Two; Is This Sick?

3.1K 382 6
                                    


Pagi ini seperti biasa, Jaehyun menjemput gue untuk berangkat sekolah bersama.

"Lo bawa bekel lagi?" Tanya Jaehyun yang melihat gue memasukkan 2 kota bekal ke dalam tas.

Gue cuma mengangguk sambil tersenyum sebagai jawabannya.

Mungkin kalian pikir, gue seperti wanita yang terobsesi pada seorang pria.

Tapi tidak.

Gue seperti ini hanya ingin membuktikan pada Jungwoo bahwa gue tulus mencintainya.

"Rye, lo gak boleh nyiksa diri lo sendiri kaya gini" ucap Jaehyun sambil natap gue khawatir.

"Percayalah, Jaehyun. Gue gak apa. Gue bakal terus berjuang dapetin hati Jungwoo. Ya, walaupun kemungkinannya sedikit" jawab gue yang merendahkan suara di kalimat terakhir.

"Gue tau, lo mau nangis" ucap Jaehyun sambil merentangkan tangannya.

Dengan tatapan sendu, gue memeluk Jaehyun dengan erat.

Jaehyun memang lelaki yang hebat.

Dia satu satunya orang yang masih mau berteman sama gue disaat yang lain mulai jauhin gue.

"Kalo mau nangis jangan di tahan. Nangis sepuas yang lo mau. Gue siap jadi sandaran lo." Ucap Jaehyun sambil mengusap lembut surai rambut gue.

Dengan Jaehyun mengatakan itu, semakin membuat gue sakit. Dada gue sesak seperti ada ribuan panah yang menusuknya.

Di kala gue sedih, selalu ada Jaehyun yang siap jadi tempat curahan gue.

Dia yang selalu buat gue tersenyum. Tertawa lepas sampai melupakan semua kesedihan.

Tapi, kenapa gue ga bisa jatuh hati sama dia?

Entah, Rasanya begitu sulit.

Bel masuk telah berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel masuk telah berbunyi.

Saat ini di kelas gue ramai perbincangan tentang murid baru. Pindahan dari Jepang.

"Anak-anak, harap kalian tenang." Ucap pak Yixing, wali kelas gue.

"Hari ini kita kedatangan murid baru" lanjutnya.

Kelas mulai ricuh. Semua saling melontarkan pertanyaan. Apakah dia lelaki atau perempuan dan apakah dia tampan atau cantik.

Sedangkan gue dan Jaehyun, hanya memasang muka malas.

Fyi, gue dan Jaehyun duduk sebangku.

Tak lama, masuklah seorang perempuan dengan parasnya yang cantik dan gayanya yang elegan.

"Perkenal ka nama" perintah pak Yixing.

"Hallo, salam kenal. Nama saya Kim Nayun. Kalian bisa memanggil Nayun. Semoga kita bisa saling membantu." Ucapnya.

"Kamu bisa duduk disana" tunjuk pak Yixing mengarah kepada bangku yand di duduki oleh,

Kim Jungwoo.

Istirahat pun datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Istirahat pun datang.

Seperti biasa, gue megeluarkan bekal dan berniat memberinya kepada Jungwoo.

Namun,

Pemandangan yang membuat hati gue sakit terpampang.

Jungwoo. Dia sedang tersenyum manis kepada Nayun.

Bahkan, mereka bercanda ria seolah telah saling mengenal.

Sedangkan gue, orang yang telah mengenal lama dia bahka belum pernah seperti itu.

Gue iri.

Mata gue mulai panas.

"Gausah nangisin orang yang gak berguna, rye." Tegur Jaehyun.

"Luapin semuanya ke gue. Lebih baik kita ke rooftop sekarang"



































Love is beauty but not every beauty have love.

Tbc~
Don't forget for vote❤

Wobbly [KIM JUNGWOO] [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang