-7-

1.2K 82 5
                                    

CKIIITTT...

Shani langsung menginjak pedal rem, karena di depannya ada beberapa anak kecil yang menyebrang jalan untuk menonton sesuatu di TKP.

"Untung aja, kalo nabrak dah dikerumunin warga gue," gumam Shani lalu menghela nafas lega.

Setelah menengok kanan-kiri untuk memastikan tidak ada yang menyebrang lagi. Shani langsinh menginjak gasnya dan melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah.

*****

Keesokan harinya, Bu Chelsea masuk ke kelas 11-1 untuk menjelaskan tentang kemah pada hari Sabtu-Minggu nanti yang tertunda.

"Maaf Ibu baru bisa menyampaikan hari ini karena kemarin Ibu sakit. Jadi nanti pas acara kemah, kalian bawa apa yang diperlukan untuk kemah. Dan juga Ibu mau membagi kalian dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 orang," jelas Bu Chelsea sambil membuka buku absennya untuk membagi beberapa kelompok. "Kelompok 1 yaitu Boby, Dyo, Jinan dan Alvino. Kelompok 2 yaitu Cindy Hapsari, Riskha, Shania dan Shani...." Bu Chelsea terus menyebutkan nama-nama yang masuk kelompok hingga kelompok 8. "Ada pertanyaan?"

Boby mengangkat tangannya. "Yang camping ini semua murid sekolah atau hanya kelas 11?" tanya Boby.

"Kelas 11 dan 12, karena kelas 10 waktu mos kemarin udah," jawab Bu Chelsea dan Boby mengangguk mengerti.

"Karena sudah tidak ada yang mau bertanya lagi, kalian bisa diskusikan barang bawaan untuk kelompok. Ibu keluar dulu, ya," ucap Bu Chelsea lalu keluar kelas.

*****

Hari Sabtu....

Pada pukul 05.30 semua murid sudah berkumpul di sekolah untuk berangkat camping di salah satu perkemahan yang ada di daerah puncak.

Di depan sekolah sudah terparkir beberapa bus pariwisata yang akan membawa semua murid kelas 11 dan 12 beserta guru ke tempat perkemahan.

Sementara itu di lapangan, semua murid sedang berkumpul mendengarkan pengarahan kepala sekolah mengenai acara camping yang akan dilaksanakan hari ini.

"... Bapak minta kepada kalian semua jaga etika dan taati aturan yang ada selama kemah. Mengerti?" ucap kepala sekolah setelah memberi arahan.

"Mengerti, Pak," jawab semua murid.

"Sudah itu saja yang dapat Bapak sampaikan, takutnya nanti krna macet di jalan. Sekarang kita masuk ke bus," perintah kepala sekolah.

Semuanya pun langsung membubarkam diri dan berjalan menuju bus yang sudah bersiap berangkat.

Vino yang baru masuk ke bus melihat Shani sedikit kesusahan menaruh tasnya ke bagasi atas tempat duduknya yang terlihat begitu berat.

"Kalo kesusahan minta tolong ya," ucap Vino tersenyum sambil membantu Shani menaruh tas di bagasi atas.

"Eh? Iya, makasih ya, Vin," ucap Shani lalu duduk di tempat duduk di barisan sebelah kiri dekat jendela.

Tak lama kemudian Shania datang. Setelah menaruh tasnya di bagasi atas, Shania langsung duduk di samping Shani dengan membawa bungkusan permen.

"Nih Shan, permen jahe." Shania menyodorkan sebungkus permen jahe pada Shani.

Tangan Shani merogoh bungkus permen dan mengambil satu lalu memakannya. "Tumben lu bawa permen jahe?" tanya Shani lalu memasukan permen jahe ke dalam mulut.

"Ya biar anget aja tenggorokan," ucap Shania sambil mengemut permen jahe di dalam mulut.

Sementara itu Vino duduk di belakang 1 bangku dari Shani dan Shania. Ia duduk bersama Boby yang nampak asyik memakai headphone.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang