"Karena semua makanan yang gue makan, akan ke pipi"Balas Ryn. Ketika lampu merah mobil Jinyoung berhenti. Jinyoung menoleh dan menatap Ryn.

Jinyoung tersenyum sambil mengangguk. Benar juga, pipi dan badannya sangat berbeda.

Mereka berdua masuk ke restaurant yang cukup terkenal. Biasanya restaurant ini selalu ada di setiap mall, gak semua mall juga si. Yang pasti ada.

"Lo mau apa?"Tanya Ryn. Jinyoung menatap menu yang berada di papan, kalian tau gak kalau di kasir tuh ada papan yang isinya makanan dan daftar makanan?. Ituloh yang kaya di Hokben.

"Gue paket 2"

Ryn mengangguk dan berbicara kepada sang kasir. Sang kasir tadinya dibuat terkejut karena dua manusia yang berada didepannya, ralat, hanya terkejut karena Jinyoung. Bukan Ryn, karena Ryn belum terkenal dan belum ada yang tau. Siapa coba yang gak terkejut?, seorang Ceo perusahan besar berada berdiri didepan.

Sang kasir mengangguk. Ryn yang melihat kegugupan sang kasir hanya terkekeh pelan, kenapa Jinyoung sudah seperti hantu?.

Jinyoung mengeluarkan dompetnya. Dan ia mengambil kartu lalu memberikan kepada Ryn. Ryn mengangguk, walaupun merasa tidak enak karena terus - terusan harus memakai uang Jinyoung.

"Terimakasih"

Mereka berdua berjalan menuju meja yang kosong. Lagi - lagi tatapan mata pengunjung beralih ke mereka. Ryn berjalan santai begitupula dengan Jinyoung, lagian mereka hanya manusia bukan dewa dan dewi.

"Gue berasa jalan sama setan"Celetuk Ryn ketika mereka duduk dibangku yang berada di pojok.

Jinyoung tertawa pelan. Mungkin Ryn merasakan risih ketika ditatapan banyak orang.

Mereka memakan makanan masing - masing. Suasana hening karena mereka fokus memakan tanpa berbicara sedikit pun, sudah terbiasa dengan hal seperti itu.

Tak lama kemudian setelah mereka memakan makanan mereka. Ryn tersenyum lebar karena perutnya telah terisi, dan dia siap untuk berjalan - jalan didalam mall ini.

"Btw, muka lo agak sedikit Korea. Lo?"Tanya Ryn.

Jinyoung menatap Ryn, "Lo gak liat nyokap gue?"Balas Jinyoung. Ryn berfikir sebentar mengingat wajah Krystal.

"Ah iya"

"Pernah tinggal di Korea?"Tanya Ryn.

"Pernah"

"Berapa tahun?"

"5 tahun"

Ryn mengangguk takjub. Ternyata Jinyoung pernah berada di Korea sudah cukup lama, berarti tidak masalah kalau Jinyoung akan pergi ke Korea.

"Lo?"Kali ini giliran Jinyoung bertanya. Ryn menatap wajah Jinyoung.

"Gue lahir di sana"

Jinyoung mengangguk, "Minhyun? Mark?"Tanya Jinyoung.

"Kalau Minhyun sama kaya gue. Sedangkan Mark, dia baru 3 tahun"Jelas Ryn.

"Tapi Mark mukanya agak bule?"

Nah. Ryn benar pasti orang yang belum mengenal Mark akan bertanya, kenapa Mark mempunyai wajah keBule-bulean. Tapi tunggu, bukannya Mark terkenal?.

"Dia lahir di Canada"

Jinyoung mengangguk. Setelah berbincang mereka beranjak untuk keluar dari restaurant. Mereka berjalan beriringan kembali, untung saja Ryn tidak memakai high heels yang terlalu tinggi. Bisa - bisa ketika berjalan Ryn akan lebih tinggi dari pada Jinyoung. Pasti sudah seperti kakak - adik.

marriage [REVISI ULANG] ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora