Public Confession

Start from the beginning
                                    

"Jadi, semua orang akan mendengarnya?"

"Tentu saja!"

"Seluruh dunia akan tahu apa yang akan kita sampaikan?"

"Terserah kau saja."

Ryeowook memutar bola matanya, lalu meneguk air mineralnya sampai habis sebelum beranjak dari tempat duduknya. Lebih baik ia melakukan phone sex dengan Yesung sekalian dari pada harus bicara panjang lebar pada Donghae. Yang benar saja, tekanan darahnya bisa naik kalau terus meladeni Donghae. Heran, mengapa Hyukjae bisa tahan bicara pada Donghae?

"Ah, pesan suara ..." gumam Donghae setelah Ryeowook pergi.

Setelah itu Donghae mulai menulis sesuatu di kertas. Sesuatu yang akan diucapkan pada orang terkasihnya. Semua orang dan bahkan seluruh dunia akan mendengar pesan itu, jadi Donghae harus membuatnya semanis dan seromantis mungkin.

Manis?

Romantis?

Bicara dengan benar saja Donghae belum mampu.

"Jadi, apa yang harus aku katakan padanya?" tanya Donghae pada dirinya sendiri.

Ada banyak kata-kata manis yang berputar-putar di kepala Donghae, tapi ia tidak tahu bagaimana menyusun semua kata-kata manis itu agar menjadi seuntai kalimat romantis.

"Apa yang harus aku katakan?"

Setelah duduk selama hampir tiga puluh menit, akhirnya Donghae menyerah. Tidak satu pun kalimat yang terpikir olehnya, Donghae memutuskan untuk mendatangi kamar Ryeowook dan meminta bantuan padanya. Biasanya, Ryeowook mudah membuat kalimat manis.

"Ryeowook?" panggil Donghae setelah mengetuk pintu.

"Mau apa?" tanya Ryeowook yang berbaring di ranjang sambil bermain ponsel.

"Boleh aku masuk?" tanya Donghae.

"Kau sudah masuk, hyung."

"Ah, benar juga." Donghae mendekati Ryeowook, lalu duduk di tepian tempat tidur, kemudian ia mengguncangkan tubuh mungil Ryeowook. "Lihat aku!"

"Mau apa?" tanya Ryeowook merasa gusar.

"Aku ingin mengatakan sesuatu pada Hyukjae, tapi tidak tahu harus bilang apa. Aku ingin mengatakan sesuatu yang romantis, menyentuh, dan manis. Kau bisa membantuku menyusun kalimat seperti itu?"

Tanpa diberitahu dua kali, Ryeowook sudah paham apa maksud Donghae. Dia ingin menyatakan cinta rupanya. "Kau ingin mengungkapkan perasaanmu pada Hyukjae hyung dan membiarkan semua orang tahu?"

Donghae mengangguk lucu, matanya berbinar, dan bibirnya menyunggingkan senyum terbaiknya. Sudah saatnya semua orang tahu, bahwa Donghae sangat menyayangi dan mencintai Hyukjae. "Dia akan pergi ke camp militer sebelum aku. Jadi, aku ingin memberinya sesuatu yang berkesan sebelum dia pergi."

"Jangan menjadi orang lain, cukup menjadi dirimu sendiri. Katakan apa yang ingin kau katakan sejujurnya. Tidak perlu kalimat manis atau romantis, cukup dengan berkata jujur dan tulus, maka Hyukjae hyung akan tersentuh."

Donghae menyimak Ryeowook dengan serius, lalu mengangguk-angguk paham. Menjadi diri sendiri, jujur, dan tulus...



ooODEOoo



Seperti biasa, Donghae akan menunggu Hyukjae di lantai 11. Donghae akan dengan santainya masuk dan duduk di sofa ruang tengah tanpa mempedulikan tatapan membunuh Kyuhyun. Tentu saja tatapan membunuh, karena Kyuhyun baru saja keluar kamar mandi tanpa busana dan tiba-tiba melihat sosok Donghae yang duduk di sofa dengan toples camilan yang khusus ia sediakan untuk dirinya sendiri.

BEHIND THE SCENESWhere stories live. Discover now