Boy

20.3K 762 11
                                    

Jade POV

*kring bel sekolah

"Sabinaaaaa! Eh vik! Sabina mana?." Tanya ku sambil tergesah gesah

"Gak datang, emang kenapa." Kata vita santai

"Apa? Anjirr! Baju olahraga gw kan sama dia, bisa bisanya tuh anak gak dateng pas gw lagi butuh." Kata ku sambil marah dan langsung ke tempat duduk sabina dan mengacak acak laci nya.

"Oi ini kan baju lo!" Kata vika sambil mengarah kan baju olahraga ke hadapn ku

"Ha? Loh dapet dimana?" Tanya ku menyelidik

"Di tas lo lah." Jawab vika dingin

Perasaan tadi pagi gw gak ada bawa baju olahraga deh. Kenapa bisa ada baju olahraga di tas gw?

"Woi! Ayo nantik sir benny marah, anak anak yang lain udah pada ganti baju itu." Tegur vika

Aku yang sedang berfikir tentang baju siapa yang ada di tas ku secara tiba tiba? Tapi yaudah lah. Aku langsung jalan memasuki ruang ganti baju perempuan untuk mengganti baju ku.

*lapangan

"Jade weber." Teriak seorang guru yang terdengar jelas di kuping ku

"Im here sir." Jawab ku

"Vika hadley?"

"Yes, here" jawab nya

"Vik! Kayak nya ini bukan baju gw deh, lo liat ini kebesaran banged sama gw! Trus loh liat deh ni panjang banged sampek lutut gw lagi panjang nya!" Tunjuk ku sambil memperlihat kan baju ku yang kendor kepada vika.

"Iya sih jade, kayak bukan punya lo. Tapi, punya siap lagi kalau bukan punya lo? Mana ada anak cewek di kelas kita badanya yang besar gitu." Jelas vika

"Manuel Rios Fernandez! Mana baju kamu?" Teriak suara sir benny yang sedang membentak manu.

"Maaf sir, i left it at home." Jawab nya singkat sambil menunduk ke bawah

"Why? You never be like this before? Have any problem?" Selidik sir benny

"No sir, i didn't."

"Yasudah! Sebagai hukuman nya kamu lari 10 kali keliling lapangan! Dan jalan jongkok 2 lapangan!"

*deg

Gw yakin ini pasti punya dia, iya dia manu yang diam diam menaruh baju olahraga demi gw, calon istri nya. Cowok dingin! Gak bisa di tebak! Ngeselin tapi sayang. Demi tuhan gw ngerasa sangat bersalah karena memakai baju manu. Lapangan kami sangat lebar pasti dia sangat susah payah berlari untuk ku belum lagi hukuman gila yang menyuruh nya untuk jalan jongkok 2 kali putaran.

"Ini! Minum!" Ku sodorkan botol minum ku ke arah manu yang sedari dari tadi menetral detak jantung nya.

"Gw udah punya minum kok." Jawab nya dingin.

"Tapi gw pengen lo minum infus water, supaya segar." Ku sodor kan lagi botol minum ku ke arah nya. Kali ini manu tidak menolak, dia langsung mengambil dan menghabiskan minum ku sampai benar benar habis.

"Makasih ya." Kata ku

" lo nyinggung gw?" Tanya nya sambil menaikan alis nya yang rapih

"Bukan, makasih baju lo. Makasih udah buat gw gak lari 10 lapangan plus jalan jongkok."
Kata ku sambil tersenyum

"Gausah baper." Jawab nya dingin "gw bukan mau nolongin lo cuman kata mommy gw gak baik kalau buat cewek capek." Lanjut nya lagi.

My cold husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang