Part 2

191 40 21
                                    

Awalnya Sunggyu ragu untuk kembali menginjakkan kakinya ke rumahnya. Tapi sebelum ia masuk, ia melihat Ibunya sedang sibuk merapikan dagangan ayam miliknya. Dan, saat menutup toko miliknya, ia melihat sosok anaknya dari jarak beberapa meter darinya berdiri di hadapannya.

Naluri seorang Ibu sangatlah kuat, Tak mungkin seorang ibu salah menemukan anaknya yang sudah 5 hari tidak ia lihat. Dengan tergesa, sang ibu mendatangi Sunggyu dan memukul Sunggyu sambil menangis. Sebagai anak, Sunggyu merasa sedih telah membuat ibunya menangis.

"Maafkan aku, Eomma. Aku sungguh tidak melakukannya saat itu di sekolah"

Sang Ibu memeluk Sunggyu sangat erat, takut jika anaknya kembali menghilang. Namun suasana haru itu kembali tegang saat sang Appa melihat mereka berdua.

"Kau berani pulang ternyata!", dengan bentakan dan nada tinggi. Sang Appa masih sama seperti saat terakhir Sunggyu lihat.

"Maafkan aku, Appa. Aku benar-benar tidak melakukannya waktu itu."

Sang Appa mendatangi Sunggyu, matanya yang tajam menatap Sunggyu dengan sangat kuat. Saat jaraknya sudah cukup dekat, ia mengangkat tangannya. Sunggyu memejamkan matanya takut.

Puk!

Sebuah tepukan hangat di pungungnya membuat Sunggyu membuka matanya.

"Appa percaya padamu, Nak. Tapi kau tidak boleh lengah seperti itu, jangan sampai hal itu kembali terjadi."

Sunggyu bernafas lega.
"Terimakasih Appa"

#INTIMIDATION#

Sudah sekitar 1 jam Sunggyu tetap kukuh berada di tempatnya, ia kini ada di atas tempat tidur miliknya. Di depan wajahnya terpampang kontak Woohyun yang dari tadi hanya ia lihat saja. Sunggyu ragu, apakah ia harus menelponya atau menunggu Woohyun untuk menelpon.

Sunggyu ingat bahwa ia yang berjanji akan menghubungi Woohyun jika sudah sampai.

Akhirnya ia menekan tombol hijau sebagai menyambung telpon dengan Woohyun.

Bunyi nada tunggu sudah berhenti, menandakan orang disana sudah mengangkatnya.

"H-halo Woohyun?"

"..."

"Hallo?"

"..."

"Kau disana Woohyun?"

"hmm...", sebuah deheman kecil terdengar di telinga Sunggyu. Entah kenapa Sunggyu merasa agak janggal dengan sikap Woohyun.

"Aku mau memberitahumu bahwa aku sudah sampai rumah, appa dan eommaku sudah tidak marah lagi padaku"

"Ooo... itu bagus gyu"

"Iya...", Sunggyu tersenyum.

"..."

Suasana kembali hening, ini bukan seperti Woohyun. Mereka bahkan tidak pernah berhenti bicara saat bertemu.

"K-kau sedang apa Woohyun?"

"Tidak melakukan apa-apa"

"Oooo... begitu"

"..."

Lagi, Sunggyu bingung apa yang harus ia katakan selanjutnya.

"Kau sudah mau tidur?"

"Mungkin"

"Baiklah, kututup teleponnya. Selamat malam, Hyun"

Tuut~ tuut~ tuut~

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 28, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IntimidationWhere stories live. Discover now