Galaksi

15.5K 1.7K 100
                                    

Apa yang akan terjadi jika planet Bumi memiliki cincin seperti planet Saturnus?

Tergantung cincinnya terbuat dari apa. Ada dua kemungkinan. Es dan batu. Tetapi karena Bumi yang cukup dekat dengan Matahari, cincin es tak akan bertahan lama. Jika cincin terbuat dari batu, mungkin akan bertahan lebih lama, tetapi lama kelamaan akan hilang perlahan karena gravitasi Bumi dan Matahari yang cukup kuat.

Merasa kurang puas dengan jawaban yang di dapatnya, Asa kembali mengetikkan pertanyaan yang sama di kolom pencarian, tapi hasilnya nihil. Melihat itu, Asa menghela napasnya pelan sambil memperhatikan poster planet-planet yang ia tempel di dinding dekat meja belajarnya. Matanya kini tertuju pada planet kecil yang terletak di ujung sana. Tak lama kemudian, gadis itu kembali mengetikkan sebuah pertanyaan di kolom pencarian.

Planet Pluto itu menghilang atau hancur?

Asa mendengus pelan melihat pertanyaan yang baru saja dia tulis. Tak lama kemudian muncul berbagai jawaban dari sana dan ia menemukan jawaban yang menurutnya aneh.

Apakah kamu berpikir bahwa Pluto kini sudah hilang atau hancur? Faktanya, Pluto baik-baik saja.

Setelah membaca itu, Asa tertawa. Memangnya dia siapa sampai begitu percaya dirinya dan berkata bahwa Pluto baik-baik saja? Sayangnya, jawaban itu di tulis oleh seorang anonim.

Merasa hal yang dilakukannya sia-sia, Asa kembali membuka sebuah blog miliknya. Sejak SMA, gadis itu lebih aktif menulis di blog. Tulisannya pun lebih tentang benda-benda langit. Rupanya gadis itu memang terlalu terobsesi dengan hal-hal yang berhubungan dengan langit.

Dan ini adalah kebiasaan buruk yang membuatnya menjadi seorang anti sosial, bahkan hal ini terus berlanjut sampai ke masa perkuliahannya. Gadis itu lebih suka berduaan dengan laptopnya daripada mengobrol dengan mahluk hidup.

Gadis bermata cokelat itu berkuliah di fakultas komunikasi semester empat alias baru tingkat dua. Meski menyandang status mahasiswa, kegiatan Asa setiap hari hanyalah sebagai kupu-kupu alias kuliah-pulang-kuliah-pulang.

Maka jangan heran pula kalau sekarang  gadis itu tengah mengomel karena harus membuat tugas yang diberikan dosennya. Yaitu menuliskan sebuah berita dan harus muncul di media cetak minggu depan.

Kesalahan pertama, topik yang harus ditulisnya adalah hal tabu di masyarakat Indonesia. Ya, setiap topik ditentukan oleh dosen dan diambil secara acak oleh mahasiswa. Dan betapa buruk nasibnya, Asa mengambil topik LGBT.

Mengingat betapa tabunya topik LGBT di negara tercinta ini, peluang Asa untuk membuat tulisannya terbit di media cetak minggu depan adalah nol besar.

Kesalahan kedua, tugas ini adalah tugas kelompok. Karena tidak begitu dekat dengan teman seangkatannya, Asa terpaksa harus bergabung dengan kelompok kakak tingkat yang kebetulan satu mata kuliah dengannya.

Kesalahan ini pula yang membuat Asa harus mengerjakan semua tugas ini sendirian. Kakak-kakak tingkat itu beralasan memiliki jadwal mata kuliah yang begitu padat, sementara Asa, sang adik tingkat, tidak begitu memiliki mata kuliah yang padat. Sehingga, semua tugas yang seharusnya dibagi rata itu pun dilimpahkan semuanya pada Asa.

Ketua angkatannya, Ares, sebenarnya pernah menyarankan agar dirinya mengikuti UKM untuk memperluas relasinya. Mengingat Asa tidak mempunyai teman yang begitu banyak, kecuali...

tok tok tok..

Asa buru-buru menutup laptopnya dan berjalan ke arah pintu dengan sedikit berlari.

"Gila ya lo, jam segini belom siap-siap." Nyinyiran Bella lah yang pertama kali menyapa indra pendengarannya.

Bella menatap Asa dengan tatapan pura-pura jijik, sementara Sissy memerhatikan keduanya sambil melipat tangan di dada. Sepertinya Asa masih cukup beruntung karena masih asa dua gadis itu yang mau berteman dengannya mulai dari hari pertama kuliah. Sayangnya, tidak ada satu pun jadwal mata kuliah mereka yang bersamaan.

PLUTOحيث تعيش القصص. اكتشف الآن