Dua

48 1 0
                                    

Aku menemukan kenyataan Darren homoseksual ketika kami masih kelas I SMA. Bagaimana aku bisa tahu? Aku akan membeberkan bagaimana aku mendapati fakta itu.

Pertama, dari semua kontak di ponselnya, teman Darren rata-rata cowok. Kira-kira dari populasi kontaknya, sekitar 90% adalah cowok dan sisanya baru cewek, itu pun termasuk aku. Sebagai sahabatnya dari kecil, aku juga punya akses bebas di rumah Darren terutama kamarnya. Cowok itu punya poster beberapa aktor pria seperti Johnny Depp, Keanu Reeves, Jim Carrey, dan masih banyak lagi tanpa satu pun poster aktris. Dan beberapa hal memalukan yang aku temukan adalah majalah-majalah dewasa yang modelnya cowok semua. Dan pendukung utama argumenku bahwa Darren gay adalah di laptopnya banyak film dan video porno yang pemainnya cowok semua. Blue filmnya yang straight sangat sedikit, mungkin jumlahnya hanya satu. Dan aku pun mulai mengerti, bahwa obrolannya selama ini sangat makes sense. Hampir setiap hari dia selalu membicarakan tentang aktor favoritnya.

Contohnya adalah "Eh, eh, gila Johnny Depp di film ini hot banget!". "Gila, Keanu Reeves cakepnya awet!", "Cowok itu imut, ya." Dan masih banyak lagi pembicaraan kami mengenai cowok-cowok keren di luar sana. Dan asal tahu saja, aku selalu tahu ke arah mana mata seseorang menatap. Aku sangat sering memergoki Darren menatap lekat pada sesama cowok. Dia sama sekali tidak pernah seintens itu memandangi lawan jenisnya. Aku sempat tidak habis pikir dengan jalan pikirannya.

Pertama kali aku tahu Darren seperti itu, aku sempat terkejut dan menjaga jarak. Tapi itu tidak lama karena Darren sendiri sering menempel padaku. Dia tetap bersikap normal seakan tidak ada yang aneh dan aku pun mengikuti saja alur yang sudah ditetapkan Tuhan.

Sembari aku mengingat semua hal yang mendukung pendapatku bahwa dia penyuka sesama jenis, aku meluapkan semua ingatanku padanya.

Darren terpana, dia terus mendengar penuturanku. "Kamu benar-benar perhatian dan teliti," komentarnya.

Aku diam sejenak. "Sejak kapan?" tanyaku tiba-tiba. Baru kali ini kami benar-benar terbuka soal orientasi seksual Darren.

Cowok itu menghela napas panjang. "Kurasa semenjak kelas VII."

Tanpa kuminta dia cerita, dia langsung menjelaskan panjang lebar.

***

Di saat semua teman sekelas Darren membicarakan tentang cewek yang disukainya, Darren malah terdiam. Dia benar-benar tidak tertarik pada makhluk yang sarat akan keindahan yang feminin itu. Ketika teman-temannya mulai berpacaran dengan cewek pujaannya, Darren benar-benar tidak iri dan ingin seperti mereka.

Tapi, suatu hari, ketika Darren dan Tesla jalan-jalan, ketika mereka berpapasan dengan seorang pria dewasa yang baru selesai gym, Darren merasakan sesuatu berdesir dalam dirinya. Matanya tidak dapat berpaling dari tubuh kekar dan wajah cowok yang maskulin itu. Darren sampai sekarang dapat mengingat fitur-fitur wajah lelaki yang sempurna itu. Mulai dari kulit wajahnya yang mulus dan cerah, matanya yang teduh, hidungnya yang mancung, bibirnya yang mengembang sempurna, dan rahangnya yang terlihat kokoh. Tiba-tiba saja Darren merasa naksir dengan pria itu. Kalau memungkinkan, ia juga ingin menjadi kekasihnya.

Merasakan keanehan tersebut, Darren sempat menyangkal bahwa mungkin dia seorang homoseksual. Dia sempat bereksperimen dan mencoba-coba mendekati lawan jenis. Bahkan Darren mencoba mengukur perasaannya pada Tesla. Karena sebagai perempuan, Tesla tidaklah jelek. Bahkan cewek itu tergolong di atas rata-rata. Tapi, semua itu sia-sia. Mungkin memang di antara semua cewek, Tesla yang paling spesial baginya. Namun itu hanya sebatas Darren menyayanginya sebagai sahabat, tidak lebih dari itu. Setelah setahun lebih berusaha mencari jati dirinya, dan berupaya meluruskan kembali orientasi seksualnya, Darren menyerah. Bahkan cowok itu merasa seperti sudah gila. Dia sama sekali tidak membicarakan soal ketertarikan seksualnya pada sesama jenis dengan siapa pun. Darren malu dan frustrasi. Selama bertahun-tahun dia memendam dan berusaha memenuhinya sendiri dengan buku-buku cerita dan sebagainya.

Ini adalah kali pertama dia mengakuinya. Pada Tesla. Mendengarnya langsung dari Darren, sebenarnya makin menyayat-nyayat hati gadis tersebut.

.

.

.


BROKEN HEART OVER AND OVER AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang