Putus

4 0 0
                                    

" aku mau putus "
Meski kalimat itu keluar dari bibir tipis dara, suaranya terdengar sangat menyakitkan.

Aku terperanjak mendengar permintaan dari Dara. Memang sudah kuduga hal ini akan terjadi. Sudah seminggu ini hubungan kami semakin renggang. Dara menjadi orang lain, pesan ku tak dibalas, telponku sering direject, bahkan sudah dua kali Dara berbohong kepadaku.

"Kenapa?"

Pertanyaanku sebenernya bukan ingin membuatnya bertahan. Aku hanya ingin tau alasan dari sikapnya yang berubah drastis.

Aku memang bukan seorang pria idaman. Berbeda dengan legan yang mampu menguasai panggung percintaan. Aku hanya orang baru di dunia itu.

Aku tak tau cara mengungkapkan perasaan, tak tau bersikap romantis, tak tau bagaimana caranya bersikap jika berduaan dengan seorang gadis, dan bahkan aku tak tau jika dia berkata "ga apa-apa" ternyata ada apa-apa.

Ya begitulah, aku belum tau mengerti wanita dengan segala rumus kerumitannya.

" maaf kak Beni, aku harus fokus kuliah dulu".

Hanya itu jawabanya. Ya meski aku juga paham. Aku sering melihat di tv, acara orang-orang yang berdiri dan mencoba melemparkan lelucon diatas panggung.  Katanya jawaban seperti itu hanya salah satu dari seribu alasa wanita bosan dan ingin mencari orang lain.

," owh, ya udh deh, maaf ya gak bisa jadi yang terbaik, semoga kamu bahagia ya Dar".

Jawabku pasrah. Meski berat, aku hanya mencoba untuk tidak terlalu memaksakan kebahagiaanya. Di sini, aku lah yang salah. Aku terlalu membosankan, tak bisa menjadi pacar idaman seperti yang diimpikan Dara.

Hari itu rasanya semuanya serba menjengkelkan. Bahkan telpon dsri Legan sudah 10 kali kuabaikan. Ya aku juga tau, paling Legan cuma mau titip tanda tangan.

Aku masuk kelas dengan wajah yang kusut dibumbui dengan perasaan yang tidak memiliki semangat hidup.
Aku tidak memikirkan Dara. Aku hanya menyalahkan diri karena tak mampu menjadi yang terbaik untuknya.

" le, Baju kamu kok gak sopan begitu "
Aku terkaget dengan teguran Pak Gufron. Dosen mata kuliah yang memiki rambut bagus, layaknya bintang iklan shampo.

" kamu kan sudah dikasi tau tata tertib, keluar kamu"

Pak Gufron dengan nada tinggi.

Aku hanya menjawab seadanya, setelah itu aku melangkah keluar.

Namun Sepertinya Dosenku satu ini sedang ingin membuatku jengkel.

" kamu pake jaket, pake jaketnya dan duduk, awas kmu berpakaian seperti ini lagi"

Perintahnya.

Aku hanya menurut dan tak ingin membuat masalah. Tapi dengan suasana hati yang bgini aku tak konsen belajar. Tanpa sadar jaketku pun turun dan menjadi berantakan lagi.

" kamu ini nda mau diatur, udh dikasih kesempatan malah ngeyel, keluar kamu"

Bentak pak gufron membuatku hilang kesadaran.

Aku lalu melepas jaket dan membalas perkataannya.

" Bapak ini maunya apa sih, saya keluar ditahan, sekarang malah disurh keluar lagi, emang apa sih hubungannya otak sama pakaian "

Perkataanku membuat seisi kelas langsung sepi setelah itu kalian sudah tau jawabanya.

Setelah bertengkar dengan dosenku, aku menjadi tambah gerah, aku lalu bergegas ketempat parkir dan segera pergi dari kampus. Hari ini aku sedang malas untuk melanjutkan kuliah.

Lagi-lagi legab menelponku. Dengan terpaksa aku menjawabnya.

" Hallo, ben, kau dimana sih, dengar" kau buat masalah dikelas ya hari ini."

Bentak legan disebrang sana.

" apaan sih, lagian kau tau dari mana, kau kan gak masuk, kau yang kemana"

Balasku mencoba melawan Legan yang membuatku tersudut.

" halah, aku nda usah di urus, nama kau jadi trending topic di grup kelas. Pas kau keluar lampu kelas mati, mereka ngira kau yang sabotase"

Jawab legan kembali membentakku.

" apaan sih mar,.ngapain aku kurang kerjaan matiin listrik, salahin PlN sono, kenap nyalahin.aku"

Jawabku membela diri.

" ah.. ya udah lah, kau dimana, aku kesitu, ntar bunuh diri lagi kau"

Kata legan terdengar khawatir.

" aku di Mall, di Kfc, nenangin diri, aku putus sama Dara,"

Jawabku seadanya.

" Hallah, ben-ben, perempuan gitua aja kau buat galau. Bentar aku kesitu biar aku kasi tau kau siapa dara sebenernya".

Ungkap legan lalu mematikan telpon. Kalimat terakhirnya membuat aku penasaran. Dimataku Dara adalah sosok yang sempurna. Meski seminggu ini dia memng sedikit berubah.

Mungkin Legan tau semuanya, tapi mengapa dia tak.memperingatkanku sejak awal?.

Minuman yang kupasan, tak juga aku sentuh, aku penasaran dengab apa yang akan diceritakan legan. Sudah ,5 batang rokok aku habiskan karena rasa penasaranku.

Aku sudah tak peduli dengan Dara. Namun aku hanya tak suka jika ternyata aku dibohongi. Aku sudah tak sabar dengan apa yang akan diungkapkan oleh Sahabatku ini.




B.E.N.I (Sebuah Cerita Hidup Untuk Cinta)Место, где живут истории. Откройте их для себя