Part 1 || Pyschopath

1.8K 58 0
                                    

"Mom, Patrice berangkat dulu ya, pesawat ke London bentar lagi berangkat, bisa-bisa Pat telat nih mom," ujar Patrice sambil bermain sebentar bersama anjing terrier kesayangannya, Buck. 

"Pat, ini tas kecilmu, hampir saja kelupaan," ujar Mom sambil menyerahkan tas biru laut kepada Patrice. Patrice menerima dan menyelempangkannya di pundak, ia juga memeluk dan mencium mom-nya. 

********

Airport. 

Patrice hampir saja telat kalau pak Jim tidak buru-buru mengendarai mobilnya. "Thanks pak, hampir aja aku telat," Patrice tersenyum sambil melambaikan tangannya. Ia menarik koper birunya di tangan kanan, dan memegang tas tenteng kecil di tangan kiri. 

Patrice, atau nama panjangnya Patrice Brinley akan memulai hari barunya di London sebagai mahasiswi pindahan. Orang tua Patrice terbilang cukup kaya, sehingga tak heran jika Patrice dimasukan ke kampus ternama di London dan menyewakan kamar di Apartemen mewah yang tidak jauh dari kampus Patrice. 

********

Setelah penerbangan 13 jam 10 menit dari Indonesia. Patrice sampai di Heathrow Airport. Bandara yang mewah dan bagus sekali menurut Patrice. Dari bandara ini Patrice harus mencari sendiri dimana letak Apartemen yang dimaksud orang tuanya.

********

Apartemen Royal City. Nama besar yang tertera di sebuah papan depan apartemen yang sangat-sangat mewah dan besar. Patrice menarik kopernya dan tasnya memasuki lobby utama Apartemen itu. 

"Excuse me Miss, aku Patrice Brinley yang telah memesan kamar disini atas nama Henry," ujar Patrice kepada wanita cantik yang merupakan Resepsionis Apartemen itu. "Ehm Henry? Apakah Henry Brinley?" tanya wanita cantik itu. "Yups, dimana letaknya?" tanya Patrice lagi. "Kamar nomor 1256 lantai 6," ujar Wanita itu yang bernama Miss Clark sambil menyerahkan kunci. "Terima kasih" Patrice tersenyum sembari tangannya menerima kunci.

Ia pun melangkahkan kaki masuk kedalam lift. Sesampainya diatas, di lantai 5. Patrice berjalan mencari kamarnya, dan ia mendapati kamarnya berada di pojok sekali. 

"Kamar yang cukup bagus," Patrice melangkah kaki masuk kedalam. Patrice meletakan koper dan tasnya diatas meja rias. Ia menghempaskan dirinya ke kasur yang empuk. 'Ada baiknya aku tidur, setelah berjam-jam duduk di pesawat' Patrice mulai memejamkan matanya. 

********

Patrice terbangun ketika matahari sudah beranjak turun dan digantikan sang bulan. 

Tok tok tok. Pintu kamar Patrice diketuk oleh seseorang. Patrice terlonjak kaget dari tidurnya dan segera menghampiri pintu putih kamarnya. 

"Ya ada apa?" tanya Patrice saat membuka pintu. "Nona, ini makan malam Nona. Ayah nona yang memesankan ini untuk nona," ujar seorang pria yang nampaknya pelayan di Apartemen ini, namanya Mr. John. "Ah terima kasih. Oya, boleh aku meminta handuk? Nampaknya aku tidak melihat ada peralatan mandi ataupun handuk dikamarku" ujar Patrice menerima nampan yang berisi makan malamnya. Mr. John menganggukan kepalanya dan pergi. 

Patrice meletakan nampan makan malamnya di atas meja bundar di tengah-tengah kamarnya. Ia akan menunggu handuk yang diantarkan Mr. John dan mandi.

Tok tok tok. Patrice segera menghampiri pintu, "oh terima kasih," ujarnya menerima handuk yang diserahkan Mr. John. Mr. John tersenyum dan balik pergi. 

********

setelah mandi, ia mengenakan celana jeans selutut dan baju kaos lengan panjang. Patrice segera memakan makan malamnya yang sudah dingin. Setelah makan tanpa basa-basi ia langsung tidur.

********

Paginya, Patrice terlonjak kaget. Pagi ini ia harus sudah kuliah. "Aduh aduh ini kenapa pake telat segala lagi," Patrice menggerutu sebal. Ia mandi kilat. Mengenakan jeans 3/4, kaus biru lengan panjang dan sepatu converse putih. Ia menyambar tas punggung biru miliknya yag ia sudah siapkan untuk kuliah. Patrice segera berlari keluar dan mengunci pintu. Bergegas turun dengan lift.

PyschopathOnde histórias criam vida. Descubra agora