a jug of lemon tea

2.1K 488 34
                                    

—In which Hyunjin spent a cold winter morning with Seungmin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—In which Hyunjin spent a cold winter morning with Seungmin.


Kepingan salju putih yang lembut memang belum turun dari langit, tapi udara di pagi awal minggu kedua bulan Desember itu cukup menusuk hingga ke tulang. Kim Seungmin memilih naik bus hari itu, seragam sekolahnya dilapisi sebuah sweater rajutan biru tua dan jaket tebal berwarna hitam lagi di atasnya untuk menghalau udara dingin.

Dari halte sampai ke gerbang sekolah, Seungmin tak hentinya meniup-niup kedua tangannya yang telanjang tanpa sarung tangan. Ada sepasang sarung tangan yang ingin ia beli beberapa waktu lalu, namun uang tabungannya harus ia simpan untuk keperluan yang lebih penting dan sepasang sarung tangan belum begitu mendesak baginya. Mungkin bila salju mulai turun dan udara dingin semakin tak tertahankan ia akan membeli sarung tangan itu.

Musim dingin bukan musim kesukaan Seungmin. Si pemuda Kim lebih menyukai musim semi atau musim gugur yang penuh warna. Kemudian ia teringat Hwang Hyunjin, kalau anak itu mungkin suka musim dingin. Tidak bermaksud membuat korelasi antara sikap dinginnya dan karakteristik musim tersebut, entah mengapa menurut Seungmin, Hyunjin itu cocok dengan musim dingin.

Serangan dingin yang menusuk itu sudah agak berkurang ketika ia mencapai bangunan sekolah, di mana koridor-koridor yang sibuk itu dipadati murid-murid dari tiga tingkatan, hampir semuanya memakai baju hangat lapis tiga. Seungmin berjalan santai, menyusuri koridor lantai satu sambil mengucapkan selamat pagi pada beberapa orang yang ia kenal. Ia lalu mengambil satu belokan ke kanan, ke lorong kelas satu. Dari jauh ia sudah bisa melihat kerumunan di depan kelasnya, bukan kerumunan sih lebih tepatnya, ada beberapa murid perempuan dari kelas lain yang berkumpul di depan kelasnya entah melakukan apa.

Bersandar pada bingkai pintu kelas, Lee Felix, sedang berbicara pada gadis-gadis itu sambil melipat tangan di dada dan bersikap sok serius, yang membuat Seungmin semakin penasaran saja. Semakin dekat dirinya ke ruang kelas 1-1 semakin jelas terdengar percakapan Felix dengan para gadis itu tertangkap oleh rungunya.

"Hey ladies, denger ya, Hyunjin itu gak suka sama orang. Kalian gak bisa dateng serombongan tiba-tiba gini karena mau kenalan sama dia. Yang ada dia ngeri," ucap Felix, memicu reaksi-reaksi kecewa dari para siswi kelas satu itu.

"Felix ayolaah masa kenalan aja gak boleh. Dia kan temen lo," salah satu siswi dengan name tag Jeon Somi merengek sambil menarik-narik ujung lengan baju hangat Felix hingga si pemuda Lee mendecak kesal.

"Bukan gak boleh duh kan udah gue bilang dia landak!" Felix membalas, lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Mana sih si Chaeyeon nih yang nyebar-nyebar foto Hyunjin bikin repot aja."

Tersenyum geli, Seungmin menyapa Felix dan meminta jalan pada gadis-gadis itu agar ia bisa masuk ke dalam kelas. Setelah meletakkan tasnya di bangku, Seungmin kembali menghampiri Felix yang berdiri di pintu kelas, menepuk pundak temannya itu dan merangkulnya. Ia lalu menarik Felix masuk ke dalam kelas. Dalam hati Felix sungguh bersyukur Seungmin datang dan menyelamatkannya.

LEMON BOY #1 ✓Where stories live. Discover now