☘ Little Pierce #01 ☘

9.6K 880 51
                                    

****

Budayakan vote sebelum membaca, dan comment setelah membaca :)

BAGIAN SATU •

"Tidak lama lagi, kalian akan mengetahuinya."

****

Pukul tujuh lebih lima puluh pagi.

Hujan mengguyur sekolah dengan derasnya. Satu-dua butiran air tersebut menempel di jendela, kemudian mengering terhembus angin.

Tidak berbeda dengan kelas lain ketika tidak ada guru yang mengajar. Suasana kelas kami sangatlah ramai. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, yang jelas aku tidak ikut bersama mereka. Membahas hal aneh yang semakin membuat kepalaku ingin meledak.

Aku memilih untuk memainkan tetesan hujan yang belum juga berhenti, bahkan malah bertambah deras. Dengan kekuatan yang aku miliki, aku bisa dengan bebas menikmatinya meskipun tertutup oleh tembok.

"Na, kantin yuk!" ajak gadis yang  duduk di sampingku.

Aku terlonjak ketika mendengar suara itu. Segera, aku menarik tanganku yang sedang menikmati dinginnya tetesan hujan.

Dengan wajah yang masih sedikit terkejut, aku menatapnya. "Ihh Sher, kamu ngagetin aja."

Namanya Sherly. Gadis dengan rambut hitam sebahu dan poni yang menjuntai menutupi sebagian dahinya. Kulitnya putih bersih bak bengkoang. Tinggi tubuhnya sekitar 157 senti, sama sepertiku.

"Eh? Kamu kaget?"

Aku mendengus, menggerakkan tubuh dan melipat kedua tanganku di atas meja.

"Na." Sherly kembali memanggilku.

Segera, aku menatapnya, dengan dahi berkerut. "Kenapa?" tanyaku.

Kedua alis Sherly nampak bersatu, "Ke-kenapa tanganmu basah? Bukankah, kamu hanya duduk di bangku. Di sini juga tidak ada jendela, jadi kamu tidak mungkin bermain air hujan, kan?"

Lagi-lagi aku kehabisan kata untuk menjawab pertanyaannya. Dengan secepat kilat, aku mengelap tangan kananku yang basah karena, aku bermain air di luar.

"Mmmm... tadi... tadi aku memuntahkan botol minumku. Dan tanganku kena deh." Aku menggigit bibir bawah, berharap Sherly memercayainya.

Namun tidak, ia sama sekali tidak percaya dengan apa yang aku katakan barusan. "Bukannya kamu tidak pernah bawa minum ke sekolah?"

Skakmat! Mati aku!!

Aku diam membisu, bagaimana aku mengatakan hal yang sangat diketahui oleh sahabatku ini untuk mencari alasan kenapa aku menggunakan kekuatan.

Sherly tiba-tiba menepuk pundakku, dan mengelusnya pelan. "Katakanlah, aku sudah berteman sangat lama denganmu. Aku percaya dengan kamu, begitu pun denganmu yang percaya denganku."

Aku melihat ke gadis itu. Benar, seharusnya aku menceritakan semua masalah yang aku punya kepada sahabatku, bahkan rahasia yang aku miliki. Bukan menyimpannya seolah tidak pernah ada.

"Sebenarnya... aku bisa me-"

"SIAPA YANG MENUMPUK BANGKU KEMARIN?!"

Kalimatku menipis kemudian menghilang ketika suara menggelegar itu terdengar di kelas.

Seketika keadaan kelas hening, tidak ada lagi bisikan dan gosip siswi yang ada di kelas. Semua langsung lari terbirit duduk di bangku masing-masing. Melipat tangannya di atas meja dan memasang wajah senormal mungkin.

Little Pierce [COMPLETED]Where stories live. Discover now