Chapter I: Gaya Bahasa

18.8K 2K 185
                                    

Yang pertama kali akan saya bahas disini adalah gaya bahasa. Gaya bahasa yang saya maksud adalah penggunaan bahasa yang baik dan benar serta tentu saja membuat cerita menjadi lebih enak untuk dinikmati.

Ada 2 gaya bahasa menurut saya, yaitu bahasa baku dan tidak baku. Akan saya uraikan dibawah ini:

a) Bahasa Baku
Gaya bahasa ini kalau menurut saya lebih ke penggunaan kata 'aku-dan-kau' daripada 'aku-dan-kamu'. Saya sendiri menikmati jenis bahasa ini karena lebih nyaman dibaca ketika saya memang sebagai gadis berumur 19 tahun yang sudah tidak gadis lagi, dan saya mengaku saya kadang suka late update soal perkembangan bahasa gaul.

Bahasa baku biasanya tidak atau sebisa mungkin menghindari bahasa gaul seperti misalnya 'kamseupay', 'deh', 'nih', dan kawan-kawannya. Akan saya contohkan dua kalimat yang maknanya sama namun berbeda gaya bahasa dan anda sendiri yang menilai anda suka yang mana:

"Kau tahu nggak sih, kalau tetangga depan rumahmu itu ternyata gerombolan teroris? Serem deh!" Kata Jeny.

Dengan,

"Kau tahu tidak? Tetangga yang di depan rumahmu itu ternyata segerombolan teroris. Mengerikan sekali!" Kata Jeny.

Tentu saja kebanyakan kalian akan berkata kalimat kedua lah yang lebih enak dibaca. Kenapa?

Karena bahasa baku akan terlihat bagus saat kalian mengurangi/tidak menggunakan bahasa gaul seperti 'nggak' dan 'deh' tadi didalamnya.

b) Bahasa Tidak Baku a.k.a. Bahasa Gaul

Gaya bahasa ini biasanya sering menggunakan kata 'lo-dan-gue' atau 'aku-dan-kamu' ketimbang 'aku-dan-kau' tadi. Gaya bahasa ini juga menggunakan kata tidak baku seperti 'nggak', 'deh', 'nih' dan kawan-kawannya.

Jadi pada intinya ini adalah bentuk yang berlawanan dari bahasa baku tadi. Kalau perlu contoh, cukup komentar saja untuk bahasa tidak baku ini.

Saya tidak sok menggurui atau sok tahu disini karena, umm, seperti yang saya bilang tadi... saya disini menempatkan diri saya sebagai readers dan menuliskan apa saja yang saya rasa bisa menarik minat pembaca.

Saya rasa cukup sekian untuk Chapter I: Gaya Bahasa karena gaya bahasa tidak begitu sulit untuk dipahami.

Chapter berikutnya saya akan membahas tentang peletakan tanda baca yang mana seringkali mengganggu kenyamanan saya dalam membaca.

Demikian chapter ini, semoga bermanfaat.

_________________________________

Hi, ini pertama kalinya saya menulis sebuah guide book atau buku panduan.

Saya harap tidak ada yang asal judge atau menganggap saya sok disini karena saya disini membagi pengalaman saya, bukan untuk menggurui.

Silahkan KOMENTAR kalau ada yang ingin ditayakan lebih lanjut dan akan saya balas semua kalau bisa.

Terima kasih.

Yeni xx

How To Make Your Story EnjoyableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang