The Last Present

1.4K 79 6
                                    


Author : colorfulday14

Genre: sad, angst, romance, marriage life


"I love you, and I will love you until I die,

 and if there is life after that, I'll love you then."

(Choi Siwon)

"Our body and soul can be separated by place and time. 

But your name and your love will always live in my heart.."

(Im Yoona)


Suasana rumah sakit pagi itu tampak sangat menegangkan. Seorang dokter dan beberapa perawat tampak berlari tergesa-gesa sambil mendorong sebuah ranjang pasien mengitari lobi rumah sakit menuju sebuah ruangan operasi. Di ranjang itu terlihat jelas seorang wanita yang tengah kehilangan kesadarannya. Ranjang pasien itu dipenuhi oleh lumuran darah.

"Air ketubannya sudah pecah saat di mobil ambulans!!" Teriak seorang suster berusaha menjelaskan keadaan pasiennya pada dokter.

"Gawat dokter! Detak jantung bayinya tidak bisa terdeteksi!" Teriak seorang suster lagi dengan panik.

"Bagaimana kondisi ibunya?" Tanya sang dokter yang juga terus berlari ke arah ruang operasi dan memegangi pinggir tempat tidur pasiennya.

"Detak jantung ibunya juga lemah. Pendarahannya juga belum bisa dihentikan!" Jawab seorang suster dengan wajah khawatir.

Seorang wanita paruh baya yang ada di sampingnya tak henti-hantinya menangis dan terus menggenggam tangan menantunya. Wajah dokter itu tampak berkeringat saat dia berusaha mengerahkan seluruh tenaganya berusaha menyelamatkan wanita itu.

"Cepat siapkan ruang operasi sekarang!" Teriak dokter sambil terus berlari secepat mungkin dengan wajah khawatir.

"Dokter, saya mohon selamatkan menantu dan cucu saya! Saya mohon..." Ujar seorang wanita paruh baya yang kini menggenggam tangan dokter itu sambil menangis.

"Kami akan berusaha semampu kami. Kami harus pergi sekarang.."

Dokter dan suster-suster tersebut bergegas mendorong ranjang itu memasuki ruang operasi. Wanita paruh baya ini tampak menghentikan langkahnya tepat di depan pintu yang kini telah tertutup rapat. Dia menghapus air matanya dengan tangannya daan menutup matanya sejenak.

"Tuhan! Aku mohon padamu, tolong jangan mengambil Yoona dariku. Tolong biarkan dia tetap bersamaku. Kepergian anakku sudah membuat hidupku kesepian. Jika kau mengambil Yoona juga, lebih baik aku mati. Tolong kau jaga Yoona dan anaknya. Berilah Yoona kekuatan supaya dia bisa melahirkan anaknya dengan selamat." Doa wanita itu dengan penuh harap.

"Siwon-ah, Ini adalah permohonan Eomma yang terakhir padamu. Eomma berjanji setelah ini Eomma akan merelakan kepergianmu sayang. Eomma mohon.." Lirih wanita itu sembari membelai foto anaknya yang kini ada di tangannya.

***

Di sebuah taman, tampak seorang yeoja cantik tengah duduk seorang diri di sebuah bangku. Kedua matanya terus memperhatikan pemandangan yang begitu indah di sekelilingnya. Bunga-bunga yang berwarna-warni, daun-daun hijau yang berjatuhan, serta burung-burung yang berterbangan memberikan keindahan bagi musim semi kali ini. Perlahan, yeoja cantik ini menutup kedua matanya yang terlihat sembab. Perasaan sedih, takut, dan kecewa yang dia rasakan untuk kesekian kalinya kini melandanya lagi. Dia menghembuskan nafasnya perlahan sembari menahan air matanya agar berhenti mengalir dari kedua matanya. Nampaknya seindah apapun pemandangan saat ini, tak akan mampu mengisi kekosongan di hatinnya.

One Shoot Collection Stories (Yoonwon)Where stories live. Discover now