Saat di ruang makan pun Dark Lord seenak hatinya duduk di pangkuan Snape. Dengan dalih bahwa pantatnya sakit dan kursi miliknya keras, dia meminjam paha Snape sebagai pengganti kursi. Snape harus bersabar karena setelah ini, dia bisa kembali ke Hogwarts.
.............................................................................................................................................
~Kau sepertinya senang sekali hari ini Tom...~
Nagini, ular besar familiar Dark Lord mendatangi tuannya yang sedang berguling-guling tidak jelas. Sesekali dia melihat tuannya meringis sakit dan mengusap pantatnya, sebelum tiba-tiba tersenyum sendiri tidak jelas. Nagini sang ular pintar menjulurkan lidahnya. Sensor di lidahnya mendapatkan sesuatu. Jika ular bisa tersenyum mungkin dia akan tersenyum kali ini.
~Ssss... sepertinya kau sudah melakukan mating Tom? Apa dengan pria hitam misterius itu?~
~Kau tahu saja sayangku...iya aku bersamanya semalam..~
~Selamat ya... anakku... jadilah mate yang baik dan urus nest mu.. lihat tempat ini berantakkan sekali... kurang cocok untuk menelurkan bayi...~
~NAGINI!!~
~Apa ? Aku hanya mengatakan agar kau membuat nest yang bagus untuk matemu dan bayi-bayimu kelak. Ahh..ku tunggu cucuku ya Tommy...~
Setelah itu ular besar itu pergi menyelinap keluar. Mencari tikus-tikus hangat atau mungkin manusia yang bisa dimakannya.
"Dasar Nagini.. mana bisa aku melahirkan anak."
'Tapi membayangkan aku dan Snape punya anak.. Uh pasti lucu sekali. Dia akan tampan sepertiku dan pintar seperti Snape. Aaah sangat sempurna. Jadi pengen'
...............................................................................................................................................................
Harry merasa gelisah. Entah kenapa dia terus merasa gelisah sejak semalam. Sedikit-sedikit dia melirik keluar jendela, seperti menunggu waktu malam. Tadi pagi saat dia bangun dan pergi ke Great Hall untuk makan, Snape tidak ada di sana. Dia sempat berpikir mungkin Snape ada di labnya. Tapi saat di cek ke sana juga tidak ada. Lukisan Salazar di depan pintu kamar Snape mengatakan dia pergi dari semalam dan belum kembali. Mau bertanya ke Professor lain gengsi. Kan mereka tahunya dia dan Snape bermusuhan.
'Apa semalam dia dipanggil Voldemort? Apa dia disiksa?'
.......................................................................................................................................................
Makan malam di Great Hall, Snape sudah muncul kembali. Wajahnya stoik seperti biasa. Tapi entah kenapa Harry merasa sangat khawatir. Besok adalah hari di mana murid-murid akan kembali ke Hogwarts setelah libur natal. Jadi mulai besok akan makin sulit untuk menemukan waktu bersama Snape. Melihat Snape beranjak dari tempat duduknya, buru-buru Harry juga pergi. Dia mengejar Snape sebelum berbalik menuju lorong ke arah asrama Slytherins.
"Professor Snape!"
Snape menghentikan langkahnya dan berbalik. Dia area ini masih banyak lukisan-lukisan yang bisa melapor pada Dumbledore. Jadi Snape harus bersikap dingin.
"Apa maumu Potter!" kata Snape kasar.
Harry sempat takut. Pasalnya sudah lama sekali Snape tidak membentaknya. Tapi dia segera sadar mereka ada di mana.
"Apa Anda punya ramuan bisul, Professor? Aku.."
"Ikut aku Potter!"
Dengan langkah cepat mereka turun ke area Dungeon. Beruntung di lorong daerah Dungeon tidak banyak lukisan. Ruang pribadi Snape menjadi tujuan utama. Pintu dibukadan mereka masuk. Lalu dengan tidak santai Snape menutupnya lagi dan menguncinya. Berbagai macam ward dia pasang. Terutama ward untuk menghalau siapa saja yang mencoba mencuri dengar.
Harry segera memeluk Snape dan menenggelamkan wajahnya di dada Snape. Dia menghirup dalam aroma tubuh kekasihnya itu.
"Sev.."
Severus yang masih melingkarkan tangannya di pinggang kecil Harry merasa bingung. Nada suara Harry terasa berbeda. Harry mendorong dada Snape dengan keras.
"Ada apa Harry?"
"APA KAU BERCINTA DENGAN ORANG LAIN!!!"
tbc
Maaf pendek. Saya mau fangirlingan BTS dulu. See u next.
YOU ARE READING
Dungeon Bat
FanfictionWarning Yaoi/Boyxboy. Severus Snape X Harry Potter. Snarry. Summary: Oh Merlin! Cobaan apalagi yang kau berikan padaku. Dosa apa yang kulakukan hingga kau menjadikan anak dari musuh bebeuyutanku sebagai mate-ku. Well, banyak.
