"sekalinya dia cinta sama seseorang, makin dia lupa sesuatu yang lebih penting dari orang tersebut. pira sering jatuh sakit karena pernah disakitin cowoknya. dan lo pernah ngelakuin ini dua kali, jim. gua engga tau kenapa lo bisa sebrengsek itu jim"

"untungnya pira bukan orang pendendam jim. kalo gua ada di posisinya dia, gua bakalan sulit buat lupain kesalahan lo."

gua akhirnya bisa sedikit lega karena bisa mengemukakan unek unek gua. gua mungkin terlalu kejam sama jimin. tapi setidaknya itulah yang gua rasain.

"jangan ucapin janji lagi. gua engga mau lo bakalan lebih brengsek nantinya"

Jimin POV

satu penglihatan yang bisa gua lihat adalah pira yang nutup wajahnya di atas tempat tidur sambil nangis.

gua ngerasa lemah banget ngeliat dia senggukan karena gua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gua ngerasa lemah banget ngeliat dia senggukan karena gua. gua ngerasa hancur ngeliat air mata dia yang engga berhenti buat turun gara gara gua.

gua duduk di tepi ranjang.

gua usap setiap helaian rambutnya dengan lembut.

"aku engga pernah tau kalo perilaku aku bisa bikin kamu begini pira."

pira masih nutupin wajahnya. tapi gua ngerti kok. dia engga mau nunjukin tangisnya di hadapan gua.

"aku kesini mau ngasih tau sesuatu ke kamu, by. sesuatu yang penting. yang harus kamu tau meski kamu sendiri engga mau denger apapun itu perkataan aku."

gua genggam tangan dia, terus gua usap punggung tangannya pake jempol gua.

"aku selalu rindu tiap kali liat foto kamu by."

pira masih engga ngerespon.

"aku selalu mikirin kamu tiap orang lain nyebut nama kamu, by."

pira masih diem

"aku selalu pengen peluk kamu begitu aku ngerasa butuh kehangatan"

"aku selalu pengen kecup bibir kamu tiap kamu bertingkah lucu di hadapan aku"

dan sekarang gua bisa ngeliat tubuh pira berguncang karena tangis.

gua mengambil posisi buat tiduran di atas tempat tidur, dan menarik punggung pira buat mendekat ke arah pelukan gua. yang gua pengen sekarang adalah mengambil kesedihan yang  dia rasakan sekarang.

sekarang tubuh pira ada dalam dekapan tangan gua. dia nangis di dada gua sampe ngebasahin kaos yang gua pake.

pas dia nangis, gua usap puncak kepalanya, rambutnya, tangannya, mencoba nenangin dia dengan mengatakan kalo gua ada disini sekarang.

"pira, tau gak. kenapa ya aku ngerasa setelah kita jadian, aku ngerasa ada yang kurang. aku kira pacaran bakalan bikin kita semakin nyaman dengan status yang ada. tapi nyatanya, ada sesuatu yang hilang setelah kita jadian."

"aku ngerasa kehilangan pira yang aku kenal. yang kasar, lucu, dan manis. aku rindu semua itu. entah kenapa pas jadian aku ngerasa kamu keliatan canggung di deket aku. aku mengharapkan lebih, tetapi kamu engga pernah ngerti."

pira masih diem.

"tapi pira, apapun status kita, aku selalu ngerasa kamu penting. kamu di atas semua kepentingan aku."

pira mulai mengangkat wajahnya, natap gua dengan sendu.

"aku selalu sayang seperti apapun kamu."

pira natap gua dan tersenyum lemah.

"aku kira ini akan berjalan dengan baik. tapi tanpa di duga ini justru bikin kamu engga nyaman kan?"

pira natap gua. terus dia geleng kepala.

"pira, aku senang bisa punya status jadi pacar kamu. aku senang pernah bisa memiliki kamu. tapi, bukankah seharusnya kita akhiri hubungan saja? aku terlalu sering menyakitimu ketimbang membahagiakanmu. kamu terlalu baik buat anak brengsek seperti aku. kamu terlalu cantik, terlalu manis untuk ukuran sepertiku. tetapi, kamu selalu menjadi sahabat terbaik aku pira."

pira natap gua sambil senyum.

sebelah tangannya membelai pipi gua dengan lembut dan gemetar.

dan tanpa di duga sesuatu terjadi.

pira mencium bibir gua.

gua menutup mata dan membalas ciumannya.

ini gila. pira tidak pernah seperti ini sebelumnya. pira tidak pernah menciumku terlebih dahulu.

kemudian dia duduk, gua ikutan duduk di hadapan dia.

"makasih jimin. kamu berusaha melakukan yang terbaik buat aku. kamu berusaha bikin aku bahagia. aku senang dan menjadi suatu kehormatan jika bisa menerima kenyataan itu, jimin."

pira tersenyum lebar kemudian kembali mencium gua.

lagi.

yahahahahaa
gitu deh

hujat aja aku hujat~

istri park jiminie💖

baper | park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang