"Iya iya.." jawab Josua seraya mengangguk patuh.

"Daahh, selamat malam"
Nayla melambaikan tangannya, lalu masuk.

***

Nayla pulang dari tempat bimbel pada jam 7 malam, ia langsung mandi dan makan. Nayla benar-benar lelah. Tugas OSIS, Bimbel, dan PR dari sekolah itu perlahan-lahan membunuhnya. Karena tak mau pekerjaan itu menumpuk, Nayla memutuskan untuk membabat habis semuanya malam ini bila sempat. Untuk memastikan apa saja tugasnya, ia menanyakannya pada Sarah.

Setelah Nayla sudah yakin akan list tugasnya, ia mulai mengerjakan tugas-tugasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah Nayla sudah yakin akan list tugasnya, ia mulai mengerjakan tugas-tugasnya. Ia menyingkirkan ponselnya dari hadapannya. Sebab ia tahu bahwa benda itu hanya akan menjadi penghalang Nayla dalam mengerjakan tugasnya.

Malam itu, Nayla hanya fokus untuk mengerjakan tugasnya. Pesan dan telepon yang masuk pun tidak ia hiraukan.

***

"Morning my friends" sapa Louis semangat.
"Pagi, semangat banget lo" balas Danar.
"Oh iya dong, pagi-pagi harus semangat." Kata Louis seraya merapikan rambutnya yang bahkan tidak berantakan.
"Pagi" gumam Nayla tiba-tiba entah darimana. Berbeda dengan Louis yang bersemangat, Nayla tampak lesu.

"Kenapa lo naa.." tanya Danar heran.
"Biasanya semangat"

"Iya na, lo kurang tidur yak?" Tebak Louis.
Nayla hanya mengangguk pelan lalu duduk di kursinya. Ia menenggelamkan wajahnya ke arah meja, kedua lengan Nayla menopang kepalanya yang berbaring di meja.

"Lo kok bisa kurang tidur na? Tumben?" Louis melanjutkan pertanyaannya.

"Aku ngebut ngerjain pr semalam" gumam Nayla tanpa menolehkan wajahnya.
"Waahhhh, sampai jam berapa?'
"Sampai jam 2 pagi"
"Gilaa naa, pacu banget lo"
"Jangan ganggu aku ya, mau tidur" Nayla pamit tidur.
"He-eh baiklah" gumam Louis singkat.

Baru beberapa menit Nayla pamit tidur, Vania sudah datang dengan hebohnya.

"Woi, woi, woi" katanya heboh.
"Sshhh, apasih van. Nana lagi tidur" Danar mendesis. Ia melirik Nayla lalu mengatupkan mulutnya rapat-rapat.

Sejenak kemudian ia kembali membuka suara yang volumenya lebih kecil dibandingkan beberapa saat yang lalu, sehingga hanya Danar dan Louis lah yang dapat mendengarnya.

"Ada yang cariin Nana" bisik Vania.
"Siapa?" Danar ikut berbisik.
"Zhavier."
Sesaat kemudian Danar, Louis dan Vania saling bertatapan secara bergantian sebelum akhirnya Danar melempar sebuah pertanyaan klise.
"Mau ngapain?" Tanya nya masih berbisik.
"Gatau" Vania mengidikkan bahunya.
"Bilang aja kalo Nana lagi tidur" perintah Louis.
"Beneran nih dibilang gitu?"
"Iya, beneran"
"Haha, oke. Gue bilang dulu ya" kata Vania lalu pamit meninggalkan Danar dan Louis yang kelihatan sedang menjaga Nayla yang sedang tidur, walau tidak lelap.

"Zha, Nayla lagi tidur" kata Vania menemui Zhavier.
"Tidur kak?"
"Iya"
"Tidur di kelas?"
"Iya"
Zhavier sempat bingung sebelum akhirnya memutuskan untuk pamit.
"Oke deh kak, nanti sampaikan aja kalo gue dateng ya"
"Siap" Vania mengangguk paham lalu kembali ke ruang kelasnya.

SWEET PEAWhere stories live. Discover now