5 | people said, Julia is a whiny girl

Start from the beginning
                                    

Aku, Jason, masih berdiri mematung selama beberapa menit semenjak Penelope menutup pintu. Bahkan asal kau tahu saja, posisiku berdiri sejak pertama kali datang ke sini hingga sekarang tidaklah terlalu berubah. Aku tidak habis pikir. Yang kutahu, di dunia ini, banyak sekali tipe manusia-manusia. Dan Penelope termasuk ke dalam kategori manusia arogan yang tidak tahu diuntung.

Aku masih berdiri di tempat hingga akhirnya aku tidak sengaja mendengar namaku disebut-sebut oleh salah satu cewek yang berada di dalam ruangan. Maka aku pun menguping pembicaraan mereka. Kudengar lamat-lamat, sesuatu tentang keluargaku disebut-sebut sebagai 'keluarga korupsi'.

Namun tentu saja pernyataan bahwa keluarga MacMillan adalah keluarga korupsi tidaklah benar. Aku berasumsi bahwa latar belakang orang-orang ini bisa berkata demikian adalah karena pada hari di mana sebelum aku dan keluargaku pindah ke Bloomington, di Minnesota sedang terjadi krisis moneter besar-besaran yang disebabkan oleh salah satu petinggi perusahaan di kota Minnesota telah korupsi. Dan, kebetulan saja, Dad bekerja di perusahaan itu juga. Hal itulah yang mungkin menjadi alasan orang-orang di Jalan Fess langsung berkesimpulan demikian.

Maka sejak aku mendengar obrolan para gadis itu di rumah Penelope, aku mencoba dengan keras untuk tidak berteman dengan para gadis tersebut. Sebisa mungkin dan ternyata memang terjadi, itu adalah pertemuan terakhirku dengan Penelope—sekitar setahun yang lalu—karena jika aku disuruh memilih, aku akan memilih tidak punya teman saja daripada harus berteman dengan seseorang yang membicarakan temannya sendiri di belakang.

Dan, di hari-hari berikutnya, gosip-gosip mulai beterbangan kesana-kemari hingga pada akhirnya termakan oleh waktu dan perlahan lenyap, digantikan gosip baru; keluarga Carpenter.

Dan sejak kepindahan keluargaku diikuti dengan keluarga Carpenter tiga tahun setelahnya, aku bisa menyimpulkan salah satu fakta tentang orang-orang di Jalan Fess; mereka suka menggosipkan orang-orang asing.


---

Aku sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah, mengayuh sepedaku menyusuri Jalan Henderson sebelum akhirnya sampai di ujung jalan lalu berbelok ke Jalan Fess. Entah kenapa aku masih memikirkan Penelope—eh, bukan itu maksudku. Maksudku adalah, apa yang dikatakan Penelope tentang Julia.

Penelope bilang, Julia telah berkunjung ke rumahnya dan Penelope dengan sangat tidak merasa bersalahnya, mencela Julia yang membuat gadis bisu itu pulang dalam keadaan yang menyedihkan—amat sangat tersinggung karenanya. Namun yang membuatku masih memikirkannya adalah, kenapa Julia mau mengunjungi rumah Penelope? Logikanya adalah, jika aku jadi Julia—dengan kondisi tunawicara di samping itu juga mungkin Penelope tidak mengerti bahasa isyarat—aku pastinya segan untuk berkunjung. Dan, kenapa Julia datang sendirian? Maksudku, kenapa bukan keluarganya saja atau kenapa tidak bersama orangtuanya? Dan lagi. Aku pikir tujuan Julia bukan hanya sekadar untuk mengantar kue, namun pasti ada hal lain bukan? Tadi siang Penelope juga tidak menyebutkan jika Julia datang untuk mengantar kue.

Aku sadar aku terlalu dibuat pusing dengan perkataan Penelope. Aku sendiri bingung dengan orang-orang di Jalan Fess ini, mengapa dan ada apa sebenarnya dengan mereka yang suka menggosip.

Oh, rupanya aku sudah hampir sampai. Tinggal tiga rumah lagi, dan ya, ketika aku melewati rumah Penelope, kuperlambat gerakan kakiku. Kuamati rumah Penelope baik-baik dan jendela-jendelanya yang sedikit tersibak gordennya—membayangkan seolah-olah aku bisa melihat sedang apa orang-orang di dalamnya. Tapi tentu saja tidak. Aku tidak bisa melihat siapa atau apa pun. Yang ada malah—karena aku terlalu kelamaan menoleh ke samping kiriku—aku sampai tidak melihat ke depan, dan....

"Awaas...!!!" Kubelokkan setang secara mendadak ke kiri, dan nahasnya, sepedaku ambruk menabrak pagar.

Tubuhku tertindih sepeda dan aku merintih pelan. Segera setelahnya, aku mencoba berdiri dan begitu aku telah berdiri dengan sepedaku, aku mendapati gadis itu. Berdiri mematung dengan menatap ke arahku.

Deg! []

Deg! []

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ten Rumors about the Mute GirlWhere stories live. Discover now