Hermosa Risa

39 2 5
                                    

Hermosa Risa gadis kecil yang baru mengenal apa itu dunia.  Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 7 tahun. Sejak tadi pagi ia sudah sibuk mempersiapkan dirinya. Ia ingin tampil sempurna untuk hari ini. Karena hari ini adalah hari yang sangat spesial baginya.
"Mosa" panggil seseorang yang sangat mosa kenal suaranya. 
"el!" mosa menghampiri seseorang yang ia panggil el itu,  ya bocah laki laki yang sedang berdiri sambil tertawa ke arahnya. 
"hai Mosa, selamat ulang tahun" el tersenyum sambil memberikan sebuah kotak berwarna coklat kepada Mosa. Mosa menerima kotak itu lalu ia menarik el ke panggung.
"el, bolehkah aku minta satu permintaan?" Mosa tersenyum membujuk
"Apa Mosa?" el yang sudah pasti kalah oleh tampang membujuk Mosa hanya bisa pasrah.
"aku ingin mendengarkan suaramu yang sangat indah itu"  El mengangguk. Selang beberapa detik setelah el mengangguk, tiba tiba terdengar suara ledakan yang sangat besar, suara ledakan itu di susul dengan suara tembakan pistol. Tiba tiba muncul sekelompok orang berpakaian serba hitam. Mereka menembakan pistol mereka ke sembarang arah.
"kita habisi semua yang ada disini!"
Kata salah seorang dari mereka.
Mosa yang sangat ketakutan refleks menggenggam tangan el. 
"mosa, ikuti aku. Kita harus pergi dari sini."
"Mom and Dad?" mosa bertanya pada el,  bagaimana dengan orang tuanya.
"mereka pasti akan selamat" el berbohong untuk membuat mosa tenang. Mereka mengendap ngendap mencari jalan teraman untuk keluar.  "el" mosa tiba tiba berhenti dan menarik tangan el. El menoleh ke belakang.
"mom" mosa menunjuk ke arah jasad mama nya yang kaku, perlahan lahan air mata nya jatuh.
"sudah ayo kita selamatkan diri kita mosa" el menarik mosa. Mosa mengikuti el sambil menangis.
"okay mosa, di sana ada pintu keluar,  kamu segera lari ke arah sana" perintah el pada mosa.
Tanpa pikir panjang lagi mosa berlari ke arah yang di tunjukkan el.  Dan benar kata el, ada pintu keluar. Tapi mosa tiba tiba memperlambat larinya, "el?" mosa menoleh ke belakang, kemana el? Ia berhenti lalu menolehkan kepalanya kesana kemari. Tapi el tak terlihat di mana mana.  Mosa menangis. Ia melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar sambil menangis. 
Saat kakinya sampai di garis pintu Mosa kembali berbalik, berharap el kembali. Mosa menunggu beberapa detik. Namun tak ada tanda tanda el kembali. Mosa yang sangat ketakutan akhirnya memutuskan untuk lari ke arah hutan menjauh dari keributan dan meninggalkan rumah lamanya yang penuh dengan cerita. Mosa berlari sangat kencang, dia berharap semoga el selamat dan kelak mosa bisa melihat el lagi.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Selamat pagi semuanya:D salam hangat dari author:) berikan author kritik dan saran yang membangun ya>3>

VolarWhere stories live. Discover now