Prolog

11.9K 1K 99
                                    

Matahari bersinar begitu cerah menghiasi sebuah rumah kecil disana. Terlihat sesosok pemuda cantik yang saat ini sedang menjemur beberapa pakaian. Rambutnya hitam pekat, bibirnya begitu merah dan aku rasa itu bukanlah karena lipstick atau semacamnya, kulitnya begitu putih. Sungguh indah bukan?

"Maaaaaaaaaaaaaaaaaa." Sebuah teriakan anak-anak membuatnya terkejut, ia segera menyudahi aktivitasnya dan berlari, tetapi tak sampai ia masuk kedalam, pemuda itu telah melihat anak-anak yang kini telah begitu berantakan.

"Astaga. Changwookie, Changminnie kalian bermain apa hn? Mengapa kotor sekali?" Tanya Jaejoong, pemuda cantik tersebut. Jaejoong pun berjongkok dan menyamakan posisinya kepada dua anak tersebut.

"Niiii kami thudah thiap au thekolah." Ujar Changmin.

"Benal maaa. Umma tan bilang bethok Wook thama min bitha thekolah. Thudah thiap ini." Jaejoong hanya terkekeh melihat kedua putranya. Ia pun mengecup kedua kening putranya.

"Maksud Umma nanti sayang. Kalian masih 3 tahun."

"Apina Umma kemalin bilang bethok, bethok itu kan thekalang." Sela Changmin, Jaejoong hanya mampu menghelakan nafasnya dan tersenyum.

"Besok saat usia kalian sudah cukup."

"Thekalang belum tukup ma?" Dan kini Changwook kembali bertanya. Jaejoong hanya menggelengkan kepalanya.

"Belum sayang. Sudahlah ayo masuk. Umma  buatkan kalian makanan enak. Mau?" Ujar Jaejoong. Anak-anak itu pun bersorak riang.

Sementara itu dilain tempat, seseorang telah kembali ke Seoul setelah beberapa tahun ia menetap di Jepang. Ia tersenyum dengan apa yang ia lihat saat ini.

"Hai Yun! Ahaaha kau kapan tiba di Seoul?" Tanya seseorang berjidat lebar tersebut.

"Kemarin Chun, kau ada apa kemari?" Tanya Yunho.

"Aku sedang ada magang disini, kau sendiri?"

"Ahaha kau ingin menjadi guru?" Tanya Yunho.

"Yah kau ini, aku pun punya cita-cita. Walau dulu aku pemalas ahaha." Yunho pun mengangguk paham.

"Kau sendiri sedang apa kesini?" Tanya Yoochun, si pria berjidat lebar tersebut.

"Ah tidak, aku hanya merindukan tempat ini. Ngomong-ngomong apa kau masih tahu kabar si Sunbae cantik?" Tanya Yunho.

"Jaejoong hyung?" Tanya Yoochun, Yunho pun mengangguk.

"Tidak, beberapa saat setelah kelulusannya tidak ada yang tahu dimana dia, tetapi sempat aku dengar dia ada di Seoul, tapi entahlah." Yunho pun mengangguk paham. Yoochun menepuk bahu Yunho.

"Sudahlah, percuma kau terus mengejarnya." Yunho hanya tersenyum.

"Sebaiknya kita jangan bertemu lagi. Aku akan lupakan kejadian malam ini." Ujar Jaejoong yang bergegas pergi. Yunho pun menahan tangan Jaejoong.

"Jae mau kemana?" Jaejoong segera menyingkirkan tangan Yunho.

"Panggil namaku yang sopan, aku lebih tua darimu." Jaejoong pun segera pergi meninggalkan rumah kosong tersebut.

Yunho pun menghelakan nafasnya. Sepertinya memang tak ada harapan untuknya, sebaiknya ia melupakan cintanya di Sekolah tersebut dan menuruti keinginan kedua orangtuanya untuk menjalin hubungan dengan wanita pilihan kedua orangtuanya.

...

Jaejoong tersenyum riang melihat kedua putranya, ia tak menyangka ia akan menerima kehadiran kedua putranya. Banyak hal yang telah ia lalui, dan saat ini ia tak ingin kehilangan kedua permatanya.













보석(Boseok) - Permata

Ggi HanJjemin
01102018

Ggi HanJjemin01102018

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Next?

보석 (Boseok)✔Where stories live. Discover now