Ulang tahun pertamaku

194 5 3
                                    

Inilah awal dari segalanya...

Ulang tahun pertama ku yang dilewati dengan sangat bahagia.

Kedua orang tua ku ada disana, saudara ku pun berkumpul untuk merayakan ulang tahunku. Tapi kebahagiaan ternyata hanya hinggap sementara. Segala perhatian dan juga kebahagiaan ini hilang saat tidak berapa lama dari ulang tahunku..

Papa, yang sangat kucintai meninggal dunia..

penyakit kelainan jantung menyerangnya saat dalam perjalanan dan menyebabkan kecelakaan. Tim medis pun memutuskan untuk operasi tapi terjadi kesalahan dan mengakibatkan hal yang fatal.

Papa ku telah tiada. Hal itu lah yang membuat mama ku dirundung kesedihan mendalam. Itu adalah pil pahit baginya.

Aku yang pada saat itu berusia 1 tahun, tidak mengerti apa yang terjadi, tidak tau bahwa di depan ada perjuangan yang harus aku lalui bersama mama.

Mama ku berjuang untuk kuat demi membesarkan aku walupun harus menjadi single parent.

Demi aku , ia mulai bekerja di suatu perusahaan dan kami pindah rumah bersama kakek.

sebagai anak kecil yang bertumbuh besar dan normal, ada kala nya aku melakukan kenakalan yang wajar juga tangisan seorang anak.

Tetapi hal itu tidak diterima oleh kakekku.

Ketika suatu waktu aku menangis, ia akan mendekati aku dengan membawa balsem dan melumuri bibirku dengan balsem itu.

Perih, panas, sakit itu yang kurasakan, tidak dicintai dan sebagainya.

Hal yang seharusnya tidak dirasakan oleh seorang anak kecil.

Selain itu, seringkali aku tidak boleh keluar rumah dan hanya dikurung di kamar ketika mama bekerja.

Aku sering menangis dan melihat foto mama dan papa. Aku rindu mereka.

Aku pun sebagai anak kecil melakukan protes dan bertanya mengapa kakek yang kumiliki begitu kejam. dan Mama hanya berkata bahwa memang dari sejak dlu begitulah dia mengajar anak-anaknya dengan memukul memakai sapu lidi, sandal dan itu hanya dilakukan pada anak-anak perempuan sedangkan anak laki-laki sangat dimanja.

Mama hanya memelukku, dan berkata ' mama sayang kamu, mama pasti akan selalu melindungi kamu ' dan saat dalam dekapannya aku pun merasa tetesan air mata nya mengalir ke tanganku.

Tindakan kasar yang dilakukan kakek dan sikapnya mengurung aku menjadi kan aku anak yang kuper, dan tidak bisa bergaul dengan wajar seperti anak-anak yang lain.

Saat memasuki TK, aku merasa lepas dari rumah kejam itu dan bermain sendiri sepuasnya. Jatuh adalah hal yang paling sering terjadi, luka di dengkul, bengkak di bibir dan tangisan hampir selalu terjadi.

Tetapi bagiku yang masih kecil, hal itu lebih baik dibandingkan memasuki rumah kakek lagi.

Aku sering kecewa saat mama tidak pernah bisa menjemput aku di sekolah seperti anak-anak yang lain, melihat anak-anak lain dijemput oleh ayah dan ibu nya membuat aku semakin kecewa saat mama selalu batal menjemput aku di sekolah karena alasan pekerjaan.

Aku akui sampai sekarang bahwa masa kecil ku adalah masa yang sangat tidak menyenangkan.

Hal-hal tersebut dilalui sampai aku lulus tk dan masuk SD.

Tindakan mengurung kakekku membuat kekebalan tubuhku menurun dan aku sakit-sakitan.

Mama pun sadar akan hal itu dan semakin lama di rumah kakek akan semakin buruk akibatnya padaku. Maka terjadilah keributan besar bahwa mama dan aku memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan mengontrak rumah. Pada akhirnya aku dan mama bisa pindah ke sebuah rumah kontrakan.

Aku senang sekali tetapi hal tersebut memang tetap membawa dampak yang buruk bagi psikologis ku. Di Sd aku tidak bisa bergaul sewajarnya anak-anak dan banyak teman tidak menyukai aku. Aku tidak punya banyak teman, dan bagi seorang anak kecil itu adalah hal paling tidak nyaman yang dirasakan.

Apa yang aku rasakan aku ucapkan pada mama 'Ma, kenapa aku tidak punya teman ? kenapa aku berbeda dari anak lain? aku gak mau hidup saja ma, lagian hidupku gak berguna '

Mendengar itu mama terisak dan akhirnya menenangkan aku. Dia berkata ' Kamu adalah anak yang hebat, anak yang pintar, kamu tidak boleh putus asa dan bergantung pada orang lain. kamu pasti bisa melewati ini. Mama akan belikan kamu banyak buku dan kamu bisa bawa buku itu dan membaca nya saat istirahat jadi kamu tidak lagi kesepian '

Itulah solusi yang diberikan mama ku saat itu. Aku memang berprestasi di sekolah, terkadang aku terpikir lebih baik aku tidak berprestasi tapi aku memiliki banyak teman.

Kasih tak terbatasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang