INSANE

70.8K 451 8
                                    

part one

Sebut aku gila, namun semua ini tak akan ada jika bukan karena aku yang terlalu mencintaimu.





''Hen..ti..kan Al, kumohon.'' Pinta gadis itu sembari mencengkeram erat seprei berwarna pastel yang membungkus tempat tidurnya. Sungguh ia tidak menyangka akan berakhir seperti ini ''Maafkan aku Rin, aku tidak bisa aku..aku mencintaimu'' Dibukanya sisa pakaian terakhir yang menempel di tubuh Rin.

Srak..dan tubuh gadis cantik itu sempurna terlihat tanpa sehelai benangpun. Tanpa berpikir lama, Alanpun melumat rakus bibir Rin dan memaksakan lidahnya menari didalam dinding mulut Rin, kedua tangan lelaki itupun menyusuri tiap jengkal tubuh Rin, yang sudah menjadi keinginan terbesarnya—memiliki Rin seutuhnya.

''Arghh..'' Rin pun akhirnya mendesah disela-sela tangisnya yang teredam bibir Alan. Dilepasnya bibir ranum itu untuk menjilat, mengulum bahkan memilin kedua payudara Rin. ''Kau sangat manis Rin..'' Ucap Alan menatap mata Rin yang sudah berkabut karena malu, terluka dan merasakan kenikmatan disaat bersamaan. Ini pertama kali baginya.

Aku pasti bisa memilikimu Rin, Ucap Alan dalam hati. Lelaki itu benar-benar berambisi untuk mendapatkan apa yang dia mau—sejauh ini ia hanya terlalu lama menunggu Rin-nya gadis yang selalu ia impikan setiap malam. Alan melepas celananya yang masih melekat untuk melampiaskan hasratnya yang sudah membuatnya buta.

Rin masih menatap tak percaya apa yang akan dilakukan sahabatnya ini, awalnya ia hanya berniat untuk mengerjakan Tugas kuliahnya dan berujung hingga terlentang diatas ranjang tanpa busana. Ironis bisiknya pada diri sendiri. ''Kumohon Alan, jangan lakukan itu, aku tidak mau..aku tidak mau Al—'' Pekiknya kencang namun tak di indahkan oleh laki-laki yang tengah membuka kaki jenjangnya itu. ''Its too late honey..'' Jawab Alan singkat, dan meraup kemaluan Rin tanpa rasa jijik sekalipun, Alan menjilati tiap cairan disana. ''sweet..your so damn sweet babe.'' Satu jarinya sudah memainkan klitoris Rin, hingga membuat Rin tak bisa menahan laju air matanya. Namun sayang tubuh Rin berkata lain, ia terlihat sangat menikmati apa yang Alan tengah lakukan dibawahnya. Alan terlihat sangat menikmati aktifitasnya—lidahnya tak henti-henti mengecap lubang Rin. '' Ah~'' Tak ayal Rin sedikit mengejang dan melengkungkan punggungnya, tangan yang semula mencengkeram seprei itu kini sudah berada diatas kepala Alan.

''Apa yang ka..u lakukan Al, please stop it.''

 

Bukannya berhenti lelaki itu justru mengerlingkan matanya yang sudah berhasrat. ''Sudah cukup pemanasannya cantik, kau harus siap dengan permainan utamanya. Kau lihat kan juniorku sudah mengeras dan punyamu juga sudah cukup basah.'' Alan memasukan satu jarinya ke lubang Kemaluan Rin dan membuat Rin membelalakkan matanya, ditarik kembali jari itu hingga dijilat kembali olehnya.

''Jangan Al, please dont do this aku tidak mau hamil Al, Aku tidak mau hancur.'' Bentaknya mencoba terbangun dari ranjang yang sudah mengeluarkan bau sex itu. Namun sayang fakta bahwa gadis itu tak lebih kuat dari lelaki yang akan menyetubuhinya membuat ia tak bisa berbuat banyak. Hingga Rin akhirnya terlentang hanya dengan satu hentakan dari Alan.

