Sarah menelan ludah gugup, "Michael, kapan mau menjawab pertanyaanku?"
Pria itu kemudian meraih Sarah ke pelukanya dan menyeringai lebar. "Its true." bisiknya di telinga gadis itu membuat semua sel di dalam tubuh Sarah seakan berhenti bekerja.
"Michael, are you drunk?" tanya Sarah masih dengan ekspresi tidak percaya tercetak di wajahnya.
Michael menggeleng. "Sarah kau tidak peka apa bagaimana? Aku benar-benar menyukaimu di High School dulu. Sangat menyukaimu tapi kau terlihat tak perduli." terang pria itu sambil cemberut.
Sarah speechless. Yang bisa gadis itu lakukan hanyalah diam dan bergeming terlebih lagi saat Michael Clifford mendekatkan wajahnya sehingga ujung hidung mereka bersentuhan. "Kau ... kau mabuk Michael." kata Sarah pelan pada akhirnya sambil mendorong dada pria itu, berusaha menciptakan jarak diantara mereka namun gagal.
"Aku sepenuhnya sadar, Sarah." Michael memutar mata. "Melihatmu kembali malam ini kembali membuat semua yang sempat ku kubur dalam-dalam naik ke puncak."
Jantung Sarah berdetak tak karuan namun ia berusaha berkata dengan nada sedatar mungkin. "Lies, Mikey. Kau bahkan dulu punya segudang gadis yang kau incar."
Hal itu memang tidak bisa di pungkiri. Andaikan saja Michael tau bagaimana sakitnya perasaan Sarah saat melihat Michael bermesraan dengan gadis-gadis di High School dulu. Dan sekarang Michael berkata ia menyukai Sarah?
Bukan hal baru bagi Sarah melihat tingkah Michael seperti itu. Sarah sudah berulang kali di lambungkan tinggi ke awan namun jatuh begitu saja tanpa ada yang menangkap. Dan bukanya Sarah tidak lelah, ia malahan sangat lelah. Namun dengan bodohnya, Sarah masih saja tidak bisa melupakan si bodoh di hadapanya ini.
"Hush, hush, aku serius, Sarah." Michael menempelkan telunjuknya di bibir Sarah dan menyeringai. "Maafkan aku." ucapnya pelan namun tak ada nada penyesalan dalam suaranya. Sarah mengangkat alis, menuntut penjelasan.
"Maafkan aku karena lancang. But i really need to try this before i loose my fucking mind." ucap Michael terburu-buru, right before he smash his lips to hers. Rough and deep.
Sarah sendiri bergeming kaget. Tidak tau hal apa yang harus di lakukanya. Entah karena suara musik yang benar-benar kencang, atau karena Pub itu penuh dengan orang mabuk dan alkohol, Sarah seperti kehilangan kewarasanya sendiri. Karena tanpa ia sadari, detik berikutnya ia mengalungkan tanganya ke leher Michael dan membalas ciuman pria itu.
Beberapa saat kemudian Michael melepas ciumanya dan menatap bibir Sarah yang kini semakin memerah, membuat pria itu malah ingin melakukanya lagi dan lagi. Tapi jauh di dalam hati Michael tau, ia sudah melewati batas.
Michael kemudian menggandeng Sarah dan menyeretnya keluar dari Pub, "I wanna show you something." Katanya saat Sarah bertanya mau kemana mereka. Jadi dalam beberapa menit kemudian mereka menempuh perjalanan dalam diam.
Mereka tiba di salah satu hotel yang tak jauh dari Pub dan Sarah tau pasti, 5SOS bersama seluruh krunya menginap disini.
"Michael, untuk apa kesini?" tanya Sarah ragu-ragu saat mereka sudah berdiri di depan salah satu pintu kamar. Ia menatap Michael yang sibuk memasukkan kunci untuk membuka kamarnya.
Michael tidak mengubris pertanyaan Sarah dan hanya tersenyum kecil. Pria itu kemudian membuka pintu kamar dan mengisyaratkan Sarah untuk masuk kemudian menguncinya. Sesaat mereka hanya berdiri canggung sampai Michael membuka suara.
"Sarah?"
"Ya?" balas Sarah. Jantungnya kini tidak bisa diajak berkompromi lagi. Ia bahkan takut Michael bisa mendengar suara debaran jantunya. Apa sebenarnya maksud Michael mengajaknya kesini?
Michael tersenyum langsung ke mata Sarah--kalau gadis itu es krim pasti sudah meleleh--dan mengenggam tangan gadis itu erat-erat. "Aku percaya padamu." ucapnya lembut sekali. Sarah hanya bisa menatap Michael dalam diam. Dan baru saja Sarah ingin buka suara, ia mendengar suara langkah kaki mendekat kearah mereka dan dalam hitungan detik ia bisa melihat sesosok gadis dengan pakaian modis dan wajah yang sangat cantik mengambil tempat di sebelah Michael.
Michael tersenyum cerah dan merangkul gadis itu. "Kenalkan, ini pacar baruku. Aku ingin kau menemuinya karena jujur saja, Sarah, selepas High School aku benar-benar tidak bisa melupakanmu. Namun aku bertemu denganya." Michael menghela nafas lega. "Dia membantuku melupakan perasaanku padamu karena aku tau kau juga pasti tak merasakan yang sama bukan?" sambung pria itu polos.
Dan untuk entah keberapa kalinya, Sarah harus menelan bulat-bulat perasaanya pada Michael yang bisanya hanya memberi harapan kemudian menjatuhkanya begitu saja. Tanpa pernah tau apa yang sebenarnya Sarah rasakan.
.
YOU ARE READING
memoir(^○^)
Randomand i'll give away a thousand days just to have another one with you. (a scribbled down wound of a pessimistic seventeen).
• dont stop / m.c
Start from the beginning
