TITIK BALIK "X" PILIHAN MALCOLM

11 0 0
                                    


Walau kedua orang tuanya lengkap pada masa kanak-kanak, hal itu tidak bertahan lama ketika bapaknya, Earl Little, meninggal ketika dia baru berusia enam tahun. Sang bapak meninggal karena kecelakaan mobil, namun ibunya percaya bahwa kematiannya terkait dengan percobaan pembunuhan oleh organisasi kulit putih rasis, Black Legion. Kecurigaan yang berdasar, karena keluarga mereka beberapa kali pindah karena ancaman dari organisasi tersebut. Ketika Malcolm X berusia 12 tahun, ibunya menjadi depresi karena kisah cintanya yang kandas dan akhirnya dia dirawat di sebuah institusi mental sementara anak-anaknya ditanggung negara.

Malcolm X ketika masih sekolah merupakan murid yang sangat pintar, namun ketika masih sekolah menengah ia putus sekolah setelah seorang guru berkulit putih mengatakan bahwa mimpinya untuk mengejar karir di bidang hukum merupakan hal yang tidak mungkin terwujud untuk orang-orang hitam. Setelah itu pada masa remaja dia pindah bersama kakaknya, Ella di daerah yang didominasi orang kulit hitam di Boston. Masa mudanya kemudian mulai menjadi waktu yang liar baginya, Malcolm sering terlibat pengedaran narkotika, judi, perampokan.

Pada akhir 1945, dia pindah lagi ke Boston dan terlibat perampokan beberapa rumah orang kulit putih kaya. Akhirnya kejahatan-kejahatannya membuahkan konsekuensi, dia ditangkap pada 1946 ketika berada di toko jam di mana dia menyerahkan jam curiannya untuk diperbaiki. Pada Februari dia mulai menjalani masa hukuman minimal delapan tahun di Charlstown.

Menjadi tahanan membuatnya menyukai membaca berbagai buku dari perpustakaan penjara dengan cepat, mengejar ketertinggalannya selama ini setelah putus sekolah. Pada masa ini beberapa saudaranya mengunjunginya dan menulis surat tentang sebuah organisasi pergerakan politik bernama Nation of Islam (NOI). Sebuah organisasi yang berbasis keyakinan dan mempunyai tujuan untuk mengembalikan diaspora Afrika kembali ke asalnya agar terbebas dari belenggu orang kulit putih..

Tahun 1948, dia mengirimkan surat yang menyetuh kepada pemimpin NOI, Elijah Muhammad. Elijah di dalam surat-surat balasannya sering memberikan nasihat-nasihat religius kepada Malcolm setelah dia menuliskan bahwa Malcolm ingin meninggalkan kehidupan kelam lamanya. Malcolm lalu menjalan hubungan koresponden yang baik dengan Elijah selama di dalam penjara dan menjadi anggota NOI secara resmi.

Malcolm Little yang sejak dahulu menggunakan "Little" sebagai nama belakang pada tahun 1950 akhirnya memutuskan untuk menggantinya menjadi "X". Huruf itu menyimbolkan nama keluarga aslinya dari Afrika yang entah aslinya bernama apa, karena "Little" merupakan nama yang diberi majikan budak kepada buyutnya. Sejak itu dia bertanda tangan dengan namanya yang baru.

Malcolm mendapatkan kebebasan bersyarat pada tahun 1952 dan memulai kunjungannya ke rumah Elijah di Chicago yang berujung keaktifannya dalam gerakan kedaulatan hak orang kulit hitam. Pada tahun 1953 FBI memulai pengawasannya terhadap Malcolm karena keterkaitannya dengan paham-paham komunisme dan pergerakannya yang cepat memanjat berbagai jabatan di NOI. Tidak dapat dipungkiri ia memiliki karismatik tersendiri dengan badannya yang tinggi dang tegap serta wajahnya yang tampan. Dia menikah dengan Betty Sanders (yang nantinya mengubah nama menjadi Betty X) pada tahun 1955. Pernikahan mereka dianugehi enam orang anak.

Pada tahun 1957 sebuah insiden pemukulan sadis kepada seorang anggota NOI. Khalayak mengetahui Malcolm pertama kali karena kasus ini di mana dia berperan penting untuk kebebasan beberapa orang kulit hitam yg ditahan tanpa keadilan. Dia mulai muncul di televisi pada tahun 1959 mengenai organisasi Nation of Islam. Dari situ dia mulai dikenal secara internasional dan memulai aktivisme luasnya untuk memberdayakan dan membela ha-hak orang hitam. Bahkan pada September 1960 dia bertemu dengan beberapa pemimpin Afrika di United Nations General Assembly. Pernyataannya yang berisi keyakinan NOI pada tahun 1964 menuai berbagai protes, yaitu yang berbunyi bahwa ras orang hitam pada esensinya lebih superior. Dia dan NOI dianggap sebagai pengujar kebencian dan ancaman untuk ketentraman sipil. NOI juga melarang membernya untuk ikut pemilu dan ikut berpartisipasi dalam proses politik yang bertolak belakang dengan tujuan dari Civil Rights Movement. Malcolm juga mendukung pemisahan antara orang putih dan orang hitam. Dia berperan penting dalam penyebarluasan ideologi ini hingga dia mendapatkan kesempatan untuk mengajak petinju ternama, Muhammad Ali untuk ikut di dalam NOI yang ternyata ditolaknya.

Hubungannya dengan Elijah Muhammad dan NOI sendiri renggang setelah insiden kerusuhan antara NOI dan Polisi Los Angeles pada tahun 1962. Elijah menolak permintaan Malcolm untuk mengerahkan masa NOI untuk membalas perlakuan kejam para polisi. Apalagi setelah itu Elijah terlibat skandal dan ia berpotensi menjadi ancaman kepemimpinannya.

Setelah mengalami beberapa kejadian yang mengubah pandangannya, Malcolm X akhirnya keluar dari Nation of Islam pada 8 Maret 1964. Dia masihlah seorang Muslim namun karena aturan kaku dan keras NOI, dia lebih memilih untuk mendirikan organisasi nasionalis kulit hitam dari awal untuk menambah tingkat kesadaran politik Afrika-Amerika. Dia pun bisa dengan bebas berkerja dengan pemimpin aktivis hak sipil lainnya yang dahulu dibatasi oleh Elijah terbukti dengan bertemunya dia dengan Martin Luther King Jr. Pada bulan Maret, dia berpidato tentang keharusan orang Afrika-Amerika untuk menggunakan hak memilih secara bijaksana dan jika pemerintahan tetap menahan agar mereka mendapat kesetaraan maka perlu tindakan langsung.

Malcolm bertemu orang-orang sunni muslim pada bulan April yang berujung pada pemahaman lebih dalam tentang agamanya dan masuk ke agama Islam yang sebenarnya. Dia pun naik haji pada bulan yang sama dan melihat sendiri bahwa manusia dari ras apapun dapat berkumpul dan saling merasakan persaudaraan seperti yang dirasakan umat muslim di Mekah. Perjalanan hajinya memulai turnya ke berbagai negara di Eropa dan Afrika. Dia mengadakan seminar-seminar dan mengikuti debat yang mengekspos pengetahuan dan kecemerlangan pemikiran Malcolm kepada dunia. Dia kembali ke Amerika menjadi seseorang yang sangat dicari untuk berbicara di berbagai kampus dan berbagai institusi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 25, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Titik Balik "X" Pilihan MalcolmWhere stories live. Discover now