BAB 2 (QIBO YANG LICIK)

3.7K 473 35
                                    

Haloha...  👋😊
Silahkan vote vote vote!
Paling penting, komen komen komen!
3
2
1
Cekidot!


Setelah ditebus oleh suruhan Pangeran Mahkota, Qibo akhirnya bisa kembali bebas sepenuhnya dari cengkeraman keluarga Diwei yang kejam.

Kemudian, ia segera bertemu dengan dua bersaudara An dan Ming, yang saat kejadian itu, juga menyaksikan keberanian Qibo menghadapi Putra Mahkota Li Kun.

An dan Ming, kembaran yang saat itu masih berusia sepuluh tahun, segera mengajak Qibo untuk ikut tinggal bersama mereka di rumah penampungan.

Ketiganya menjadi sahabat dan Qibo bertemu dengan banyak penghuni penampungan yang memperlakukannya dengan baik.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Qibo merasa memiliki keluarga.

😇😇😇

Sepuluh tahun berlalu, Qibo menjalani hidupnya yang penuh tantangan dengan terus memikirkan sosok Pangeran Mahkota Li Kun yang benar-benar tidak pernah lagi ditemuinya.

Tentu saja, saat itu bertemu dengan sosok Li kun, adalah sebuah keberuntungan langka dari langit.

Jika saja saat ini penghuni langit bisa melakukan kesalahan untuk kembali mempertemukan mereka, maka Qibo akan sangat berterima kasih dan berjanji tidak akan pernah mengeluh seumur hidupnya.

😇😇😇

Qibo yang kini berusia dua puluh dua tahun, dibalut dengan pakaian pengantin wanita.

Dalam kamar pengantin yang terhias dengan pernak pernik serba merah, ia meniup-niup cadar merah yang menutupi wajahnya yang nakal dengan ekspresi tawa yang berusaha ditahannya.

"Aku akan mengurus beberapa hal terlebih dahulu. Kau tetaplah di sini dan jangan buat masalah. Aku tau kau tidak menginginkan pernikahan ini. Tapi ini demi kebaikanmu sendiri. Meskipun kau tidak ingin menjadi selir ke lima dari Tuan Diwei, tapi itu lebih baik dari pada harus hidup dalam penyiksaannya jika kau terus menolak pernikahan ini." seorang wanita tua yang sejak tadi menemani Qibo, terus mengoceh untuk menasehatinya.

Qibo hanya diam saja, membiarkan wanita itu terus berbicara.

"Kau harus mengerti kondisi keluarga bibi. Sejak kecil, orang tuamu telah tiada. Bibi ini yang membesarkanmu sepenuh hati. Sekarang waktunya kau menikah, jangan anggap bahwa bibi hanya ingin memperoleh keuntungan dari ini. Bibi hanya ingin kau bahagia."

Qibo memutar matanya malas. Perkataan itu hanyalah omong kosong,  jika dia benar-benar menginginkan kebahagiaan pengantin ini, maka bibi tua serakah ini tidak akan pernah memaksanya untuk menikahi Tuan Diwei yang terkenal buruk itu.

Kini Diwei telah menjadi seorang pejabat penting pemerintahan, itu membuatnya semakin leluasa menganiaya orang yang lebih lemah darinya.  Sejak kecil, Diwei tidak pernah bisa berubah. Penjahat kecil, kini telah berkembang menjadi penjahat besar. Sikap sadis, penjarah harta rakyat kecil dan juga lelaki pemabuk yang mesum, itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat.

Hanya saja, belum ada yang cukup kuat untuk memberinya lemparan batu.

Kini Qibo memperoleh kesempatan, ia tidak akan pernah ingin menyia-nyiakan hal berharga ini, untuk membalas dendam.

QIBOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang