"Ehem.. " Akashi berdehem sebentar, "Ini karena aku berdebat denganmu, sehingga aku terlambat untuk mencari tempat istirahat."
Kiyomi mengerucutkan bibirnya, lalu kembali melihat ibunya.
"Okaa-san, bolehkah paman Akashi menginap malam ini disini ? Dia pulang terlambat gara-gara aku"
Kuroko terdiam, hatinya merasa bimbang, dia ingin menolak, tapi Akashi kemalaman karena harus mengantar anaknya, terlebih lagi Kiyomi memohon padanya, Tidak mungkin dia menunjukkan sikap tidak baik di hadapan anaknya, setelah menimbang berbagai kemungkinan yang ada, Akhirnya dengan terpaksa dia mengabulkan keinginan anaknya. Meski dia tidak tahu apakah keputusannya ini benar atau tidak.
"Baiklah jika Akashi-kun tidak keberatan"
Akashi tersenyum cerah.
"Tentu saja Tetsuya,".
.
.Suasana makan malam serasa canggung, dirumah ini hanya ada Tetsuya dan anakya, sementara orang tua Tetsuya sedang ada pekerjaan di Hokaido. Tetsuya memilih diam,dan Akashi pun juga diam, mereka memilih membiarkan semua berjalan apa adanya.
Sepanjang acara makan Akashi lebih banyak berbicara dengan Kiyomi, Akashi menceritakan dirinya yang berasal dari Tokyo. Hati Tetsuya serasa teriris melihat interaksi keduanya, apalagi penampilan mereka sangat mirip. Sekuat tenaga Tetsuya menahan air matanya agar tidak jatuh.
' Ini semua demi kebaikan mereka. '
Kalimat itulah yang Tetsuya ucapkan dalam hatinya.
"Jadi paman dari Tokyo ?"
"Bisa di bilang begitu, aku juga sering pergi ke Kyoto secara bergantian."
"Kau pernah pergi ke sana ?" Tanya Akashi pada Kiyomi yang di balas dengan gelengan lugu.
"Aku bisa mengajakmu kalau kau mau."
Kedua Mata biru besar itu berbinar antusias"Benarkah ? Aku mau paman." Kenudian menoleh pada Tetsuya yang sedang sibuk menyuapkan nasi ke mulutnya." Boleh Kaa-san ?"
"Tidak Ada yang bisa kau lakukan di sana Kiyo-chan, di sana hanya ada kendaraan Dan gedung saja."
"Tapi kau juga harus mengenalkannya pada kota, Tetsuya. "
"Itu akan kulakukan kalau dia sudah SMP."
"Sepertinya kau harus menunggu sedikit lebih lama."
Si gadis kecil menunduk lesu. Pupus sudah harapannya agar bisa ikut jalan-jalan bersama Akashi di kota besar. Akashi tentu menyadari kegundahan yang dirasakan putrinya. Dalam hati terucap tekat dia akan membawa mereka berdua ikut bersamanya.
.
.
.
.
.
Tetsuya saat ini tengah duduk di bagian depan rumahnya menikmati malam hari saat musim ditemani sinar cahaya bulan dan langit bertabur bintang, sambil menikmati segelas teh vanilla kesukaannya.
YOU ARE READING
My Princess
FanfictionAkashi tengah mengasingkan diri dari kepenatannya karena pekerjaan tiba-tiba di kejutkan oleh seorang gadis kecil yang nyaris tertabrak mobilnya. An Akakuro Fanfic. Gak suka tema atau pairingnya gak usah mampir. Gampang kan ?
I FOUND YOU
Start from the beginning