"Kim Unnie?"Ucap Ryn. Kim tersenyum, Ryn membalas senyuman Kim dan menyuruh masuk mereka berdua.

"Gue kira yang ikut banyak, ternyata cuma 10 orang"Ujar Hyeri saat melihat orang yang berada didalam ruangan. Ryn menoleh dan mengangguk.

"Padahal yang tes lumayan banyak, tapi yang lolos cuma 10 orang"Balas Ryn. Mereka bertiga menuju bangku yang berada ditengah dan duduk.

"Kapan dipanggil?"Tanya Hyeri

"Sebentar lagi"

Benar, nama Ryn disebutkan, Ryn berjalan menuju depan dengan diiringi tepuk tangan dari Kim dan Hyeri. Ryn tersenyum dengan bangga, ia berhasil melawan mahasiswa lainnya dengan nilai tertinggi. Dan pada akhirnya Ryn lulus dengan program terlebih dahulu.

"Gamsahamnida" Ucap Ryn sambil menundukan kepalanya, Ryn tersenyum lebar ketika usahanya kemarin tidak sia - sia. Ryn turun dari panggung menuju Kim dan Hyeri lagi, Ryn memeluk kedua wanita itu dengan bahagia.

"Congratulations, udah jadi sarjana?"Goda Kim ketika mereka melepas pelukannya. Ryn tersenyum malu, dan mengangguk.

"Yah, nanti gue sama siapa?"Tanya Hyeri sedih. Ryn menggeleng ketika melihat wajah cemberut Hyeri, tangan Ryn mencubit pipi Hyeri membuat Hyeri meringis.

"Masih ada Sumzi,Hyuna dan Irene"Balas Ryn dengan pandangan bahagia. Hyeri menatap sahabatnya dengan tatapan sendu dan juga ada rasa bahagia ketika melihat sahabat kalian berbahagia.

"Okay"

"Kita jalan - jalan?, Unnie yang bayar deh"Ucap Kim. Hyeri dan Ryn menoleh kesamping dimana Perempuan itu berada, menatap Kim dengan tatapan tidak percaya. Kim mengangguk dan menarik tangan Ryn dan Hyeri menuju luar.

"Tapi, ntar malem aja?"

"Kita ke apart Unnie dulu aja, baru makan malem?"

"SIAPP"

***

Tempat makan yang tidak terlalu ramai membuat ketiga wanita dimeja bernomer 25, tertawa dan juga suara cempreng dari kedua wanita yang membuat para pengunjung yang datang menatap meja mereka.

"Udah - udah, makan dulu"Lerai Kim. Ryn dan Hyeri mengangguk dan memakan makanan yang dipesannya tadi, daging sapi yang membuat mereka bertiga melahap makanan yang dipesan.

Setelah 15 menit memakan daging, mereka melanjutkan dengan meminum soju. Mereka meminum soju yang berada diatas meja, menuangkan ke gelas kecil dan bersorak gembira.

1 Jam kemudian, Ketiga cewek itu sudah tidak sadar dengan dunia mereka yang asli. Ryn yang terus menerus ngomong dan hanya dibalas dengan tawaan Kim dan Hyeri.

Drett Drett Drett

Suara ponsel Ryn membuat ketiga cewek itu berhenti tertawa. Mereka menatap ponsel Ryn yang berdering dan Ryn mengambil ponselnya dengan tangan yang lemas.

"Nugu?"

"Lo dimana, udah jam 10 Ryn. Dari pagi lo belum pulang!"

"Wah Park Jinyoung?" Suara Ryn membuat beberapa orang ditempat makan itu menoleh, dengan suara tawa dari Ryn yang terdengar membuat Jinyoung mengerutkan keningnya.

"Lo minum?"

"Hahaha, love you"

Tut/

Ryn kembali tertawa diikuti dengan tawaan dari Hyeri dan Kim. Mereka kembali berbincang yang tidak jelas, hanya saja Kim yang masih sedikit sadar. Tapi tidak dengan Hyeri dan Ryn yang sudah terlalu banyak minum.

10.30 kst/

Jam semakin cepat berputar, membuat cowok yang berada disofa mengacak rambutnya dengan kesal. Jinyoung terus menatap pintu apartmentnya berharap Ryn pulang, tapi kalau sudah seperti ini artinya Jinyoung harus mencari Ryn diluar.

Jinyoung mengambil jacketnya dan langsung keluar dari apartnya menuju tempat makanan yang berada didekat apartnya. Dengan membawa mobil pribadinya Jinyoung menoleh kesana kemari mencari keberadaan Ryn.

Setelah 15 menit memutari jalanan yang masih ramai, Jinyoung menepikan mobilnya ketika melihat tiga wanita di tempat makan yang sudah sepi. Tapi ketiga cewek itu masih tertawa.

"Yatuhan"

Jinyoung keluar dari mobil dan langsung berjalan menuju ketiga cewek itu. Dengan memakai masker hitamnya, Jinyoung berjalan mendekat kemeja Ryn.

"Ryn?"

Ketiga cewek itu menoleh, Ryn tersenyum geli melihat Jinyoung yang berada di dekatnya. Ryn menarik tangan Jinyoung untuk duduk disampingnya.

"Wah ada Park Jinyoung"Ucap Ryn sambil tertawa dan bertepuk tangan, Ryn memeluk Jinyoung dengan erat, menaruh kepalanya di leher Jinyoung membuat Jinyoung tersentak.

"Park Jinyoung, lo ganteng tapi lo dingin"Gumam Ryn.

Jinyoung menatap kedepan dimana dua cewek lainnya berada. Kim dan Hyeri langsung melambaikan tangan sambil tertawa.

"Mau?"Tawar Hyeri tidak sadar. Jinyoung menggeleng, mana mungkin ia minum sedangkan dirinya membawa mobil. Ryn yang udah engga sadar ditambah dirinya yang mabuk nanti, bisa mati Kecelakaan, fix.

Jinyoung menahan tubuh Ryn yang berada dipelukannya. Dengan tangan satunya lagi yang memegangi tas Ryn, Jinyoung berjalan meninggalkan Kim dan Hyeri yang sebentar lagi akan dijemput.

Karena Jackson sedang tidak ada kerjaan, jadi Jinyoung menyuruh Jackson untuk mengantar Hyeri menuju apartmentnya. Sedangkan Kim dijemput oleh adik kandungnya.

Jinyoung menaruh tubuh Ryn dengan pelan di jok. Dan menaruh tas Ryn dibelakang, Jinyoung memutari mobilnya dan langsung menyalakan mesin, meninggalkan area tempat makan tersebut.

Jinyoung menggeleng melihat wajah Ryn yang sedikit membengkak, ia tau bahwa Ryn tidak bisa terlalu banyak meminum Soju, karena wajahnya akan bengkak.

Jinyoung memutari jalan dan terus fokus kedepan. Jalanan di Korea masih ramai walaupun jam sudah menujukan pukul 11 malam. Kebanyakan orang yang keluar malam, dari pada siang hari.

Sesampainya di apartment, Jinyoung mengangkat tubuh Ryn dan memegangi tas Ryn. Mereka menuju kamar, ketika berada dilift, Jinyoung harus berusaha memencet angka.

Ting/

Akhirnya mereka sampai dilantai kamar. Jinyoung menempelkan kartu di pintu, agar dirinya bisa masuk kedalam. Jinyoung langsung menaruh tubuh Ryn di dalam kamar dan menyelimutinya.

"Perasaan badan Ryn kecil, tapi kenapa berat banget"Ucap Jinyoung sambil melepas jacketnya. Jinyoung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan wajahnya dan tidur.

****

Ku mau double Up, tapi nanti malam😙

Love, revi💚

marriage [REVISI ULANG] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang