"Jungkook, sepertinya aku mulai lapar, mari kita makan diluar!" ajaknya dengan sedikit rajukan, membuat Jungkook terkekeh geli mendapati Kekasih yang terkenal dengan sifat cuek dan dinginnya pada orang lain kali ini merajuk dan bersikap manja kepadanya.

"Ah, baiklah. Aku akan menghubungi rekan bisnisku terlebih dahulu." lantas Jungkook merogoh Smartphone dalam sakunya dan mengetikkan beberapa kata yang menyatakan bahwa pertemuan akan tertunda beberapa menit. Setelah yakin pesan itu terkirim Ia memasukkan kembali Smartphone miliknya dalam kantung celananya.

Jungkook meraih lengan kecil milik sang Kekasih dan menuntunnya keluar ruangan. Dan membeku ketika matanya bertemu dengan hazel bening milik sang Istri yang menatapnya canggung di depan ruangannya.

"Kau?—"
"Kenapa kau disini?" sungut Eunsoo sembari menatapnya tajam, membuat Taehyung merasa kecil saat ini dan menundukkan kepalanya dalam.

"Maaf, Tuan Eunsoo . Saya hanya ingin mengantarkan makanan ini kepada Tuan Jungkook." ucapnya sopan.

"Oh. Kurasa tidak perlu. Aku dan Jungkook akan makan diluar nanti. Kau bawa pulang saja makanan itu!"

Taehyung menggguk pelan menelan rasa kecewa yang melanda perasaannya.

"Baik, Tuan. Saya akan bawa kembali. Permisi." dengan segenap kesedihan yang Ia rasakan Taehyung segera meninggalkan mereka berdua. Meninggalkan tatapan penuh arti dari seseorang yang sedari tadi hanya diam saja.

Taehyung terus melangkahkan kakinya hendak meninggalkan Perusahan besar itu, sebelum...

Bruk

"Akhh —" pekikan kecil Taehyung suarakan setelah Ia terjatuh karena bertubrukan dengan sosok yang lebih besar darinya.

"Maaf kan ak—" ucapnya terpotong saat melihat siapakah yang baru saja dirinya tabrak. Sosok pemuda yang tampan dan manis saat bersamaan, sosok yang langsung menyita perhatiannya hanya saat pertamakali melihatnya. "Apa ... ada yang sakit?"

Taehyung menatapnya dengan mata mengerjap lucu sebelum memberi jawaban, "Ma...Maafkan saya, Tuan. Saya baik-baik saja, permisi." sahutnya sopan sembari membungkuk 90°.

Tersenyum dengan tampannya. "Kim Yugyeom," ucanya namun sayang sekali sosok menawan itu sudah pergi dari hadapannya. Seringai Ia sematkan diwajah rupawannya. "Siapapun kamu, aku sudah menetapkanmu dalam targetku." setelah mengucapkan perkataan bagaikan sumpah itu Kim Yugyeom segera melangkahkan kakinya menuju tempat Ia akan bertemu dengan rekan bisnisnya disini.





















Dikediaman Jeon.

Taehyung masuk dengan amat sopan dan membungkuk ketika berhadapan dengan Nyonya Jeon - Ibu Mertuanya.

"Apa Jungkook sudah makan?"

"Tuan Muda makan bersama Tuan Eunsoo , Nyonya."

"Ahh - baiklah. Kalau begitu baiklah." ucapnya sambil lalu, Taehyung menghelakan napas lega. Ia masih sangat canggung berhadapan dengan Ibu mertuanya.

Taehyung kembali melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menyimpan bekal yang tadi sempat Ia siapkan untuk Jungkook, Ia mengemas makanan yang masih utuh itu dan menaruhnya dalam mesin penghangat makanan, siapa tahu ada yang ingin memakannya nanti. Setelah selesai menyimpan makanan itu, Taehyung melangkahkan kakinya menuju Taman belakang. Dan mendapati sosok Ayah mertuanya duduk dikursi goyang yang disediakan di Taman Indah itu.

"Taehyung," panggil Tuan Jeon.

Dengan langkah pelan Taehyung berjalan kearahnya. "Iya, Tuan?"

Tak bisa dipungkiri bahwa hati Pria itu mencelos mendengar panggilan Taehyung untuknya. 'Tuan'? Pantaskah seorang menantu memanggil mertuanya sendiri 'Tuan' ? Namun Ia juga sadar diri Ia tidak mengintrupsi sejak awal Taehyung memanggilnya begitu.

One More Time One More Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang