Part 2 || Pyschopath

1.1K 39 0
                                    

Patrice terbangun saat jam menunjukan pukul 8 tepat. "AHHHH!!!! udah jam 8, alamat bakal telat nih," ujar Patrice kelabakan karna bangun telat. Patrice seperti biasa, ia mandi kilat.

Menyisir rambut panjangnya yang tebal, dan memakai sepatu snekersnya. Patrice buru-buru menyambar tas punggungnya. Ia keluar terburu-buru dan segera mengunci pintu. 

Saat di lorong lantai 5, karna saking terburu-burunya Patrice menabrak seorang pria. "oh maaf maaf, aku buru-buru," ujar Patrice tanpa melihat sosok pria yang ditabraknya. "Patrice tunggu," ujar Pria itu. Patrice berhenti dengan heran, darimana pria ini tau namanya?

"Patrice? ngapain buru-buru kita kan masuk jam 8.30, jadi masih 30 menit," ujar sosok itu. "uh Niall? kenapa bisa disini? darimana kau tau apartemenku?" Patrice nyerocos depan Niall. 

"Dasar gadis kegeeran. Aku juga tinggal disini tau," ujar Niall tertawa terbahak-bahak. "jangan tertawa. gak lucu tau, aku kan gatau. Yaudah aku pergi, bye" Patrice cemberut pergi. Niall memegang pergelangan tangan Patrice, "apaan sih pegang-pegang sok deket deh," Patrice menyentakan tangannya dari Niall. "hahaha masa' gitu aja marah," Niall tersenyum, "siapa yang marah. habis dari kemaren dimana-mana ada aja kamu. Di perpustakaan, di Apartemenku," Patrice menyedekapkan tangannya. Patrice melangkahkan kakinya pergi.

********

Sesampainya di kampus, Patrice segera menuju kelasnya pagi ini. Dikelas, anak-anak masih gaduh. Kali ini ia tidak sekelas dengan Elsa. Tidak setiap hari juga Ia sekelas dengan Elsa. 

Patrice memilih duduk di pojok belakang agar tidak terganggu dengan kegaduhan. Bangku disebelahnya juga masih kosong. Mungkin nanti akan terisi oleh anak yang lain. 

Patrice membuka novel fiksi remaja-nya. Ia sangat serius membacanya sehingga tidak menghiraukan kegaduhan disekitarnya. Seorang cowok duduk dibangku kosong sebelah Patrice. Patrice tetap mengacuhkannya. 

"Ekhem ekhem," dehem cowok itu. Patrice tetap bergeming dengan bukunya. "Ekhem ekhem," dehem cowok itu lebih kencang. 

Patrice merasa terganggu, ia menutup bukunya dengan kencang lalu menatap cowok disebelahnya dengan gusar. "Mau apa sih? mengganggu saja!" Patrice menatap Niall yang cengar-cengir merasa bersalah. 

"Sorry sorry, habis gak nengok-nengok," ujar Niall. Patrice diam menyedekapkan tangannya sambil menatap tajam niall. "kenapa sih selalu ada kamu? Aku salah apa sama kamu? kayaknya kamu ngikutin aku terus? aku kan bukan artis? kenapa sih? di perpustakaan ketemu kamu, di apartemen ada kamu, sekarang disebelah aku juga kamu," Patrice nyerocos panjang lebar.

"jadi kamu gak suka nih?" ujar Niall berdiri. Patrice terdiam. "ehm ya udah, bye," Niall berjalan menuju bangku di depan yang masih kosong. Niall pun tampak asyik mengobrol dengan yang lain. Patrice agak merasa bersalah, ia ingin memanggil Niall tapi terlalu malu.

********

Patrice baru pulang jam 1. Banyak tugas yang harus ia kerjakan, tugas tambahan maupun yang lainnya banyak menyita waktunya tadi di perpustakaan. Patrice sama sekali tidak melihat Niall dimana-mana sejak ia marah-marah pada Niall.

Patrice bertemu Elsa dilapangan basket. "Elsa, kamu ngeliat Niall gak?", "Niall? ehem ada yang nyariin Niall nih hahaha. Tadi dia dikelas bahasa sama aku, terus aku gak ngeliat lagi," ujar Elsa. Patrice pergi berlalu. 'duh jadi merassa bersalah sama Niall, jangan-jangan dia juga marah' Patrice berkata dalam hati. 

Patrice kembali ke perpustakaan, mungkin ia akan melihat Niall di sudut ruangan sambil membaca. 

Lagi-lagi Patrice makin merasa bersalah. Niall tidak ada disana. Hanya ada sebuah mawar dan coklat dengan notes kecil diatasnya. Patrice mengambilnya. Di notes itu tertulis namanya 'Patrice Brinley' dengan ucapan maaf. Patrice memasukannya ke tas. Ia menyesal telah memarahi Niall.

********

Patrice duduk di balkon. Memegang sekuntum mawar dan coklat misterius yang ia terima di perpustakaan. 

Patrice berpikir kira-kira siapa yang memberinya coklat dan bunga mawar itu.

note:

entahlah cerita ancur dan aneh dan gaje ini mudah mudahan bisa dapet banyak votes dan comments .

Jangan lypa vomments always yaaaa ;)

PyschopathWhere stories live. Discover now