10회 ㅡ Press Release [END]

Start from the beginning
                                        

Mencoba menguatkan si pria mungil yang seketika murung ketika mendengar nama Jaehyun. Sebegitu berartinya kah pria itu bagimu Taeyong? Minho membatin.

Setelah selesai sarapan dan berganti pakaian, sepasang suami istri itu telah bersiap siap untuk berangkat ke tempat tujuan. Bukankah Jaehyun dan Minhyung kecelakaan?

Lalu kenapa guci keduanya ada di krematorium?

Tentu banyak yang bertanya tentang hal itu. Sebenarnya tak ada abu dari jazad kedua saudara kandung itu. Hanya saja, Taeyong yang benar benar tak bisa lepas dari sosok Jung Jaehyun mati matian meminta pada sang Ayah untuk menyediakan tempat pemberian salam terakhir untuk pria itu.

Sesungguhnya ia tak berhak, Taeyong pun sadar jika Jaehyun bukan anggota keluarga Ayahnya. Tapi, ia hanya ingin terus memandangi figura sosok itu. Saling bercakap meski telah hidup didunia yang berbeda.

Taeyong yakin, Jaehyun pasti datang padanya saat ia mengunjungi tempat peristirahatan terakhir sang pujaan hati.

"Jaehyun-ah," pria mungil itu menatap foto disamping guci bertuliskan nama Jung Jaehyun. "apa kau sudah bahagia disana?"

Ia tersenyum miring "Aku yakin kau sedang mengejekku sekarang," tertawa hambar Taeyong kembali berucap "kau pasti senang kan melihat pengkhianat ini menderita?"

Pria mungil itu terisak. Mengambil figura Jaehyun dan memeluknya erat. Menyesali keputusannya untuk mengkhianati Jaehyun dengan niat menikah tanpa sepengetahuan pria itu.

Sebelum membatalkan pertunangan dengan Johnny, Tuan Lee telah mencarikannya calon suami lainㅡtentunya dari kalangan atas. Alangkah kagetnya Taeyong saat mengetahui jika pria pilihan ayahnya adalah Choi Minho, sosok yang pernah ia kagumi.

Tapi itu dulu, sebelum ia bertemu dengan Jung Jaehyun.

Andai saja waktu itu ia ikut bersama Jaehyun ke LA, mungkin hal naas ini tak akan pernah terjadi.

Jika saja ia membangkang pada sang Ayah sekali itu saja, mungkin ia telah bahagia bersama Jaehyunnya.

Menyesal, Taeyong hanya bisa menyesali semuanya.

"Jaehyun-ah, apa kau tahu? Sampai saat ini pun aku tetap mencintaimu." Taeyong mengecup foto pria itu berkali kali.

Kembali mendekapnya erat sambil sesenggukan, "Apa aku harus pergi kesana agar bisa bertemu denganmu lagi?" lirihnya.

"Apa kau mencoba untuk bunuh diri hanya demi pria itu Lee Taeyong?!"

Tersentak, Taeyong menjatuhkan figura foto itu dari tangannya hingga terpecah belah. Berbalik dan menatap kaget pada sosok itu. "J-Jaehyun..."

Menggeleng pelan, Taeyong menjambak rambutnya sendiri "Tidak, aku pasti sedang berhalusinasi." ia tertawa pelan sambil menunjuk pria yang serupa dengan Jaehyun dihadapannya. "Kau, jangan membuatku semakin gila Jaehyun."

Pria mungil itu kembali menangis, menggigit kukunya sendiri sambil menoleh dan mencari sang suami, Minho.

"Jangan pernah berfikir untuk mengakhiri hidupmu Taeyong-ah, kita sudah bertemu dan kau tak perlu melakukan hal itu."

Jaehyun mengulurkan tangan "Genggam tanganku, aku telah datang untukmu."

Taeyong berteriak histeris, menjambak rambutnya kuat sebelum berlari meninggalkan sosok itu. Melewati Minho yang tengah menunggu diluar hingga sang suami menatapnya kaget.

Relationsweet | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now