Anggota Baru

391 20 419
                                    

Gakushuu terbelalak melihat sosok ayahnya (yang bersama dengan gadis kecil). Gadis itu berusaha sopan meski dalam hati ia bertanya pasal 'kakak barunya' yang tidak singkron. Kata Gakuho -- ayah angkatnya, anaknya itu tidak akan kaget melihat sang gadis, berbeda dengan sekarang.

"AYAH... KAU... KAU...!"

Gakushuu masih terkejut bukan main. Matanya entah berbinar atau apa. Berbinar, senang, kaget, seakan tercampur aduk. Ekspresinya seakan tak terbaca lagi. Gakuho mengelus kepala gadis berkacamata itu.

"AYAH BELIIN AKU BOLA YANG DIJUAL DENGAN TANDA TANGAN CH*ISTIAN R*NALD*?! AYAH BELI DIMANA?!"

Gakushuu langsung merampas bola itu dari lengan pria 182 cm, mulai menari-nari hingga mendribble bola. Gakuho memang tenang, tapi dalam hati udah kalangkabut takut bolanya bocor. Belinya mahal loh, impor. Main bocorin aja tuh anak.

"Masuklah, jangan sungkan."

Mencoba menyangkal prediksi sang anak kemarin malam, Gakuho ramah mengajak sang anak masuk. Pelan gadis bersurai pirang melangkah. Kesan pertamanya, rumahnya seperti mansion -- atau mungkin memang mansion.

"Oh? Aku baru sadar ada kau. Hai, anak muda."

Sapa Gakushuu pada akhirnya. 'Anak muda' sedikit terkejud atas 'kesadaran' sang kakak. Dan sebenarnya, itulah fungsi sebenarnya Gakuho puk-puk kepala. Siapin mental karena ini anak ga bakal sadar.

Gakushuu mengulurkan tangan. Bibirnya menyungging senyum ambisius. Sekali lihat, gadis bersurai pirang tau persis bahwa mereka adalah pasangan ayah-anak yang cerdas, penuh perhitungan dan berwibawa. Tersenyum simpul, ia turut mengulurkan tangan.

"Asano Gakushuu, yoroshiku onengaishimasu."

Ucap Gakushuu setelah menggenggam tangan 'adik baru'nya. Kepala keluarga Asano menatap anak bersurai senjanya. Sepertinya, anak itu bisa menjaganya selama ia tak di rumah.

"Maya Scovler de.. desu..!"

Gakuho memang biasa saja, tapi Gakushuu speechless. Wah, ternyata dia beneran bule. Duh ga salah nih ya memang harusnya dia pinang aja. Lumayan kan perbaiki keturunan. Tapi, bukannya dia dah ganteng? Kenapa harus diperbaiki? Bukannya dia harusnya nikah sama orang jelek biar anaknya ga ganteng-ganteng amat? Biar ga kayak dia gitu. Dia tuh bosen dari awal pencipta keluarga Asano keturunannya ganteng cantik semua. Gak terkecuali dia. Eh... Gapapa deng, kan dia bisa...

"N.. Nii-.. san..."

"Shuu?"

"ADEKKU BULE!"

Lumayan loh kalo buat pamer.

Gakushuu langsung mengangkat adiknya tinggi-tinggi. Lantas berputar-putar seperti menghibur bayi. Gakuho tak sedikitpun mencoba menolongnya. Ternyata pemuda itu sama sekali tak mencoba berubah. Tak lama, Gakushuu kembali menurunkan anak tersebut dengan keadaan pusing yang teramat. Begitu diturunkan, gadis kecil itu langsung melangkah dan menabrak kaki Gakuho.

"Ekhem. Besok, kamu ikut nii-san main sama temen. Kan gada yang jaga di rumah. Tou.. Papa kerja, kalo di rumah sendiri bahaya."

Padahal Maya ga pernah pake 'Papa'. Gakuho pun bingung. Tapi yaudalahya, kapan lagi coba anak tercintanya itu panggil ala-ala luar negeri yang imut-imut-minta-digampar.

"Udah, tidur kamu. Besok kamu bukannya juga..."

"AKU BELAJAR DI RUMAH YEEEEEE!"

Jadi libur itu memang dibutuhkan anak-anak di seluruh garis belahan dunia.

"Kamu libur kenapa?"

"Gapapa, sekolahnya pengen liburan."

Gakuho mengernyitkan dahi. Kok gitu? Ada apaan? Jangan-jangan nih anak kena skorsing lagi gara-gara kejahilan Akabane.

Warna Keluarga Asano (Ansatsu Kyoushitsu Fanfic)Where stories live. Discover now