosedur kantor bukan main suruh orang naik ke ruangan Sandi ? gimana kalau ternyata wanita cantik yang datang ternyata teroris ? bisa kena bom kan babang Sandi nya

Satpam sofyan menganggukan kepalanya. Beberapa saat yang lalu dia melihat Anggara tangan kanan Sandi datang berkunjung, itulah sebabnya dia langsung mempersilahkan Cheril masuk, dan itu tanpa diketahui oleh Cheril. Wk wk wk wk

Alex memarkirkan mobilnya dengan menggerutu. Baru saja ia menutup pintu mobilnya, tatapannya terarah pada sebuah motor beat yg terparkir tidak begitu jauh. Alex mendekati motor itu.

Inikan motor yang tadi nabrak mobil gue. Masih belum rugi gue ternyata. Liat saja nanti kalau ketemu, akan gue tuntut dia ganti kerusakan. Kalau perlu gue minta Sandi ganti rugi. Pasti dia salah satu karyawan di sini. Dasar wanita egois , elu pasti kaget ketemu gue disini. Kalau perlu gue akan kejar sampe ke ujung dunia.

Alex tersenyum ramah pada Satpam Sofyan

"Pagi pak, saya Alex kuncoro , saya dah ada jadwal ketemu Pak Sandi dan Anggara."

"Oh silahkan , tadi sudah di info jika pak Alex datang segera di minta naik ke lantai 20."

"Oke pak, terima kasih."

Saat Alex hendak melangkah, ia kembali ke arah pak Satpam

"Mmm...maaf pak, saya mau tanya. Siapa karyawan di kantor ini yang memiliki motor beat dengan helm pink doraemon ?"

Satpam Sofyan berpikir sebentar

"Sepertinya tidak ada ya pak, memang kenapa ?" Satpam sofyan berbalik tanya

"Oh tidak, hanya saya lihat di parkiran ada motor dengan helm pink doraemon. ya, lucu aja biasanya kan doraemon identik dengan biru bukan pink. Yah, kalau bukan karyawan sini, berarti dia tamu ya, ok deh thanx ya pak Sofyan " Alex tersenyum , lalu melangkah menuju lift yg ada di ujung ruangan

Satpam Sofyan berpikir. Tamu ? oh Iya, dia baru teringat gadis yang baru beberapa saat lalu datang, yang bernama ril ril belakangnya. Maklum Sofyan sudah berumur hampir 50 tahun, hingga kesulitan mengingat dengan cepat. Baru saja Sofyan hendak memberitahu, ternyata pak Alex sudah masuk ke dalam lift.

Entah kenapa tiba tiba pengen lanjut lapak yang ini.

Namanya mood ya, ikutin aja dah mana yang nyangkut duluan.

Saking semangatnya ga sadar gelas di samping notebook kesenggol dan prangg

pecah...hadeh makin dikit gelas di rumah.

kok malah curhat hehehehhe

love Herni

7 okt 2018     22.15


MANISNYA AKU PAHITNYA KAMUWhere stories live. Discover now