24. Anj- astaghfirullah...

1K 207 57
                                    

Mohon siapkan link santet onlen, atau otw pergi ke dukun buat santet oflen, atau siapin benda-benda tajam buat seseorang atau dua orang di sini, yang mengundang banget buat dijancukin.

21 September 2018

Hari ini saya pingin nangis aja. Belum official aja udah terancam karam beberapa kali. Apa lewat ujian berupa ancaman karam yang membuat awak kapal MasNas jadi terhantam badai adalah pertanda kalau MasNas kedepannya bakalan cepet official dan langgeng?

Entahlah, hanya Tuhan yang tau, dan... mungkin hati mereka yang tau harus ke mana.

Inget Aquase?

Kalau nggak inget siapa dia... ya baca lagi chap sebelum ini, sekalian voment kalau bisa. Karena siaga liat momen mereka itu susah banget, minta reward dikit boleh kan ya? hehe, bercanda.

Kenapa saya kok minta vote? Biasanya saya nggak pernah peduli ama yang namanya siders, toh itu hak mereka buat silent kan? Jadi saya menghargai mereka. Tapi sekarang, oh Tuhan, mergokin momen MasNas itu susah, apalagi saat ada third person in MasNas relationship. Saya butuh penyemangat lewat kalian para readers tercintaku.

Sedih akutuh mereka terancam karam.

Jadi gini, hari ini MasNas pisah ranjang, full. Nggak pake acara rujuk-rujukan.

Biasanya, kalau pisah ranjang, kalau nggak Nas ya Mas duluan yang minta rujuk. Biar bisa sebangku lagi. tapi ini... ah sudahlah, simak aja di bawah.

Mulai jam pertama, bahasa daerah (bhs Jawa), berhubung temen saya, penghuni bangku belakang nggak masuk satu. Dan penghuni bangku ke dua juga nggak masuk, anak-anak pada hijrah ke belakang.

Penghuni bangku depan tinggal Sa, Nas, dan Mas. Sedangkan masih ada dua bangku kosong di depan.

Niatnya saya pingin maju ke depan, nyanding Nas ama Sa, tapi saya urungkan gara-gara aura mereka berdua gelap banget.

Posisi duduk mereka dari kiri; Sa-kosong-Nas-kosong-Mas.

Biasanya, Mas bakal ngerentangin tangannya yang panjang itu buat seenggaknya minimal ngelus pundak Nas meski terhalang jarak bangku kosong itu. tapi tadi nggak! Mas lempeng-lempeng aja.

Nas: "Dek (IC), gue pingin duduk di sebelah lo."

IC: "Kok nggak di depan aja?"

Nas: "Males!" *ngelirik Mas yang buka chat WA*

IC: "Lo mau duduk di mana, Mas (kakak). Di sini udah penuh."

Nas: "Af, lo pindah ke belakang lagi, atau lo mau sebelahan ama Mas juga gpp." *nadanya sewot banget saat ngucap 'Mas'*

Tanpa persetujuan, Nas pindah ke belakang. Di sebelah IC, adeknya. Jadi sekarang posisinya dari kiri; Ar, Nas, IC, Vi, Chi.

Selama pelajaran, kalau biasanya Mas ditinggal Nas bentar aja meski cuma ke kamar mandi atau mampir ke bangkunya AD yang ada di belakang sendiri, Mas bakal manggil-manggil Nas mulu, suruh cepet ke depan nemenin dia.

Sekarang? nggak! Nggak sama sekali!

Oke, mungkin Nas pingin suasana baru, pingin sebangku ama yang lain. Saya nyoba positif thingking dulu.

Eh, kok bangsat!

Sholat duha, Aquase ke kelas. dia dateng-dateng langsung rusuh.

Nggak salam nggak apa, langsung teriak.

Aquase: "Mas!" *ngerangkul Mas yang lagi nelungkupin kepalanya*

Entah Aquase ngomongin apa ama Mas, saya nggak tau karena anak-anak lain pada baper sendiri liat 2moon (hasil begal dari hp saya), dan saya juga nggak peduli ama Aquase itu.

(1/3) MasNas [Republish]Where stories live. Discover now