[1]. Wedding?

77.2K 2.8K 15
                                    

Happy Reading...

Jangan lupa Vote...

▪️ ▪️ ▪ ️▪️

Mata gadis itu mengerjap untuk menyesuaikan cahaya matahari yang menembus lewat jendela sebuah kamar hotel yang di tempati nya.

Dia mulai menggeliat ketika suatu benda-ah bukan, suatu tangan lebih tepat nya yang sedang merengkuh pinggangnya erat.

Tunggu, apa tadi? Tangan?!

Dengan cepat gadis itu menegak 'kan tubuh nya untuk bersandar di kepala ranjang, detik selanjutnya mata gadis itu bukan lagi mengerjap, melainkan membulat sempurna, ya SEMPURNA!!! ketika melihat sosok laki-laki sialan kemarin malam yang sekarang dengan nyaman tengah tertidur di samping nya.

" Emh... " Laki-laki itu mengerang pelan.

" Aaaaaa... Laki-laki sialan! Lo apain gue hah?! " Teriak gadis itu sambil melemparkan bantal yang berada di samping nya.

Tak luput tangan gadis itu ikut memukul lengan laki-laki di samping nya dengan keras.

" Heh! Diem lo gadis cerewet! Gue nggak ngapa-ngapain lo! " Ucap laki-laki itu sambil mengucek mata santai.

" Terus kenapa lo nggak pakek baju?! " Tanya gadis itu marah.

" Karena gue nggak bisa tidur kalo ngga- "

" ASTAGA!!! PAPA!!! ANAK KAMU BENER-BENER KELEWATAN KALI INI!!! " Teriak suara dari depan pintu kamar hotel yang saat ini tengah terbuka lebar, ada dua orang dewasa yang tengah melotot dengan wajah yang terkejut.

" Mama... " Gumam laki-laki itu.

" Tante Rara? " Gumam gadis itu pelan ketika mata nya terfokus pada satu objek di depan nya, gadis itu mengenal kedua orang yang berdiri di ambang pintu itu yang tidaklah lain adalah sahabat kedua orang tua nya.

" KALIAN PIKIR APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH?! " Teriak wanita paruh baya itu.

" Nav... Navisha bisa jelasin... Ini nggak seperti yang tante pikirin " Jelas Gadis itu.

" Iya! Vano juga nggak ngelakuin apa-apa, Sumpah Ma! "

Wanita paruh baya itu menutup pintu, lalu berjalan menuju ranjang dengan sang suami yang mengikuti di belakang nya.

" Papa harus menanggung malu karena perbuatan kamu Van, dulu papa pikir kamu nggak akan berbuat sejauh ini, papa menyesal telah memanjakan kamu dari kecil, kali ini papa mohon sama kamu, tolong... "

Laki-laki paruh baya itu menghela nafas " Nikahi anak teman papa, Navisha! " Ucap nya dengan satu tarikan nafas.

Navisha tentu terkejut dengan apa yang dikatakan oleh sahabat papa nya ini.

" Pa! Demi tuhan! Vano nggak ngapa-ngapain Navisha, kemarin malem Vano nolongin Navisha yang pingsan, terus Vano bawa kesini pa! " Ucap Kevano.

" Lalu kenapa kamu malah bawa Navisha ke hotel? Rumah kita masih banyak kamar yang kosong Vano! Apalagi dia perempuan " Ucap Ardi.

" Begini saja, sekarang juga Papa akan bawa kamu ke rumah Navisha, lamar dia di depan kedua orang tua nya langsung " Ujar Ardi dengan tegas.

" Om, Navisha punya usul, Navisha tau kalau apa yang Navisha dan Vano lakukan kemarin malam itu bukan hal yang benar, yah walaupun kita nggak ngelakuin apa-apa, tapi Navisha mohon om, kita selesaikan masalah ini disini saja, lagian belum ada yang tau tentang masalah ini selain kita " Ucap Navisha sambil meremas selimut di depan nya gugup.

