2

202 6 0
                                    


Malam hari disaat ada kopdar (kopi darat) atau bisa dibilang kumpul-kumpul keseluruan anak kumunitas itu, hingga akupun dikenalkan pada semua anggotanya, tidak semua karna disini seperti forum dalam forum jadi hanya beberapa orang saja yang aku kenal, seperti kak Dyo, kak Vino, kak Okta dan beberapa orang lainnya,, malam itu mereka merencanakan akan mendaki dan "kamu ikut gak gre, kamu katanya ingin banget mendaki?" tiba-tiba suara kak Kinal mengagetkan ku..

~~~~~~~~~~~~~~

"mau kak, tapi aku besok boncengan sama siapa? Kalo motoran sendirian aku gak berani kak,," akupun bertanya dan kak Kinalpun berfikir sebentar hingga tidak lama kak Vino menjawab pertanyaanku kepada kak Kinal "udah nanti aja difikirin aku minta nomor kamu aja gre, kalo ada yang kosong aku kasih tau kamu,," kata kak Vino "boleh kak,," akupun menyerahkan nomor ku agar aku bisa kontek sama kak Vino.

Hingga H-2 kak Vino bilang aku akan boncengan sama kak Vino karna semua sudah penuh alias sudah ada pasangan untuk dibonceng, dan hari H pun tiba aku pergi dengan kak Vino dan temannya namun aku tak mengenal mereka sama sekali karna pasalnya aku tak melihat mereka saat kopdar kemarin. Saat tiba di pos dan saat mendakipun aku selalu bersama dan selalu dijaga oleh kak Vino, yah meskipun kita naik berenam aku, kak Vino, kak Boby, Shania, kak Shani dan kak Melody. Kami mendaki saat malam sekitar jam 7 dan tiba di sebuah bayangan tempat dibawah puncak sekitar jam 4 subuh, sesampainya kami mencari tempat untuk mendirikan tenda untuk beristirahat, saat menemukannya kak Vino dan kak Boby pun mendirikan tenda untuk kami para cewek tidur.

Saat semua sudah selesai aku memilih tetap diluar tidak masuk tenda dengan mereka para cewe karna sejujurnya aku belom bisa berbaur dengan mereka dan alhasil aku diluar menikmati jutaan bintang yang telah menampakkan diri dan tak pernah aku melihat itu saat aku dikota, dan saat aku melihat kebawah aku juga disuguhkan dengan lampu-lampu kota yang begitu indah, aku hanya bisa melihat dengan kagum atas semua itu, hingga aku tersadar dengan kedatangan kak Vino yang membawakan aku mie cup untuk ku makan dan kamipun makan berdua dengan pemandangan kelap-kelip cahaya bintang dan cahaya lampu kota, serta musik yang sedaritadi aku nyalakan dan tepat dimana lagu yang diputar adalah lagu dari Adele- all I ask,, yang menggambarkan perasaanku pada seseorang yang aku puja waktu itu,,

Kami makan dengan saling mengobrol apa aja, hingga makanan habis kami memutuskan untuk tidur.

Pagipun datang aku keluar dari tenda dan melihat pemandangan yang tak jauh mengagumkan dari tadi malam "shania, ayo jalan-jalan tidakkah kamu ingin melihat disekitar sini?" kataku padanya yang duduk di sebelahku "ayo kak, aku ingin naik kepuncak, apa kakak mau ikut?" katanya dengan mata bersemangat dan ku jawab dengan anggukan lalu kamipun berdiri dan meminta izin pada kak melody atau kak shani, karna kak boby dan kak vino masih tidur.

Aku dan Shania akhirnya berjalan menuju puncak, namun tidak hanya berdua saja kami di temani kak boby dan kak nabilo yang ternyata satu komunitas dari shafa. Kak boby tiba-tiba terbangun saat kita berpamitan pada kak melody dan kak shania, jadi kak boby ikut menemani kita. "mungkin kak boby ingin menjaga shania makanya dia ingin iku menemani kita" fikirku.

Yah,, namanya pemula aku pun sering meminta untuk berhenti dan meminta minum, tapi bukan hanya aku saja, Shania pun sering meminta berhenti namun aku disuruh kak boby lanjut saja dengan kak nabilo karna dia yang menunggu Shania saat berhenti. "biarlah mungkin itu kesempatan mereka untuk lebih dekat,," fikirku dan aku juga tersenyum.

Disaat aku terus naik dan bercanda dengan kak nabilo, tiba-tiba ada kak vino disampingku dan mengobrol dengan kak nabilo, aku yang kaget hanya mampu melihat kak vino dan berfikir bukannya tadi dia tidur dan kenapa bisa secepat ini menyusulku dengan yang lainnya. Dia yang tau sedang aku lihati tersenyum kepadaku dan berkata "kenapa lihatin terus nanti kamu naksir aku loh, hehehe,," aku hanya memalingkan wajahku dan jalan lagi, bukan malu tapi sudah malas menanggapi kata-kata seperti itu dari para cowo yang sedang menggoda ku.

Akhirnya sampai juga di puncak Mt.Pawitra, namun sayang kabut sudah mulai menutupi pemandangan disekitar jadi aku hanya bisa melihat kabut saja, sedikit kecewa namun tak apalah setidaknya aku tau bagaimana perjuangan untuk naik keatas puncak, dan kami semua langssung berfoto dan beselfie ria. Setelah puas kami memutuskan untuk turun dan apa yang aku takutkan terjadi. Yaah,, aku sering jatuh dan terpereset karna aku tak mampu untuk menahan tubuhku untuk berhenti. Tapi untunglah kak vino selalu ada disampingku untuk menolong dan menjagaku.

Hingga tanpa aku sadari kak sisal merekam kita semua dan terutama pada aku dan kak vino, dia selalu menggoda ku dan kak vino dengan kata-kata romantic atau sosweet, seperti saat ini dia telah merekapku saat aku telah berpegangan tangan dengan kak vino "duuuh sweet bgt sih kalian, kak vino udah moveon yah sekarang,," dengan senyum yang aneh saat aku meliriknya. Ntah lah apa maksud dengan kata 'moveon' itu dan kak vino yang ku lihat hanya tersenyum dan tetap menggandeng tanganku agar aku tak jatuh dan sekali-kali bilang "pelan-pelan saja gre, jangan buru-buru biar gak jatuh". Aku yang gak peduli dengan ucapan dan tingkah lakunya kak sisal hanya focus pada jalan didepanku.

Sampailah aku dan yang lain pada tenda kami, kami pun langsung disuruh untuk mengemasi semuanya karna kita semua sudah mau turun dan pulang, namun sebelum turun kami semua memutuskan untuk foto bersama-sama dan ada yang berfoto sendiri-sendiri dengan background Mt.Pawitra dibelakang kami. Hingga saat aku disuruh foto dengan kak melody, kak sisal, kak shani dan Shania aku baru menyadari bahwa selama perjalan, mendaki dan saat ini dia tidak pernah mau menyentuh atau mengobrol denganku sama sekali, seperti waktu mendaki aku berniat untuk membantunya yang dibawahku untuk naik batu yang amat besar n saat itu dibawah jalan untuk naik ke batu itu sangat licin maka aku mengulurkan tanganku dan berucap "hati-hati kak, pegang tanganku biar gak jatuh" kak shani tak menerima uluran tanganku dan berusaha naik sendiri, waktu itu aku tak mau ambil pusing dan membantu Shania yang ada dibelakangnya.

Kini terjawab sudah semua kata-kata kak sisal waktu perjalanan turun dari atas puncak dan semua sikap kak shani terhadapku, bahwa ternyata kak shani adalah mantan kekasih kak vino. Karna kak vino menceritakan kepadaku saat kita turun untuk pulang.

Aku berniat menghindar namun apa daya kaki ku terkilir karna jatuh dan jadilah kak vino memapahku jalan sampai kebawah untuk perjalanan menuju ke pos 1 tidak terlalu jauh namun itu semua membuat kak shani melihatku dengan tatapan seperti tidak suka, namun aku tak menghiraukan karna aku memikirkan kaki ku dan memikirkan bagimana dengan kegiataku besok kalau kaki ku terkilir dan terutama aku mulai mempunyai ide untuk mereka berdua.

Beberapa hari setelah mendaki aku, Shania, kak boby dan kak vino merencanakan untuk keluar bersama sekedar nongkrong dan mengobrol bersama. dan saat ini kami berempat janjian untuk bertemu disebuah tempat makan mie ramen, karna katanya Shania lagi ingin makan mie ramen tapi ternyata yang datang duluan aku dan kak vino, itu membuatku sebal karna tadi Shania menyuruhku untuk lebih cepat berangkat, tapi dia yang belum datang dan anehnya tiba-tiba kak vino memberikanku sesuatu.

"nih untuk kamu,," ucapnya dengan menyerahkan ice cream untukku. "hah? Buat aku? Dalam rangka apa kak?" ucapku mengerutkan kedua alisku hingga menyatu hingga menjadi satu dan tetap mengambil ice cream itu. "iya buat kamu, gak dalam rangka apa-apa kok ingin beli aja buat kamu,," ucapnya sambal tersenyum. "oh,, makasih kak,," aku tersenyum tapi dan tak mau ambil pusing akan itu.

langsung 2 part ya, karna mau nepati janji ma anak kecil hehe..

happy reading, semoga tidak membosankan dan maaf kalo jelek :)

Sf.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Apr 21, 2018 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

MERELAKANDonde viven las historias. Descúbrelo ahora