"Aku dan Johnny sudah bertahun tahun menjalin kasih," Taeyong tersenyum miring. Tak melepas tatapannya dari Ten yang menautkan alis padanya.
"Aku mencintainya, sangat. Tapi..." ia menoleh pada sang pria tinggi.
"Dia mengkhianatiku, bermain dibelakangku bersama sekertarisnya." sambungnya lalu menyeringai puas.
Taeil yang juga berada ditempat itu meneguk ludah kasar. Sedangkan pihak yang dipojokkan hanya bisa membolakan mata lalu berucap "A-apa yang kau katakan sayang?" pintanya lalu hendak menyentuh lengan Taeyong.
Namun, pria mungil itu cepat cepat menepisnya "Meskipun begitu aku tidak pernah berhenti mencintainya. Berpura pura tidak tahu kelakuan busuknya, dan selalu ada untuknya.
"...Bahkan, ketika ia menyuruhku untuk mengkhianati sahabatku sendiri, aku sangat merasa frustasi karena bagiku hanya dialah yang bisa melindungiku kelak di dunia ini."
Taeyong menoleh pada Ten, "Itu isi surat yang kubaca dari kekasih hati Johnny, Ten Leechaiyapornkul. Orang yang berdiri disana." katanya lalu menunjuk Ten.
Pekikan tertahan perlahan menggema. Tatapan kaget dari para tamu undangan tertuju pada Ten dan Johnny bergangian, tak lupa pula Taeil yang memang terkenal sebagai sekertaris Johnny.
Melempar cincin yang ia pegang ke sembarang arah, Taeyong berbalik pada orang tua Johnny. "Paman, Bibi. Terima kasih karena telah melangsungkan acara mewah ini. Tapi kurasa, rencana kalian untuk merusak group Lee tak akan bisa berlanjut."
Pria mungil itu menyeringai puas, "Penggelapan produksi perusahaan kalian telah terbaca oleh pihak berwajib dan media." sambungnya lalu membungkuk sopan.
Berjalan kearah Ten dan menarik lengan sahabatnya itu keluar dari ballroom megah yang dipenuhi bisikan kebencian. Tentu, kepada Seo sekeluarga.
"Hyung, apa yang kau lakukan?"
Ten menghentikan langkah dan menatap bingung sahabatnya. Menjatuhkan bahu, Taeyong mencengkeram lengan pria mungil itu. "Dengar Ten, setelah ini mungkin Johnny akan mendekam di penjara. Carilah seseorang yang bisa melindungimu, mencintaimu apa adanya dan tak melukaimu lagi."
Ia mengulum bibir "Lupakan Johnny Ten, jangan dibutakan oleh cinta." katanya lalu memeluk sahabatnya. Ikut terisak bersama Ten yang sudah tak mampu berkata kata.
⋆⋆⋆
Satu bulan berlalu sejak pertunangan yang gagal itu, Taeyong masih juga belum menampakkan diri didepan Jaehyun. Ia rindu, sangat merindukan pria yang dulunya selalu ia maki maki tiap hari. Setiap insan mempunyai cara berbeda untuk menunjukkan rasa cintanya, sama seperti Taeyong.
Sejak awal, ia sadar jika Jaehyun telah berhasil masuk tanpa izin melewati pintu hatinya. Memberi hidupnya warna baru dan membuat bunga bunga yang telah layu dalam benaknya bermekaran kembali seperti saat dimusim semi.
Jaehyun, ia mencintai pria itu.
Namun, tak ada jalan untuknya bersama dengan sang bawahan. Orang tuanya, lebih tepatnya sang Ayah sangat benci dan bahkan mengancamnya akan menyakiti siapapun bawahan yang mencoba memacarinya.
Kejam? Memang.
Taeyong ingin lari, pergi dari kenyataan pahit dimana ia tak bisa bersama dengan orang yang dicintainya. Namun salahkah jika ia berharap?
Haruskah ia kehilangan pria yang disukainya untuk kedua kali setelah Choi Minho?
Entah, hanya Tuhan yang tahu ujung dari jalan panjang dan berliku ini.
VOUS LISEZ
Relationsweet | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Public Relations is the person responsible for maintaining the image of a company❞ M/M | GENFIC | POLYSHIP | NC-17 Jung Jaehyun, seorang Public Relations Lee's Group yang tidak hanya bekerja untuk membuat Press Release dan Event Company. Tapi juga...
10회 ㅡ Press Release [END]
Depuis le début