Mama Vano mendekati gadis itu, lalu mengelus rambut nya pelan.
" Sayang, kalau pun bisa, tante pasti udah selesaikan masalah ini sejak awal. Tapi sayang nya orang-orang luar sana udah tau dan parah nya lagi mereka pada ngomongin kalian, dari berita itu juga tante sama om datang kesini buat mastiin " Ucap nya dengan lembut.

" Vano akan tanggung jawab " Ucap suara tegas dari samping Navisha.

Mereka serempak menengok ke arah Kevano yang tengah mengancingkan kemeja nya.

" Sekarang juga. "

Detik itu juga Navisha ragu jika hidup nya akan bahagia dengan laki-laki di sampingnya.

***

" Saya terima nikah dan kawin nya Navisha Axelin Azzahra binti Faris Narendra dengan mas kawin tersebut di bayar tunai " Ucap Kevano dengan lantang di depan penghulu.

Ya, hari ini tiba, hari dimana Navisha berubah status nya dari seorang gadis lajang yang bebas menjadi istri dari seorang laki-laki sialan bagi nya, Kevano Nanta Wiyatama.

Kejadian nya begitu cepat, setelah kedatangan keluarga Kevano ke kediaman keluarga Navisha, mereka langsung menyiapkan acara pernikahan nya dengan jangka waktu 2 bulan.

" Bagaimana para saksi, Sah? "

" Sah! "

" Alhamdulillah... "

" Silahkan mempelai wanita mencium punggung tangan suami " Ucap penggulu.

Navisha dengan ragu menarik tangan Vano, lalu mengarahkan tangan suami nya ke wajah nya.

Setelah itu Vano menarik kepala Navisha, lalu mencium kening nya singkat, tanpa di duga Vano menarik tubuh Navisha kedalam dekapan hangat nya.

" Lo nggak usah sedih Sha, apa yang gue janjikan hari itu bukan main-main, lo cukup bertahan sama gue selama satu tahun dan hari-hari lo selanjutnya akan bebas " Bisik Vano di depan telinga Navisha.

" Ekhm... " Dehem Dira, adik Navisha.

Vano segera melepaskan tubuh Navisha.

" Mentang-mentang udah sah, dunia serasa milik berdua gitu? " Tanya Dira jahil.

Navisha mencebik kan bibir nya kesal. " Apa sih lo! Gak jelas! "

" Udah-udah, Nav ajak suami kamu ke atas ya? " Ucap Yunita.

Navisha hanya mengangguk," Iya Ma " Ucap Navisha.

Setiba nya mereka di kamar, Navisha mendudukkan tubuh nya di pinggir ranjang.

" Nav, gue pengen beritahu satu hal sama lo, sebenarnya gue udah punya pacar, namanya Fania, dia nggak tau apa-apa tentang status gue yang sekarang, gue harap lo nggak bakal bocorin hal ini para Fania " Ucap Kevano.

Navisha menatap Kevano dengan alis bertaut " Maksud lo? Berarti suatu saat nanti gue bakalan ketemu sama Fania? " Tanya Navisha.

" Iya, gue akan sering bawa dia ke apartemen gue, gue harap lo bisa nerima itu " Ucap Kevano.

" Gue sih bisa-bisa aja " Jawab Navisha enteng.

" Sori, gara-gara gue lo jadi kayak gini, sebenernya gue agak mabuk pas di club waktu itu, jadi ucapan gue agak melantur " Ujar Vano.

" Pantesan sifat lo kayak cowok sialan " Cetus Navisha.

Kevano terkekeh " Udah deh, gue harap kita bisa jadi temen dalam waktu satu tahun ke depan " Ujar nya.

Navisha tersenyum singkat " Bisa di pertimbangan, asalkan lo bisa jaga sikap"

▪️ ▪️ ▪️ ▪️

Married By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang