PROLOG

2 1 0
                                    


Mencintai bukanlah hal yang mudah..,itulah lha yang dipikiran gadis belia yang tengah melampiaskan emosinya dengan tinju. Berapa kali gadis itu mendaratkan pukulan tinju dengan cukup keras sampai tangannya kini penuh dnegan darah karena ia sama sekali tidak menggunakan sarung tinjunya.
gadis yang memiliki nama Hikaru Senja yang sering di sapa Hika itu sangatlah gadis yang sederhana dengan segala kekurangannya. Anak kedua dari tiga bersaudara yang cukup terpandang di kalangan sekolah karena berprstasi. namun Hika sama sekali tidak memiliki popularitas dengan sebuah prestasi. Dia hanya gadis cupu yang selalu berdandan norak layaknya dia lha gadis paling buruk rupa didunia.

Beberapa hari ini bahkan satubulan terakhir kian meradang emosi Hika enatah apa yang terjadi. Berkali kali ia mencoba mencari ponsel yang anta beranta letaknya,Menanti sampai malam menjelang fajar.kacau ; mungkin itulah yang menggambarkan gadis itu. Hatinya hancur saat ini; kehilangan untuk ke sekian kalinya?? ; sanggupkah aku tuhan????. Kacau menrancau rancau.

Lelah ia melontarkan tinjuan yang sangat sarat akan emosi yang terpendam,ia duduk dengan lunglai menekuk kakinya menyembunyikan kepalanya dalan kedua kakinya. menangis hanya itu yang ia bisa lakukan, sungguh ia merasa bersalah dengan kekasihnya yang jauh nun di pulau seberang. Alunan musik Shawn Mendes – Imagination yang menemaninya malam ini dengan beribu salah dan pernyesalan. Begitu pun lukanya yang penuh dengan sarat; kepedian, kegelisahan,ketakutan,penyesalan,merindu, dan banyak halnya. Gadis yang malang itulah julukan dirinya pada diri sendiri.

Di sambarnya sebuah diary dan laptop di sebelah dirinya, tak berselangan lama muncul wajah yang sangat memudahkan ia menenangkan jiwanya.lelaki yang selalu membuatnya tertawa setiap mereka berbicang di chatting maupun via telfon,lelaki yang sangat ia cintai. Tertera nama sangat lelaki dalam diary gadis itu ; Hikari Yuwaraja – Ari – . Iya satu nama yang mampu membuat wanita itu menangis ribuan kali dalam setiap menitnya yang mampu pula membuat gadis itu tertawa tanpa henti dan sangat mampu membuat gadis itu menanti dengan rasa cemburu yang bergejolak tiap helaan nafasnya.

Lamat lamat ia menatap sang kekasih membisu dalam selembar foto yang begitu dingin membuat gadis itu kembali menangis.tangis yang begitu sarat akan rindu kali ini. Jam menunjukan pukul 22.57 gadis itu masih saja terjaga dalam sadarnya, menanti keajaiban datang agar sang kekasih takkan meninggalkannya pergi. Gadis itu berharap sangat berharap salah satu orang tuanya itu tidur dalam keadaan lupa akan ponselnya.

Sembari menunggu ia menulis sebuah puisi yang ingin sekali ia sampaikan pada sang kekasihnya yang nun jauh di pulau seberang sana.

"kasih...,
kata yang tak sempat ku ucap kala itu..
membantuku tuk bangkit menrima dirimu dalam anganku
kau menyelinap tanpa sebuah izin tuk memasuki lubukku
kau seolah api unggun bergejolak indah dalam mataku
namun sayang aku hanya sebatang kayu...

Kasih...,
akankah engkau tetap membara kala fajar datang??
sungguh aku ingin selalu mendengar riyuh yang kau cipta
sungguh aku jatuh padamu pertama sua
sungguh tak akan kasat indramu merasakan ini cinta

Kasih...,
berkalipun kau tak melihatku ,sungguh aku merasa kau ada
aku merela jatuh tuk kau tetap membara
namun jangan pergi ketiak ku t'lah terbumilantahkan
menjadi arang menerima t'lah kau jamak
aku rela menjadi kayu bakar kalau kau nyaris padam.
aku rela menjatuhkan ribuan dedaun harta
jatuh tuk tetap kau setia membara
aku selalu rela.."

Lambat laun gadis itu t'lah terlelap dengan satu namayang ia ucap lirih sebelumnya ' Ari....' 



hai guys perkenalkan saya Mutiara penulis amatir :)
tolong di bantu ya saya sama" belajar :)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 03, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AlienatedWhere stories live. Discover now