Spesial Part

358 34 1
                                    

(Eunha pov)

Hari ini bertepatan dengan hari dimana dia pergi. Dan setiap hari ini juga aku pasti mengunjunginya. Pasti!

Aku sudah begitu rapi dengan pakaian yang dulu pernah aku pakai saat aku pertama kali berfoto dengannya waktu itu. Dan entah kenapa baju ini masih muat. Apa karna tubuhku yang tidak tumbuh tumbuh dan tetap saja seperti ini? Entahlah. Saat semuanya sudah siap. Aku mengambil bunga yang ku letakkan di kasur. Dan ini adalah bunga favoritnya. Bunga matahari. Ia sangat senang dengan bunga yang satu ini. Menurutnya bunga matahari itu sangatlah indah. aku pernah bertanya alasannya kenapa dia menyukai bunga ini. Dan jawaban nya sangatlah sederhana.

"Bunga matahari mengekspresikan diriku sendiri. Aku senang menyinari semua orang yang ada di sampingku dengan kebahagiaan. Itulah alasanku menyukai Bunga matahari"

Senyumku mengembangkan saat aku mengingat saat itu. Di saat dia masih bisa tersenyum dan tertawa. Aku juga sangat merindukan hari itu dimana kami masih bersama-sama... Walaupun aku tidak bisa memilikinya seutuhnya. Tapi tidak apa. Asal aku dia bisa berada di sampingku aku sudah sangat bahagia.

"Nona~ anda sudah siap??" Aku menoleh kearah suara.

"Eok! Nae paman. Aku sudah siap. Ayo kita berangkat"

Aku pun segera menuju ke mobil dan berangkat.
"Nona EunBi"

"Nae~?"

"Kenapa setiap tanggal ini nona selalu datang ke makam itu?? Dia siapa mu nona??"

Eunha Tersenyum.
"Dia orang yang paling spesial untukku"

"Aa~ Ya aku rasa juga begitu... Kalaupun tidak, tidak mungkin kau setiap tanggal ini kau selalu datang ke makam nya" Ucap Sopir ku lalu tertawa dan Aku juga ikut tertawa.

Setelah perjalanan cukup panjang.. Akhirnya aku pun sampai.
"Tunggu sebentar ya paman~"

"Nae Nona EunBi"

Aku berjalan menuju makan orang spesialku ini. Siapa lagi kalau bukan Choi Yuna. Sahabat yang paling aku cintai.

"Hai~ aku datang lagi" Ucapku sambil duduk di rumput.

"Kau merindukanku tidak?? Aku rasa iya" Ucapku lalu tertawa.

"Aku tau Yuna-ah kau pasti akan berkata kalau aku ini gila karna berbicara dengan orang yang sudah tiada. Aku tau itu. Tapi... Bagimana lagi, Hanya ini cara agar rasa rinduku padamu sedikit berkurang" Aku tersenyum.

"Kau tau Yuna... Kemarin aku sering sekali menangis. Ini semua karna mu. Seandainya kau lebih berusaha untuk sembuh., pasti kita sudah menjadi seorang penyiar radio"

"Hufttt~ kalau misalnya kau tidak menjadi penyiar radio pun tidak apa, Asal kau selalu ada di sampingku itu sudah cukup" Ucapku lalu menghela nafas.

"Eunha-ah~??"

Aku menoleh kearah suara.
"Sojung Eonni!??"

'Kenapa dia ada disini??'

"Dan... Kalian juga di sini?? Bagaimana kalian bisa ada disini??"

"Kami mencarimu Eunha-ah" Ucap Sojung Eonni.

"Mencariku?? Untuk apa?? Bukankah dulu kalian pernah berkata kalau kalian tidak ingin berteman dengan ku dan Yuna lagi... Tapi kenapa kalian malah mencariku??"

"Bukan begitu Eunha-ah~ aku–"

"Choi... Yuna... Choi Yuna!!!?? Ini makamnya Yuna!??" Tanya Yerin terkejut.

"Nae" Jawabku datar kemudian menatap makam Yuna.

"Eunha-ah"

Aku menoleh.
"Mianhae.... Kami benar-benar minta maaf"

"Gwaenchana.... Lagi pula kalau aku marah itu tidak ada gunanya... Yuna pasti akan mengatakan hal yang sama jika dia ada disini"

"Bisakah kita mulai semuanya dari awal lagi??" Ucap Sojung.

"Nae Eunha-ah" Lanjut Yerin.

Aku menatap mereka datar.
"Kami mohon Eonni~ kami benar-benar menyesal" Mohon Umji.

Aku menganggukkan Kepala.
"Yeeeeyyy" Teriak Yerin Antusias.

Mereka langsung berlari mendekatiku lalu memelukku.


Harus ku katakan bahwa meski kini kami saling memeluk, namun tetap terasa berbeda saat di pelukan ini tidak ada tubuhmu yang ikut berpelukan.

Walaupun dengan senyuman yang kami pancarkan, namun tetap terasa berbeda saat senyuman mu tak turut hadir di antara senyuman kebahagiaan kami.

Walaupun kebahagiaan yang saat ini kami rasakan, namun tetap terasa berbeda disaat kau, sang matahari yang memancarkan kebahagiaan tak hadir di antar kami.

Kau mungkin bukanlah cinta pertama ku, namun kaulah yang menjadi cinta terkahir ku. Walaupun tanpa kehadiranmu kau tetap selalu ada di hatiku.

CHOI YUNA.. Aku mencintaimu

TBC

Story of 6 Girl (Short Story) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang