13:Uncontroled memories

1.1K 65 17
                                    

Kali ini Haise benar-benar penasaran soal masa lalunya, tampaknya Haise memiliki masa lalu yang sangat berharga bahkan cinta pertama Haise seperti terkait dengan masa lalunya.
*srek*
Entah sudah berapa lembar berkas yang Haise buka, kesemuanya adalah berkas tentang ghoul bernama 'Kaneki Ken' yang berhasil dia temukan berkat bantuan anak buahnya.
*Srek*
Setiap detail foto dan biodata Kaneki membuat ingatan Haise sedikit demi sedikit mulai terlihat dan hal itu membuat kepala Haise pusing.
"Kaneki Ken itu benar-benar ghoul yang tak bisa ditebak, dan dia kelas SS tapi bagaimana bisa dia mati melawan CCG??"
*Srek*
Dihalaman terakhir itulah Haise membaca sebuah informasi tentang Kaneki yang membuat Haise tersedak meminum kopi hitamnya.
"Pasti ada yang Arima sembunyikan darimu"
Sepertinya ucapan Touka ada benarnya, Arima yang menyebabkan dirinya berakhir seperti ini.
-o0o-
Arima meletakkan bukunya diRak lalu berjalan keluar untuk mengikuti rapat penyelidikkan.
Beberapa hari ini, entah kenapa Arima sedikit khawatir jika Haise sampai tau tentang masa lalunya, Arima tak ingin Haise sampai tau tentang masa lalunya, karena Haise sudah Arima anggap seperti anaknya sendiri sebagaimana Haise menganggap Arima seperti ayahnya sendiri.
"Sasaki Haise!"
Seketika tubuh Haise bergetar mendengar suara Arima, Haise langsung menoleh kearah Arima dengan kikuk.
"Aa..Arima-san ada apa?"Tanya Haise kikuk, Arima mengamati Haise dengan seksama.
"Kau kenapa semalaman seperti sibuk membaca sebuah berkas, berkas apa itu?"Tanya Arima.
*Deg*
"A..bu...bukan apa...apa kok ahahaha"Elak Haise kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal membuat Arima sedikit curiga.
"Boleh aku lihat?"Tanya Arima mengulurkan tangannya, dengan takut-takut Haise menyodorkan berkas itu.
"Berkas Kaneki Ken?Darimana kau mendapatkannya?"Tanya Arima lagi membuat Haise semakin takut harus menjawab apa, karena tidak mungkin Haise bilang jika dia mendapatkannya dengan cara mencurinya dengan anak buahnya, bisa-bisa Haise diturunkan jabatan dan dikembalikan kepenjara Ghoul "Aku...aku mendapatkannya ketika mencari berkas ghoul orochi"Jelas Haise sambil tersenyum gugup, Arima menghela nafas berat.
"Yasudah, jangan lupa setelah ini ada rapat penyidik khusus"ucap Arima mengingatkan.
"Ha..haik!"jawab Haise memberi hormat dengan sedikit membungkuk, Arima lalu berlalu pergi, Haise menghela nafas lega ternyata Arima tidak mempertanyakan lebih jauh lagi.
Haise segera melanjutkan langkahnya menuju ruangan dimana berkas itu disimpan karena Haise harus mengembalikannya.
Setelah mengembalikannya Haise segera kembali untuk mengikuti rapat penyidik khusus.
"Haise.."
Haise menggelengkan kepalanya mengabaikan suara Kaneki barusan.
"Sebentar lagi aku akan menemukan kebenarannya sesungguhnya"Tekad Haise berapi-api.
-0o0-
Touka baru saja melayani pesanan Nishio yang terlihat sangat mengantuk.
"Apakah Kimi marah padamu hingga kau melarikan diri kesini?"Goda Touka, Nishio terkekeh mendengarnya.
"Kimi sedang jalan-jalan dengan teman SMAnya"jawab Nishio.
"Oh begitu"
*cring*
" Irasshaimase! Ah Haise-san silahkan duduk"Ucap Touka senang, Haise tersenyum lalu duduk dikursi dekat rak buku yang menjadi spot favoritnya.
Sedangkan Nishio memakai kupluk jaketnya lalu tidur dengan kepala bertumpu dimeja.
"Kau pesan seperti biasakan?"Tanya Touka memastikan, Haise menggeleng.
"Lalu?"
"Aku pesan kopi yang biasa Kaneki-san beli"
Touka tersenyum.
"Baiklah..."
Touka berlalu pergi, Haise menghela nafas berat lalu membuka ponselnya karena beberapa hari ini Haise sudah meng-Hack situs rahasia CCG untuk mengetahui tentang 'Kaneki Ken', Haise membaca artikel tentang Kaneki dengan serius.
"Dia half ghoul yang cukup tangguh, tidak... Sangat kuat karena berhasil mengalahkan Yamori yang SS class tapi sepertinya jika Arima-san berhasil menghabisinya, Arima-san lebih kuat dari ghoul SS class"Pikir Haise.
*Tak*
Haise mendongak melihat pesanannya datang lalu tersenyum membalas senyuman hangat Touka.
"Haise-san apakah kau sudah menemukan berkas yang ingin kau ketahui?"Tanya Touka hati-hati, Haise mengangguk.
"Tapi sepertinya masih ada yang disembunyikan dariku"Jawab Haise dengan nada gusar.
"Yasudah kutinggal dulu ya?"
Haise mengangguk membiarkan Touka kembali melayani pelanggan lain lalu meraih cangkir kopi untuk meneguk kopi pesanannya.
Haise menghirup dalam-dalam aroma kopinya lalu memejamkan matanya.
"Entah kenapa rasanya kopi ini dan suasana cafe ini sangat familiar bagiku"gumam Haise, entah kenapa telinganya menangkap berbagai suara yang terdengar seperti teriakan Touka.
"Kuso Kaneki kerjalah yang benar!!"
"Ha...haik...gomen Touka-chan!!"
Haise sedikit tertawa mendengar racauan imajinasi masa lalunya.
"Ingat ya jam 9 pagi kutunggu jika kau terlambat kau akan mati"
"Ha..haik Touka-chan"
Haise membuka matanya.
Kali ini Haise seperti melihat drama masa lalunya melihat Kaneki yang mencium kening Touka.
"Kenapa kau mencium keningku bodoh!!"
"Kau tidak menyukainya Touka-chan?"
"Bu..bukan begitu!Aku.."
"Kalau kau diam berarti kau menyukainya"
Haise tersenyum drama masa lalunya lenyap, kali ini entah kenapa Haise merasa betapa beruntungnya Kaneki dicintai oleh gadis secantik dan sebaik Touka-san dan hal itu sedikit membuat Haise merasa cemburu.
Haise lalu bangkit untuk keluar dari kafe itu, setelah membayar kopinya Haise segera berjalan pulang saat melewati sebuah tanah kosong Haise seakan melihat seorang bapak tua yang menoleh kearahnya.
*sret*
Ilusi itu lenyap, Haise mengucek matanya mengetes apakah matanya sakit atau tidak.
"Apa itu tadi?"
*Srek*
Haise mendengar suara gemerisik daun yang bergesekan menarik perhatian Haise untuk menoleh.
"Apa itu tadi?"
"Kyaaaaa!!!"
Haise yang terkejut mendengar suara itu langsung berlari menuju sumber suara itu.
Terperanjatlah Haise ketika mengetahui ada seorang ghoul yang sedang menikmati memakan manusia.
Haise menutup mulutnya melihat adegan sadis didepannya hampir saja dia memuntahkan isi perutnya.
"Penyidik Sasaki Haise"
*Deg*
"Kenapa kau tau namaku??"Tanya Haise lantang sambil mengeluarkan quinquenya.
*Srash*
Haise berhasil menyabet ghoul itu tapi serangan itu sama sekali tidak berarti bagi ghoul itu.
Ghoul itu sedikit tertawa lalu mengeluarkan kagunennya.
"Siapa kau??kenapa kau tau namaku??"Tanya Haise lantang.
Ghoul itu tersenyum misterius.
"Aku adalah black rabbit, tidakkah kau ingat Kaneki Ken?"
*Deg*
Haise melompat menghindari serangan kagune siBlack rabbit.
SiBlack rabbit itu tersenyum misterius lalu melompat cepat dibelakang Haise dan menyerangnya dari belakang.
"Argh!"
Black rabbit itu langsung menyabet Haise tanpa ampun secara berkali-kali dan hal itu membuat Haise kewalahan untuk menghadapi serangan bertubi-tubi black rabbit.
"Haise...terimalah kekuatanku Haise..."
Haise sudah setengah sadar karena serangan black rabbit yang membabi buta, Haise tersenyum kali ini pikirannya sudah lenyap sepenuhnya dan dikuasai oleh Kaneki.
"PayBack Time!"
Hai- Kaneki menekuk jarinya seperti biasa lalu secara tiba-tiba kaneki sudah ada dibelakang black rabbit.
*Srash*
Kaneki tertawa-tawa melihat black rabbit menoleh terkejut lalu memegangi perutnya.
"Kau...Hoek...."
-o0o-
Touka baru saja membeli sandwich untuk dia makan tapi tiba-tiba langkahnya terhenti saat mendengar suara erangan kesakitan yang amat dia kenal.
"Ayato?"
Touka langsung berlari menuju sumber suara itu berharap adiknya itu baik-baik saja.
"Haise-san?! yamete!!"Teriak Touka panik melihat Haise yang hampir melancarkan serangan terakhirnya pada Ayato yang benar-benar terluka.
Haise menoleh.
"Tou- argh....sakit...."
Lagi-lagi kepala Haise terasa sakit seakan ada dentuman keras yang menghancurkan isi kepalanya, dan lagi-lagi hal itu membuat pergerakan kagune Haise menjadi tak beratur.
Kali ini Touka berpikir untuk menenangkan Haise dengan susah payah Touka mendekati Haise hingga akhirnya...
*Crot*
Kagune Haise tanpa sengaja menusuk perut Touka disaat gadis itu sudah memeluk Haise.
"Tou..ka..-chan..?"
"Aishiteru yo Ken.."
Touka mencium bibir Haise hingga hal itu membuat Haise perlahan mulai sadar dan ambruk dipelukan Touka bersamaan dengan Touka yang juga jatuh pingsan.
"Touka!".

My Moon PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang