TPD - 6. Meet

2.7K 85 1
                                    

Selamat membaca!! Semoga suka ^^

Agatha berjalan dengan anggun yang berlebihan, namun malah terlihat norak. Memakai sepatu hak tinggi berwarna silver, baju ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang memang seksi, dan jaket bulu yang entah datang darimana, serta kacamata hitam berkilau. Agatha dengan sangat percaya diri berjalan diantara orang-orang yang sedang keluar masuk bandara.

Ya, Agatha benar-benar pulang kali ini. Berbekal dua koper besar dan satu tas besar berisi oleh-oleh.

Agatha memandang sekitar karena tenggorokannya sangat kering selepas perjalanan panjang menju bandara ini, dengan membawa barang bawaannya menuju supermarket yang ada di bandara.

"Permisi, mau bayar ini." Kata Agatha sambil membawa camilan dan minuman dingin.

"Ah, maaf nona, bisa saya ke kamar kecil sebentar saja?"

"Ya silahkan." Agatha berdecak kesal tetapi juga kasihan melihat pekerja tersebut yang terlihat menahan sesuatu. Menunggu sambil memainkan ponsel itu pilihan yang dilakukan Gatha sekarang.

"What?! Lagu barunya keluar!!" Teriak Gatha, dan segera mencari headset.

Agatha mendengar musik tersebut hingga tersenyum lebar. Mengulang dan terus mengulang.

"Maaf nona, ini saja?" Tanya pekerja yang sudah keluar dari kamar kecil.

Gatha yang tidak mendengar hanya berkata 'apa' dengan gerakan mulut. Pekerja yang sudah bosan karena tidak juga didengar akhirnya melepas paksa headset Gatha.

"Ini saja nona?" Gatha tersenyum malu sambil mengangguk.

"Teng teng teng teng, penerbangan dengan pesawat Elang menuju Indonesia akan lepas landas lima menit lagi."

Gatha tertegun, matanya melotot, sungguh jaraknya dengan pesawat yang akan ditumpanginya lumayan jauh.

"Maaf bisa lebih cepat?!" Paniknya membuat pekerja tersebut panik juga.

Setelah mendapat apa yang di inginkan, Gatha segera berlari dengan kecepatan maksimal karena sudah tidak ada waktu lagi baginya.

"Maaf, maaf, maaf." Kata itu yang terus terlontar saat dua koper besarnya tak sengaja mengenai orang-orang disekitarnya.

**

"Sudah siap?" Tanya seseorang sambil merapihkan setelan jasnya.

"Sudah, tuan. Jet pribadi anda sudah menanti." Jawab seseorang disampingnya dengan sedikit membungkukkan badan.

Seseorang yang dipanggil tuan tersebut keluar sambil memakai kaca mata hitamnya. Berjalan dengan angkuh memasuki bandara dan diikuti oleh bodyguardnya.

"Queen! Jadwal!"

Wanita berperawakan ideal bagi kaum pria tersebut berjalan terburu-buru mengikuti langkah sang pimpinan.

"Meeting dengan pimpinan Yale Corp pukul tiga sore," belum selesai sekertaris tersebut membacakan jadwal, pria tersebut mengambil alih catatan jadwalnya dan membacanya dengan cepat.

"Kau lamban." Kata-kata yang keluar dari mulut yang terkesan seksi tersebut sangat menohok hati sekertarisnya, Queen.

Dengan tergesa-gesa mereka berjalan menuju jet, namun dari arah berlawanan terlihat seorang wanita berpakaian norak yang sedang terburu-buru, membelah lautan manusia dengan kedua kopernya.

"Gila." Gerutu pria tersebut dan memilih mengabaikannya.

Wanita itu adalah Agatha, ia berlari sekuat tenaga sampai dua koper besar tersebut berayun kencang ke kanan dan ke kiri.

The Perfect Devil [REVISI]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