Part 1

1.3K 125 6
                                    


(Name) POV

Aku lumayan kaget ketika melihat penampilan kepala sekolah yang sekarang, dia terlalu muda untuk jadi kepala sekolah. Walaupun kelihatannya dia lebih tua beberapa tahun dariku

Sekarang aku berdiri di depannya sedangan dia duduk di kursi kepala sekolahnya dengan meja penuh dokumen, "Jadi namamu (Name)(Long Name) kamu berasal dari Indonesia, dulu kamu kuliah matematika di negara ini, pernah mengajar di indonesia selama lima tahun dan kemudian kamu pindah kemari dan mau mengajar di SMA Ye Ran" kata kepala sekolah pirang yang bernama Lee (Frankenstein bohong kalau namanya Lee di sekolah, baca aja dari awal season 1)

"Iya begitulah" jawabku yang menjawab sesuai fakta, "Dengan nilai kelulusanmu yang bagus harusnya kau bisa dapat pekerjaan lebih baik di Indonesia, kenapa bekerja sebagai guru?" tanyanya padaku penasaran. Tapi kulihat di matanya sepertinya dia sudah tahu alasannya

"Di Negara saya pendidikan tinggi tak menjamin pekerjaan. Semua Negara memang seperti itu, tapi Indonesia merupakan satu dari banyaknya Negara berkembang yang tidak mau menggunakan bakat orang pintar sehingga orang pintar disana banyak yang menganggur dan banyak yang memilih untuk pindah ke Negara berkembang seperti korea" jelasku. Dia mengangguk saja, tapi kulihat matanya tak berubah seakan-akan sudah tahu

"Jadi anda menjadi guru di sana karena bakat anda tak bisa digunakan di Negara anda, tapi kenapa saat kesini memilih menjadi guru juga?" tanyanya, kali ini kulihat dari ekspresi wajahnya sepertinya kali ini dia benar-benar penasaran

"Karena saya memang mau menjadi guru" jawabku yang membuatnya semakin bingung, "Tapi ilmu pengetahuan saya sangat susah untuk diajarkan di sana karena gaya pengajaran saya sangat mirip dengan gaya pengajaran di korea, murid-murid saya di sana sering bingung. Karena itulah saya pikir sepertinya saya lebih pantas mengajar di sini. Selain itu SMA Ye Ran selalu membuka lowongan kerja untuk menjadi guru setiap semester" jelasku dan kemudian dia tersenyum

"Kalau begitu anda bisa mulai mengajar di kelas mulai hari ini" ucapnya yang kemudian berdiri dan mengangkat tangannya untuk menjabat tanganku, "Selamat datang di SMA Ye Ran" ucap kepala sekolah Lee

Kemudian aku membalas jabatan tangannya, "Terima kasih" kataku padanya

~~~~~~~


Sudah 2 minggu aku menjadi guru di sini, saat ini aku mengajarkan matematika di kelas dimana ada tiga orang asing di sana. Jadi murid-murid merasa tak aneh ketika aku mengajar kelas mereka. Padahal ini hari pertamaku mengajar di kelas mereka

Pak Park selaku wali kelas di sini memohon pada kepala sekolah bahkan rela gajinya dipotong supaya aku yang mengajar matematika di kelas ini karena menurut pengakuannya dia sudah lelah berkali-kali berhadapan dengan murid bernama Han Shinwoo dan orang-orang asing yang membuatnya kesal berkali-kali. Walaupun tidak mengajar di kelas mereka lagi, posisinya sebagai wali kelas tidak berubah

Kulihat ketiga murid asing di sini lumayan mempesona, terutama yang bernama Cadis Estrama Di Raizel. Aku merasa ketampanannya bisa melelehkan siapa saja bahkan wanita yang usianya lebih tua. Hanya saja aku tak terlalu terpesona padahal aku tahu dia adalah orang tertampan yang tak bisa ditemukan di mana-mana, aku juga heran kenapa

Dua murid asing lainnya sama-sama berambut perak sampai kupikir mereka saudara, tapi nama keluarga mereka berbeda jadi aku langsung sadar kalau mereka bukan saudara

Lalu bel pulang berbunyi, sebagai guru akulah yang pertama kali keluar kelas. Di ruang guru aku langsung membereskan barang-barangku dan izin pulang dengan guru-guru lain. Sampai di depan gerbang aku berpapasan dengan keempat satpam Ye Ran yang lumayan tampan malah mirip Boyband. Mereka bahkan orang asing

"Halo nona (Name) anda tetap menawan seperti biasa walaupun habis lelah mengajar" rayu satpam bernama Karius padaku, langsung dia dipelototi oleh ketiga satpam lain yang bersamanya, "Kamu ini mau murid atau guru kamu rayu ya?" sembur satpam bernamaTao terheran-heran, "Merayu? Tidak, semua wanita itu harus diperlakukan dengan baik dan lembut" ucap Karius dengan pose lebaynya

Aku hanya tersenyum sambil menggeleng-geleng, "Aku mau pulang dulu, sampai bertemu besok" ucapku kemudian melambaikan tangan pada mereka berempat dan yang membalas hanya Tao dan Karius

(to be continue in part 2)

Part 2 adalah lanjutan dari setelah kamu pulang sekolah habis mengajar

Frankenstein x Reader: Guru baru di Ye RanМесто, где живут истории. Откройте их для себя