black in dream | ten

63 14 24
                                    

Egois itu sifat alamiah yang tumbuh disetiap diri manusia. Tanpa sifat egois, kamu hanyalah seseorang yang lemah. Lemah karena tunduk kepada takdir yang mengikatmu. Percis seperti binatang peliharaannya.

18+















Tapi boong

________________________________________________

Aku memiliki seorang kakak yang sangat cantik. Umurnya 2 tahun diatasku. Tapi dia memiliki kelainan. Dan hanya aku yang tau.

Dia sering memukulku. Itu membuatnya merasa sangat bahagia dan nikmat.

Kedua orang tua ku tidak tau itu. Karena mereka sibuk bekerja.

Aku sudah terbiasa dengan rasa sakit yang ku terima dari kakakku. Ku akui, aku ketagihan dibuatnya.

Biar ku beri tahu satu rahasia besar. Aku menyukai kakakku.

Masa bodoh bahwa kita adalah sodara kandung.

Aku ingin memilikinya. Membawanya kabur dan tinggal ditempat yang jauh dimana tidak ada satu pun orang yang tahu.

Dari hari ke hari, rasa sayangku semakin bertambah.

Bagaimana tidak? Aku setiap hari bertemu dengannya. Melihatnya memakai baju yang sangat tipis saat berada di rumah.

Kadang pikiran negatif itu ada.

Wajar kan? Aku seorang laki-laki. Hanya lelaki bodoh yang tidak tergoda dengan kakakku.





***

Hari itu aku melihatnya diantar oleh seorang laki-laki. Laki-laki yang begitu tampan. Tapi aku jauh lebih tampan.

Dengan cepat, aku menarik kak Gaby ke dalam rumah. Lebih tepatnya menyeretnya.

Aku melemparnya ke atas kasurku dan mengikat kedua tangannya di sisi ranjang. Kemudian menindihnya.

"Ada apa denganmu, Ten?" Dia marah besar.

"Kau lupa, kak? Kau yang membuatku seperti ini."

"Lepaskan aku, bodoh!" teriak kak Gaby.

"Never." dan aku pergi. Meninggalkan kak Gaby di dalam kamarku. Dan menguncinya dari luar.

Aku mendengar kak Gaby berteriak memanggilku berkali-kali. Tapi aku tidak mengubrisnya.

"Itu hukuman karena kau sudah berani nakal kak." gumamku.





***

Setelah beberapa jam, aku kembali ke kamarku untuk mengecek kak Gaby dengan membawa makanan yang cukup banyak dan membawa minuman kesukaan kak Gaby. Coklat panas.

Ah ternyata dia tidur.

Ku letakkan makanan dan minuman yang ku bawa diatas meja, setelah itu aku mendekati kak Gaby yang asik tertidur.

"Maafkan aku, kak." Aku mengelus pipinya dengan pelan. Menunduk. Terisak pelan.

"Seharusnya aku yang minta maaf padamu, dek." suara kak Gaby terdengar serak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 01, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

T E N : N O T H E R O E SWhere stories live. Discover now