Two

81.4K 11K 2K
                                    

I Want Mom!!

❤❤❤




"Hiks hiks~"

Pagi ini Jaehyun terbangun dengan tidak elitnya.

Entahlah, tubuhnya diguncang-guncang hebat oleh anak semata wayangnya, Mark.

Dia berdiri ditepi ranjang dengan derai air mata yang membasahi pipinya.

"Hiks papa~"

Awalnya Jaehyun merasa hanya mimpi, namun saat guncangan itu semakin keras perlahan dia mulai membuka matanya.

Terlihat sosok kecil yang biasanya akan membangunkan dengan senyuman manis, namun kali ini justru dengan air mata.

Jaehyun mengubah posisinya, dia berusaha mengumpulkan energi dan juga nyawa yang sempat terberai saat dia tidur.

Tak butuh waktu lama karena lagi-lagi suara tangisan anaknya itu kembali terdengar.

"Papa~ hiks hiks"

Jaehyun mengusap wajahnya kasar.

Sejak kapan anaknya menjadi cengeng seperti ini? Sejak kapan dia akan menangis dipagi hari?

Ah sungguh Jaehyun sudah pening dipagi hari. Ini tidak baik untuk mood-nya seharian nanti bukan?

"Hiks Pa~ hiks"

Jaehyun melirik tajam kearah Mark, dan anaknya itu tak ada niatan untuk menambah atau mengurangi tempo tangisannya.

"Apa yang terjadi dengan jagoan, hm?"

Akhirnya Jaehyun meraih tubuh kecil Mark dan membawanya kedalam pangkuan hangatnya.

"Mama~"

Oh Tuhan, apakah ini karma? Kenapa anaknya selalu berkata mama? Tidak tahukah dia jika mama-nya saja tidak ingin anak-nya tahu siapa dia sebenarnya?!

Lagi-lagi Jaehyun mengusap wajahnya dengan kasar.

Harus bagaimana cara dia menceritakan detail tentang figur 'mama' yang selalu anaknya harapkan.

"Ada apa dengan mu sayang? Kenapa selalu mencari mama, hm?"

Jaehyun berusaha tenang dan bertanya alasan kuat apa yang membuat anaknya menjadi begini.

"Mark ingin mama hiks"



I Want Mom!!

❤❤❤



Jaehyun sungguh kehabisan akal tentang anaknya yang selalu memanggil mama mama dan mama.

Seharian ini Jaehyun ada urusan dikantornya yang sangat sangat tidak bisa dia tinggalkan.

Untung saja sepupunya, ah maksudnya istri sepupunya selalu free dan siap membantu Jaehyun untuk menjaga Mark kapanpun.

Jadi setelah insiden menangis dipagi hari dan terus menyebut mama, Mark tidak mau pergi kesekolah.

Dia lebih memilih berada dirumah dan ditemani dengan pamannya.

"Mark tunggu sebentar, paman akan menelfon teman paman dulu karena sudah janji. Jangan nakal ya"

Tutt...

"Iya Tae, datanglah. Aku sedang mengurus keponakan Johnny yang tidak bisa aku tinggalkan"

".........."

"Tidak masalah, hanya ada aku dan pelayan saja. Aku akan mengirimkan alamatnya padamu"

Ten. Paman Mark, istri dari Johnny Seo sepupu Jaehyun.

Semenjak Mark hadir di kehidupan Jaehyun dan sejak saat itulah Ten mulai membantu mengurusnya bersama Johnny.

Tak heran jika Mark terkadang lebih menurut kepada Ten dan Johnny dibandingkan dengan Jaehyun.


...


Ten sedang menonton kartun bersama Mark, tiba-tiba saja sosok pria manis hadir mengekor dibelakang pelayan.

"Tae..."

Ten berlari kearah pria yang dia panggil dengan sebutan Tae, dan memeluknya erat.

Lee Taeyong adalah teman semasa kecilnya, yang baru saja kembali dari Amerika.

Harusnya hari ini Ten menjemput Tae di bandara dan mengajaknya jalan-jalan. Namun rencananya gagal karena makhluk kecil yang kini tengah menatap tajam kearah Ten dan Tae.

"Ah maafkan paman sayang~" Ten berjalan kearah Mark dan memeluk tubuhnya sambil digoyang-goyangkan.

Mark diam, dia tidak merespon pelukkan paman Thailand-nya itu. Matanya masih fokus menatap kearah Taeyong.

Ten yang menyadarinya pun langsung menelusuri tatapan ponakannya itu dan mulai paham.

Begitu juga Taeyong yang merasa sedang ditatap tajam seolah tubuhnya terpaku.

Perlahan Taeyong mulai berjalan mendekati Mark dan Ten, beruntung dia sempat membawa satu bungkus mainan yang dia beli di toko tadi, jadilah suasana tidak akan terlalu tegang nantinya.

"Hay jagoan"

Taeyong melemparkan senyuman termanisnya kepada Mark.

Mark tersenyum, hatinya menghangat. Bukan karena senyum Taeyong, bukan.

Hanya saja tiba-tiba dia merasa senang saat ada orang lain yang memanggilnya 'jagoan' selain papa-nya.

Karena selama ini nenek, kakek dan paman-pamannya tidak pernah yang ada memanggilnya begitu.

Taeyong merasa senang karena senyumanannya yang dibalas.

Padahal senyum itu bukan balasan. Tapi Taeyong kan tidak tau juga. Yang dia lihat pokoknya senyuman.

Tanpa membuang waktu Taeyong menyerahkan kantong mainan yang dia bawa ke Mark.

"Ini untuk anak manis dan pintar, seperti...hmm siapa namamu jagoan?"

Taeyong menjeda kalimatnya saat hendak menyebutkan nama bocah yang sama sekali belum dia ketahui.

"Mark. Panggil saja dia Mark, Tae" sahut Ten.

"Hay Mark, aku Taeyong. Lee Taeyong"

"Mama~"




I Want Mom!!

❤❤❤




❤Just Enjoying❤

I Want Mom!! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang