"Ini keajaiban kak Ghaida di temukan dalam kondisi selamat "

"Apa!!!" kaget Ve dan Kinal

"Shan, bawa aku kesana sekarang!"

"Iya kak Ve , ayok!!"

Setelah Shania dan Ve pergi Kinal masih diam seakan tak percaya dengan apa yang di katakan Shania

"Bangsat!!! Kenapa dia harus selamat jadi ini sebabnya dena dan ayana tetap mati, gue harus segera gerak cepat sebelum ada yang mati selanjutnya"

***

"Kondisinya krisis tapi ini sebuah keajaiban ia bisa bertahan dengan luka separah itu selama hampir empat hari, ibu berdoa saja semoga anak ibu Ghaida bisa sembuh "

"Tolong lakukan yg terbaik untuk anak saya dokter"

"Akan kami usahakan "

Setelah percakapan seorang ibu dan dokter selesai ,Ve dan Shania yang baru saja sampai dengan tergesa-gesa langsung memeluk perempuan paruh baya itu

Ve tak mampu berucap apapun ia hanya menangis di pelukan ibu Ghaida yang sudah ia anggap ibunya sendiri

"Ibu harus yakin kalau Ghaida pasti sembuh, karena tuhan saja belum mengijinkan ia untuk pergi" ucap Ve lembut

"Makasih sayang, "

Setelah ibu Ghaida pergi untuk beristirahat tinggallah Ve dan Shania yang dimana dengan pikirannya masing-masing

"Kak?"

Ve melihat Shania dengan tatapan sendu

"Kenapa kakak bisa yakin kalau kak Ghaida selamat, apa kakak juga yakin kalau kita semua juga akan selamat dari kematian itu?" ucapan Shania dengan bergetar

"Kamu selalu dengar kan apa yang selalu Kinal ucapkan, bahwa Ghaida lah penyebab dari semua ini , Shan , sekarang aku mau nanya sama kamu, siapa yang pertama kali mendapat firasat bahwa kita semua akan terjebak kebakaran di hotel itu?" ucap Ve

"Kak, Ve " jawab Shania

"Dan juga siapa orang yang selalu mendapat penglihatan sesaat sebelum salah satu dari kita akan mati?" tanya Ve lagi dengan serius

"Kak Ve juga " jawab Shania meskipun ia tak mengerti dengan pertanyaan dari Ve itu

"Jadi sudah jelas kan siapa yang harusnya berkorban demi keselamatan kalian, itu bukan Ghaida tapi ,  aku Shan " ucap Ve akhirnya membuat Shania terkejut

"Saat aku koma beberapa waktu lalu aku sempat mendengar gadis itu mengucapkan sesuatu, ia berkata bahwa seharusnya aku tak di lahirkan di dunia ini , seharusnya aku mati saat aku tenggelam namun entah keajaiban apa akhirnya aku hidup kembali dan mempunyai penglihatan ini "

Shania menutup mulutnya tak percaya , ia tak menyangka kalau Ve pernah mati suri dan mempunyai indra ke enam

"Shan, ini semua salahku , harusnya aku tak membawa kalian ke dalam takdir ku , aku akan mengakhiri semuanya "

Setelah mengucapkan itu Ve segera pergi meninggalkan Shania yang kebingungan

***

Ve yang sudah memantapkan hati untuk segera mengakhiri semua dengan kencang memacu mobilnya namun saat ia melihat ke pinggir jalan seperti ia melihat seseorang

"Gaby!!" Ve berlari menghampiri Gaby yang sedang tertunduk menangis

"Gaby apa yang kamu lakukan disini?"

"Kak Ve!!"

Gaby langsung memeluk Ve sambil terus menangis

"Aku tau kak kalau aku yang akan mati selanjutnya tapi Beby marah sama aku kak dia bilang kalau kita semua akan selamat tapi aku gak yakin karena aku selalu merasa ada sesuatu yang mengikutiku"

Final Destination (Jkt48 Version) Where stories live. Discover now