Jalan yang Saling Bersinggungan

3.4K 351 152
                                    

Setelah satu dekade berjalan di jalur masing-masing. Mengapa kini mesti berpasan lagi denganmu?

~Jalan yang Saling Bersinggungan~

"Aku ... aku akan menyelesaikan masalah kita Naruto. Kau tenang saja. Bayi ini tak akan mengganggu karirmu. Aku yakinkan itu."

"Syukurlah Hinata. Kita bisa memiliki anak lagi suatu saat nanti. Kau jangan bersedih."

"Tidak, Naruto-kun. Karena masalah kita selesai, mari kita berpisah. Aku tak ingin menemuimu lagi. Kita tak memiliki hubungan apapun setelah ini!"

Aku tak memungkiri, bahwa seringkali aku merindukanmu.

Ada kalanya ketika aku begitu ingin kembali dalam pelukanmu.

Ada pula masa dimana aku terjatuh dan meragukan semua keputusanku!

Namun saat kewarasanku kembali, aku akan segera tersadar bahwa jalan yang ku pilih adalah benar.

Aku tak akan mengingkari kata hatiku karena manusia tak ada ubahnya dengan binatang saat ia menanggalkan nuraninya.

Jadi aku memilih tetap tegar tanpamu. Pilihan yang ku ambil saat memutuskan untuk mempertahankan darah dagingku.

Aku akan membentuk keluarga kecilku sendiri! Akan ku ajarkan pada  buah hatiku bahwa keluarga tidaklah di tentukan oleh kelengkapan jumlah tapi sebuah rasa hangat yang di berikan dan didapat oleh setiap anggotanya.

Keluarga adalah rumahmu, orang yang akan memberi perlindungan padamu. Keluarga adalah tempatmu berpulang disaat tak ada yang menginginkanmu. Orang yang tertawa dan menangis bersamamu!

Oleh karena itu aku memutuskan, aku akan menjadi rumah untuk buah hatiku. Tempat dimana putraku akan selalu di terima.

Tempat terhangat untuk Bolt!

Tapi setelah sekian tahun berlalu. Mengapa kita harus bertemu kembali di jalan yang sama?

...

"Dimana Hyuuga Bolt, Uzumaki Naruto?" Tanya Hinata lagi. Kali ini dengan mata yang menantang langsung kedua safir milik sang pria.

Naruto gelagapan. Tak tahu mesti berkata apa. Kedatangan Hinata terlalu mendadak. Ia belum siap untuk bertemu langsung dengan wanita di depannya.

"Hi-hinata, ano ... Bolt ada di dalam."

Setelah mendapatkan kepastian dari pria bersurai blonde itu, wanita itu langsung memanggil nama sang putra. Tak sabar untuk bertemu dengan bocah nakalnya!

Tak perlu menunggu lama hingga sang anak menampakan diri. Mengintip takut-takut di celah pintu. Kecemasan tergambar jelas di mata biru putranya. Seorang Hyuuga Bolt ragu untuk mendekat.

Hinata segera berlari menghampiri anaknya yang terpaku di depan pintu. Menariknya dalam pelukan.

"Kau baik-baik saja Bolt?" Tanya sang ibu sambil memeriksa keadaan putranya. Matanya bergerak liar, menelusuri setiap sudut tubuh sang anak. Memeriksa jika ada bagian tubuhnya yang terluka.

Mendapati bahwa putranya baik-baik saja, Hinata menarik napas lega. "Demi Kami-sama, Bolt. Kaachan sangat mengkhawatirkanmu!"

"Maaf Kaachan, Bolt bersalah." Ucap bocah kecil itu sambil menundukan kepala. Menyesal karena telah membuat sang kaachan begitu ketakutan.

Everything to MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang