Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 Minggu kemudian
Sebuah mobil mewah Mercedez Benz GLC classic berhenti didepan pintu gerbang Sekolah Dasar Jangjeondong yang merupakan salah satu sekolah dasar swasta elit di Seoul. Sekolah yang mempunyai standar tinggi dan hanya menerima murid-murid berprestasi dengan IQ tinggi atau anak-anak kalangan pengusaha kaya dan petinggi pemerintahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Bagian depan SD Jangjeondong)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Bagian belakang SD Jangjeondong)
Seorang anak laki-laki turun dari mobil tersebut dengan wajah datarnya dan seperti hari-hari sebelumnya, anak laki-laki itu disambut bagaikan anak seorang raja oleh murid-murid lainnya.
"Pagi Sehun".
"Hai Sehun, apa kau ada acara sepulang sekolah nanti ?".
"Bisakah kau nanti ajari aku belajar Sehun".
"Sehun, kau ikut dengan kami bertanding bola dengan kelas sebelah setelah pulang sekolah ya".
Dan masih banyak lagi ajakan atau hanya basa-basi yang anak itu dengar sepanjang koridor menuju kelasnya.
Sesampai dikelas Sehun berjalan menuju bangkunya yang berada di bagian ujung kelas. Sehun duduk diurutan nomor dua dari depan dan bersebelahan dengan jendela yang bisa melihat bagian perkarangan dan lapangan olahraga sekolah tersebut.
"Apa kau sudah selesai mengerjakan tugas dari Ssaem Dara, Hunaa ?". Tanya anak laki-laki berkulit tan disebelahnya.
"Sudah dan tugas itu sangat mudah bagiku, bagaimana denganmu Kai ?".
"Hmmm ada beberapa soal yang sulit bagiku dan untuk itu aku ingin meminjam punyamu". Anak yang dipanggil Kai itu menunjukan wajah seriusnya.
"Kau pikir aku bodoh, kau pasti belum mengerjakan satu soal pun dari Ssaem Dara ... Ckck padahal kita sudah diakhir tahun dan sebentar lagi ujian kelulusan". Sehun sudah bisa menebak kalau Kai pasti lupa mengerjakan tugas itu
"Hahaha arra .. arra, aku tak bisa mengelabuhimu ... Jebballll my chingu, pinjamkan aku tugasmu untuk kali ini saja ya ya ya". Kai memohon sambil merangkul manja pada bahu Sehun.
Belum sempat Sehun menjawab, Ssaem Dara sudah memasuki kelas.
"Tamatlah aku". Kai melirik ke arah Sehun, sedangkan Sehun tertawa sambil mengangkat bahunya.
"Baiklah anak-anak, tolong kumpul .....".
tok
tok
tok
Perkataan Ssaem Dara terhenti karena mendengar ketukan pintu, setelah dipersilahkan masuk, anak yang mengetuk pintu itu pun masuk kedalam kelas. Semua murid dan tak terkecuali Sehun menatap kearah pintu kelas.
"Duduklah dibangkumu Lisa karena pelajaran pagi ini akan dimulai".
Lisa hanya mengangguk dan langsung menuju bangkunya yang berada didepan Sehun dan Kai. Sehun menatap punggung gadis itu dari belakang, entah apa yang ada dipikiran Sehun
"Kau sudah sarapan Lisa ? Kau terlihat pucat pagi ini, mian aku tak bisa datang di pemakaman orangtuamu". Rose teman sebangku Lisa menatap iba pada sahabatnya itu.
"Gwencana Oje, aku sudah sarapan". Lisa tersenyum tulus pada Rose.
Perhatian kedua anak itu teralihkan ketika Ssaem Dara memulai pelajarannya.
"Tolong ketua kelas kumpulkan tugas kemaren dari teman-temanmu kecuali Lisa, Bagi yang tidak mengumpulkan tugas tolong acungkan tangan".
Perkataan Ssaem Dara sukses membuat Kai mengeluarkan keringat dingin dan dengan terpaksa Kai mengacungkan tanganya diikuti oleh dua murid lainnya. Sehun menatap iba pada Kai.
"Kalian bertiga berdiri dilorong depan kelas, dan jam istirahat temui saya diruang guru".
Setelah Kai dan dua murid lainnya keluar kelas, Ssaem Dara melanjutkan pelajaran pagi itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
