Berulang Kali

5 0 0
                                    




Buku bergaris berwarna kuning tua tergeletak dilantai dan terpapar sinar matahari pagi. Pertanda hari telah berganti dan posisi buku yang sudah terlipat sana dan sini. Beberapa menit kemudian,

Lagu "hey! hey! you! You! I don't like your girlfriend" terdengar keras di pojok ruangan.

Lalu berhenti 1 menit dan 5 menit kemudian kembali terdengar lagu tersebut. Terus terjadi selama 1 jam. Bunyi dentuman pun terjadi. Tanpa ada suara lanjutan, Zulkarnain menatap jendela keluar, lalu menyadari dirinya sudah tidak berada dikasur. Sembari mengomel dalam hati berkata, "kenapa sudah terang sekali".

Dengan pikiran yang masih setengah sadar, Zulkarnain mulai mengomel kembali, " Udah Jam berapa ya sekarang." Sembari menggaruk-garuk kepalanya, persis seperti orang linglung.

Handphone nya berada di pojok kasur, sulit untuk diraih. Zulkarnain pun bangkit berdiri lalu meraih handphone yang ada dikasur. Kembali omelan dari Zulkarnain keluar.

"Nah, kan telat lagi." Dengan suara yang pasrah, Zulkarnain menjambak-jambak rambutnya. Merasa dengan menjambak rambutnya sudah cukup untuk menghukum dirinya yang terlambat. Dalam pikirannya "Ini Cuma mimpi kali, ya? Semoga ujiannya diundur." Pikiran-pikiran diluar akal sehat pun terlontar di benaknya. Sambil mengeluh dan meringis, Zulkarnain melangkah meraih celana denim yang sudang fading, ciri khas anak kekinian. Lalu, berjalan santai meskipun tau sedang terlambat.

Sesaat sebelum berangkat, Zulkarnain kembali ke arah kasur lalu, Zulkarnain menuangkan hair tonic yang berwrna hijau yang ada di meja belajarnya ke kepalanya. "Supaya rambut ga bau-bau amat." ungkap Zulkarnain dalam hati.

Hal itu menjadi ciri khasnya, rambut wangi, penampilan urakan dan suka terlambat.

Kebetulan hari ini adalah ujian untuk mata kuliah statistika sosial. Mata kuliah yang sangat tidak menarik bagi Zulkarnain.

Sebelum menuangkan hair tonic-nya, Zulkarnain melihat kasur sebelahnya masih terdapat Albert yang tertidur pulas. Zulkarnain pun merasa semakin tidak bersalah atas keterlambatannya. Temannya saja masih tidur, berarti belum terlalu telat bagi Zulkarnain. Zulkarnain membela diri dalam hati. Perlu diketahui bahwa Albert merupakan mahasiswa asal Indonesia yang telah 6 tahun menempuh pendidikan di Kampus Flinders. Artinya, tinggal 1 tahun lagi sebelum Albert didepak dari kampus tersebut. Alangkah baik bukan Zulkarnain membandingkan dengan diri Albert?

Setelah rambut selesai dituangkan Hair Tonic, Zulkarnain tetap menggunakan baju Pull&Bear yang telah digunakan selama 3 hari beruntun, Zulkarnain pun berangkat ke kampus. Setelah membaca mengenaik kebiasaan orang Jepang yang tidak pernah mandi pagi, Zulkarnain sekarang tidak pernah mandi pagi. Biar mengikuti kebiasaan orang jepang yang bagus, katanya.

Bermodalkan hanya satu pena yang dikaitkan di baju hitamnya dan juga harapan supaya tidak ditendang pengawas ujian, Zulkarnain melangkah dengan tidak pasti.

Jarak dari kamar sewaannya berkisar 668 meter atau bisa dikonversikan menjadi 0.6 kilometer atau hanya berkisar 6 menit dengan berjalan kaki normal ke kampusnya. Sayangnya, Zulkarnain tidak berjalan dengan normal. Berjalan hanya memiliki setengah nyawa, mana bisa disebut berjalan normal?

Saat berjalan melewati jalan Flinders, Zulkarnain mencium aroma kopi yang sangat sedap dan melihat disebelah kanan jalan rupanya terdapat Cafe Como. Zulkarnain tetap berjalan lurus tetapi mata menatap kesamping, menatap Cafe Como. Zulkarnain terngiang akan kenangan beberapa bulan yang lalu, saat ia pertama kali menyentuh daerah Flinders ini.

Jika seandainya itu bukan pilihannya? Apakah jalan kehidupannya tetap seperti ini?

Rasanya baru beberapa bulan, tapi bagi Zulkarnain ini adalah perjalan yang sudah sangat panjang.

Kadang besitan pikiran yang sangat random bisa mengubah segalanya. Itu yang sedang terjadi pada Zulkarnain. Dan itu yang terjadi juga pada Zulkarnain beberapa bulan yang lalu.

Berawal dari langkah yang tertatih, menuju arah yang tidak pasti.

Bukan kemauan ku memang. Tapi, baik atau buruk, siapa yang mengetahui?

To be Continued

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Jul 04, 2018 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Kembali #1Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora