2

4.5K 507 32
                                    

"Taehyung, kamu murung terus."

Lelaki itu menoleh, kemudian tersenyum tipis. Merasa tak enak hati dengan Jungkook yang menatapnya khawatir. Ini bukan sesuatu yang perlu dia tahu, tapi Jungkook selalu berusaha ingin mengetahui banyak hal tentangnya.

Taehyung menepuk bahu Jungkook ringan, "I'm okay. Hanya sedikit tak bisa tidur,"

"Karena tabrakan itu? Kau benar gegar otak?"

"Tidak, astaga." Taehyung ingin tertawa dengan pikiran bodoh Jungkook. "Aku begadang karena nonton anime. Jangan ungkit kejadian itu lagi, ya?"

"Mm, okay."

Hari ini cerah, langitnya terik dan hampir tidak berawan. Taehyung hanya memakai kaus lengan pendek dan celana jins yang tipis, serta tambahan topi bisbol untuk menghindari panas ke wajahnya.

Jungkook dengan bangganya bermandikan matahari karena dia bilang ingin merubah kulitnya jadi tan.

Suasana sedang bahagianya, karena mereka berdua sedang bahas game, tiba-tiba ada cowok datang padanya dan tersenyum teduh.

Dia menenteng satu kantung plastik dengan kaleng soda dan diayunkan di depan mereka. "Boleh gabung?"

"Duduk ya duduk aja." Jungkook menjawab ketus.

"Aku bawa soda, loh."

Mata bulat Jungkook melirik. Mau tapi malu. "Apa itu pepsi?"

Taehyung hampir tidak percaya Jungkook menyerah semudah itu hanya untuk sekaleng pepsi. Ia tahu kalau anak ini begitu polos dan bodoh, tapi dia sedang tidak ingin bertemu orang ini.

Park Jimin.

Lelaki yang sangat sangat ia hindari dan malah sengaja datang seperti kecoa.

Bahkan ia melotot begitu Jungkook menerima pepsi dengan binar mata senang dan mulai tertawa pada Jimin. Taehyung mendengus pasrah dan masih diam di tempatnya.

Berusaha pusatkan pikiran seolah tidak ada Jimin di sana. Yang sialnya, malah sengaja orang brengsek itu tempelkan kaleng soda dingin ke pipinya.

"Aku tidak mau,"

Jimin menyeringai kecil, "Soda cocok dengan cuaca panas."

"Sedang tak ingin."

"Kenapa, Tae? Bukannya kamu suka coca cola?"

Jungkook sialan! Batin Taehyung nelangsa. Kenapa Jungkook harus bersikap polos di depan Jimin? sekarang dia sangat kesal harus berada di tengah-tengah.

Diapit tubuh besar Jungkook dan aura dominasi dari Jimin. Taehyung merasa begitu kerdil.

Tangan Taehyung digenggam untuk paksa menerima kaleng soda. Jimin tersenyum kalem dan jantung Taehyung nyaris berhenti berdetak.

Sakit. Bodoh sekali dia masih merasakan debaran gila pada lelaki ini, harusnya ia ludahi saja Park Jimin. Tapi Taehyung malah diam dan biarkan kulit mereka bersentuhan.

Intens, dan buat Taehyung berdesir.

Selanjutnya ia hanya menggenggam kaleng sodanya. Tak berminat membuka untuk diminum beringas seperti Jungkook. Pandangannya dialihkan, ketimbang harus terlihat lemah di hadapan Park Jimin. Jemarinya bertaut gelisah dan ia ingin pergi dari sini.

Jungkook sendawa kecil, "Trims."

"Aku Jimin Park,"

"Ya, aku Jungkook Jeon." Ia menepuk bahu kurus Taehyung. "Ini temanku, Taehyung Kim. Orangnya pemalu dan pendiam. Tapi, kalau sudah lama kenal dia akan cerewet dan manja. Kuharap kau akan betah menghadapinya sewaktu-waktu."

Epiphany [MinV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang