38. About Relationship.✅

Start from the beginning
                                    

"Oh ya, nanti saat sampai di Perth. Alicia, Nesha, Allen dan Noel akan menjemput kita. Mereka akan menggantikan ku untuk menjagamu lebih tepatnya hanya Alicia dan Nesha." Aku mengubah topik pembicaraan yang akhirnya membuat senyuman manisnya terukir di bibirnya itu.

"Serius? Mereka akan ada di sana?" dia bertanya dan aku hanya mengangguk membenarkan perkataan ku tadi.

"Aku sangat merindukan mereka, apa mereka akan membenciku?"

Mana mungkin mereka bisa membencimu Kayla, mereka malah mencemaskan mu dalam keseharian mereka. Walaupun kamu bukan saudara mereka tetapi mereka mencemaskan mu lebih dari apapun.

"Kata siapa mereka akan membencimu huh?"

"Karena aku pergi tanpa berpamitan, hanya dengan surat. Betapa pengecutnya aku. I'm loser." ucapnya dan mengalir lah satu tetesan air mata. Aku mengusap air matanya dan mengecup pucuk kepalanya.

"Mereka itu merindukanmu bukan membencimu, trust me!" dia tersenyum dan mengangguk, huft akhirnya bisa membuatnya lega juga.

"Sudah, lanjutkan saja makannya. Aku harus menemui Kenzo sebentar." ucapku dan beranjak dari tempatku duduk dan menemui Kenzo untuk menanyakan beberapa hal yang baru ku ingat.

Aku membuka pintu sebuah ruangan khusus di pesawat ini, aku harap aku bisa membeli pesawat seperti ini. Apalagi di luar pesawat ini tertulis Jonnas airplane betapa mewahnya.

Saat membuka pintu itu, aku melihat Kenzo tengah membaca beberapa file yang sangat tebal. Aku sudah biasa menghadapi file-file seperti itu. Kalau kata orang sudah makanan sehari-hari.

"Kenzo,"

"Ya? Kenapa? Kayla sudah bangun?"

"Sudah, dia sedang makan." dia hanya memberi saja, dasar workaholic. Heran saja pacarnya bisa betah dengannya.

"Ngomong-ngomong, ngapain kesini?"
Yaks dia baru sadar kalau aku kesini ada hal yang penting.

"Hanya ingin menanyakan beberapa hal." ucapku dan dia pun menutup file-file yang ia baca dan melepas kacamatanya. This is my time.

"Aku hanya bisa beberapa hari di Perth, karena ada masalah di perusahaan pusat. Aku merasa kalau Adira tidak akan pergi keluar negeri karena dia itu tidak membawa visa atau paspornya."

"Kau tahu sendiri seorang Adira, ya walaupun aku hanya sebentar melihat dan bertemu dengannya aku tahu benar tabiatnya itu bagaimana. Jangan anggap remeh wanita itu, dia bukan wanita sembarangan."

Ya sih, Adira memang bukan wanita sembarangan karena apa yang dia belum dapatkan dia akan membuat cara sampai apa yang dia inginkan didapatkan dan terus dimiliki olehnya.

Aku benci dengan pernyataan bahwa aku 'pernah' menaruh harapan besar padanya dulu. Bodoh sekali!

Selain menyelesaikan masalah perusahaan, aku ingin menyelesaikan masalah ini sendiri. Agar semua gangguan bisa selesai secepatnya.

"Untuk Adira biarkan anak buah ku bekerja mencarinya, anak buah mu cukup menjaga tempat-tempat yang kiranya akan dikunjungi Adira dalam waktu dekat." ucap Kenzo kembali dan aku tidak bisa menolak karena secara jelas terbukti bahwa Anak buah Kenzo adalah orang-orang terlatih yang entah dapat darimana dia orang seperti itu.

"Baiklah, satu hal lagi." ucapku dan Kenzo mengangguk sembari menunggu aku berbicara.

"Apa perlu aku mengikat hubungan jelas dengan Kayla dalam waktu dekat?" tanyaku dan Kenzo langsung memberikan tatapan kaget, ini masih wacana ku tapi itu bukan rencana yang buruk dengan mengikat hubungan yang jelas maka peluang Adira akan semakin kecil.

"Mengikat hubungan jelas dengan Kayla berarti kau merelakan Kayla masuk lebih dalam pada zona berbahaya. Karena semakin kau bertindak bersama Kayla semakin gencar Adira menghabisi Kayla."

"Tapi, dengan itu juga peluang Adira semakin kecil."

"Ya semakin kecil peluangnya untuk mendekatimu, dan semakin besar peluangnya untuk menghabisi Kayla. Kau harus berpikir dalam dua sisi Ansel. Pro dan kontra itu akan berlaku dalam kejadian ini."

Kenapa aku tidak berpikir sejauh itu. Tapi pemikiran ku pun benar adanya.

"Tapi Kenzo, kau tau bagaimana keadaanku 5 tahun terakhir 'kan. Sekarang aku hanya ingin memperjelas hubunganku dengan adikmu." Kenzo terlihat menghela nafas saat aku mengucapkan hal ini, aku tahu akan terjadi permasalahan lagi tetapi jika hubunganku dan Kayla semakin jelas maka aku bisa menjaga Kayla lebih intens.

"Aku tahu, sangat jelas kau ingin membawa adikku ke jenjang yang lebih serius tapi aku khawatir jika itu terjadi maka Adira akan semakin murka. Lebih baik asingkan Adira dan kalian bisa memutuskan hal yang lainnya, jangan mementingkan egomu karena ego akan mengalahkan dirimu sendiri."

"Baiklah, jika itu memang yang terbaik." percuma kau berdebat dengan seorang Kenzo Alexander Jonnas karena pada akhirnya kau akan kalah dan menerima argumen dari Kenzo. Dia sangat detail, kritis, dan cerdik. Tidak boleh ada satu hal yang kurang jika dia sudah bekerja.

"Aku hanya ingin ini selesai, bukannya aku tidak ingin kau jadi bagian dari Jonnas dan Kayla menjadi bagian dari Kenan tetapi aku hanya tidak ingin jika berakhir dengan kesedihan karena kalian tidak akan bersatu cuma karena satu nama yaitu Adira."

"Ya, tenang saja itu hal yang masuk akal Kenz. Dan memang benar."

"Bawalah Kayla pada kenyamanan hati, jika kenyamanan itu bersama dengannya dia tidak akan ragu untuk memilihmu menjadi pendampingnya. Tapi ingat jangan membuat adikku menangis lagi." Kenzo menepuk pundak ku pelan memberikan semangat.

Baiklah, untuk saat ini lebih baik aku fokus pada pengasingan Adira setelah itu selesai aku bisa menggandeng Kayla pada hubungan yang sesungguhnya.

Itu yang terbaik.

POV off






TBC

Jangan lupa Vote dan Comment ya guyssss...
Kalau ada typo(s) bilang yaa 😂😂

Natalia Christi

Scared to Be LonelyWhere stories live. Discover now