Chap 1

4.8K 623 40
                                    

Suara air mengalir dari sebuah panci yang dipindahkan untuk mengisi plastic-plastik kosong, sudah terdengar sejak jam 5 pagi disebuah rumah kecil yang terletak di pedesaan.

Susu kedelai khas buatan seorang ibu rumah tangga, menjadi salah satu sumber mata pencaharian di keluarga tersebut.

"Selamat pagi Eomma" Ucap seorang lelaki yang tiba-tiba muncul disebelah Ibu tersebut.

"Seokjin, kenapa sudah bangun nak? Eomma bisa mengantar susu kedelai ini sendiri nanti" Ucap sang Ibu.

"Tidak apa-apa Eomma, setidaknya hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membantu Eomma dan Appa" Jawab lelaki itu dengan tatapan matanya yang kosong, dan hanya memandang lurus ke depan.

Sang ibu hanya tersenyum miris melihat anak semata wayangnya yang berusaha membantu sang ibu.

"Baiklah. Setelah kamu mengantar susu ini dipasar, bisakah kau mampir ke tempat asrama yang berada di dekat mini market? Eomma kemarin sempat menitipkan susu kedelai disana, dan nampannya masih tertinggal"

"Baik Eomma. Apakah susu ini sudah siap daintar?"

"Sudah nak, ini. Ingat, hati-hati dijalan ya. Jangan tergesa-gesa, dan jangan lupakan tongkatmu" Ucap sang Eomma sambil mengelus lengan Seokjin, dan Seokjin hanya mengangguk.

Setelah Seokjin pergi, sang Eomma membereskan peralatan dapurnya.

"Yeobo, Seokjin sudah pergi?" Ucap lelaki paruh baya yang tak lain adalah suaminya.

"Iya, dia tadi memaksa untuk mengantarkan susu kedelai ke pasar"

"*sigh* anak itu sungguh keras kepala. Aku selalu khawatir jika dia pergi sendirian, dalam kondisinya yang buta seperti itu"

"Jangan khawatir. Dia kan sudah terbiasa dengan hal itu. Untungnya jarak rumah ke pasar tidak terlalu jauh."

.

.

.

Seokjin berjalan perlahan dengan menggunakan tongkat yang menjadi alat pemandu saat dia berjalan. Dengan tangan satunya yang membawa sekeranjang berisikan bungkusan-bungkusan susu kedelai, sesekali dia menyeka keringat yang mulai menetes di dahinya.

Sebuah suara langkah kaki orang berlari semakin mendekat ke arahnya, dan membuat Seokjin terkejut. Dengan pendengaran yang terlalu peka, dia bisa mendengar suara lelaki berlari ke arahnya semakin dekat.

"Tidak tidak tidak...." Dan....

Brukkk....Pyarr....

Seokjin terjatuh ke aspal jalanan. Dengan reflek, dia langsung meraba jalan disekitarnya dengan tangannya. Seokjin merasakan jalanan yang basah dan lengket disekitarnya, dan dugaannya benar. Beberapa plastik susu kedelai yang dia bawah pecah.

"OhMyGod... maafkan aku" Suara lelaki meminta maaf padanya.

Raut wajah Seokjin menampakkan kekecewaan. Dengan segera, lelaki yang menabraknya membantunya memasukan beberapa susu yang masih utuh ke dalam keranjang.

"T-tidak a-apa... kau pasti sedang terburu-buru. Maafkan aku" Ucap Seokjin sambil membungkuk meminta maaf.

Lelaki tersebut sontak bingung, karena Seokjin membungkuk ke arah jalanan kosong, dan bukan ke arah dirinya. Lelaki itu pun mengetes Seokjin, dengan cara mengibaskan tangannya tepat di depan wajah Seokjin, dan mata Seokjin tidak berkedip sedikit pun.

"Orang ini benar-benar tidak bisa melihat?" Batin lelaki itu.

"Maafkan aku, susu ini jadi pecah. Aku akan menggantinya"

I Can See Your Heart [ NamJin Fanfic]Where stories live. Discover now