''Ini tidak akan sakit Rin, tidak ada yang ingin menyakitimu dan—'' Alan menghentikan kalimatnya sejenak sambil membuka dan melebarkan sedikit kaki Rin untuk yang kedua kali.''Aku berjanji kau tidak akan hamil karna aku akan berhati-hati, kecuali jika kau bermain-main dengan perasaanku.''

Rin tak bisa berkata-kata dengan apa yang baru saja ia dengar. Jujur baginya Alan hanya seorang teman yang manis dan tidak menyimpan perasaan untuknya, namun Rin bisa merasakan perbedaan sikap yang terpancar dari teman lelakinya ini ketika Ia tengah kembali dekat dengan mantan kekasihnya yang baru saja datang dari Aussie yang belakangan membuat Alan begitu murka.

''Aarrrghhhh..'' Teriak Rin begitu kencang saat sesuatu yang asing tengah memasuki dinding keperawanannya. Dilumat kembali bibir Rin oleh Alan dan serta-merta kedua tangannyapun meremas-remas payudara yang membuatnya makin bernafsu untuk melahap tubuh gadis yang berada dibawahnya ini.

''Ouch..ah..ehmm..''Desahan demi desahan pun keluar dari mulut Alan yang kini sudah nampak begitu menikmati juniornya berada dalam gua hangat milik Rin.

Tak berbeda jauh dengan keadaan Alan. Rin yang semula masih tidak bisa memproses apa yang tengah terjadi pada dirinya kini justru terlihat bisa mengikuti irama yang diberikan Alan.

''Al, aku tidak kuat..aku merasa akan keluar.'' Ucapnya terbata saat Alan menaik turunkan juniornya yang membuat Rin memeluk leher lelaki itu dengan erat.

Alan tersenyum, dikecupnya kening Rin yang sudah  bercucuran keringat. ''Kau sexy Rin, tahan sedikit aku juga akan keluar sebentar lagi, apa kau menikmatinya uhm...?''

''Ah..eung ugh..'' Rin hanya menjawabnya dengan sebuah desahan yang terdengar merdu ditelinga Alan.

Dan tak lama Alan pun mengeluarkan miliknya dari gua Rin, sungguh ia masih ingin melanjutkan kuliah bersama Rin. Ia tak ingin membuat gadis sepintar Rin hamil di usia muda, Alan sendiri tak menyangka apa yang membuatnya tega menyetubuhi Rin. Bagi Alan Rin adalah sosok yang istimewa rasa cinta yang sudah lama ia pendam membuatnya buta dan menjadikannya terobsesi dengan sahabat cantiknya itu.

''Aku mencintaimu Rin..'' Ucapnya dan tak lama Ia membaringkan tubuhnya disamping Rin.

Rin hanya bisa menangis, entah bagaimana perasaannya.  Yang dia tau ia tak ubahnya seperti perempuan yang gagal menjaga hartanya—harta yang harusnya ia berikan kepada pasangannya di malam pertama ia menjadi seorang istri kelak.

Apa yang harus kulakukan sekarang, Tanya Rin diiringi tangisannya, sesaat ia menoleh kepada lelaki yang tertidur disampingnya dengan satu tangan tengah memeluk tubuhnya yang hanya tertutupi selimut putih.

TBC

fiuh~ holllaaaa ini project pertama saya yang awalnya hanya menulis cerita berdurasi pendek XD.
dan ini khusus untuk kalian yang sudah dewasa aka 18++ hehehehe
masih pendek untuk chap awal, karna di chap kedua akan lebih detail lagi tentang Alan dan Rin sebagai main cast nya disini. maaf untuk penggunaan kata yang salah, maaf untuk Eyd yang berantakan. Saya hanya newbie yang sedang belajar.
vote jika masih penasaran dengan next partnya <3

special thanks for my beloved Dinta yang sudah membuat cover untuk cerita abal ini *hug*

xoxo buat yang sudah baca~

regards,
Mikaeldee

INSANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang